AL-QUR'AN SEBAIK2NYA BACAAN.Masa SMA
adalah masa asmara...-Arah Pulang-
Aku membenarkan tataan rambutku, memberikan sedikit lip tint sebelum tersenyum menatap pantulan diriku di cermin. Keluar dari kamar mandi, sebelum memutuskan untuk berjalan-jalan di area sekolah. Kebetulan hari ini masih termasuk masa-masa pengenalan siswa kelas sepuluh.
Tangan seseorang melambai ke arahku, meminta agar aku segera menghampirinya yang sedang terduduk bersila dengan macam-macam jenis camilan di gazebo.
"Piknik lo?" Dia tertawa pelan, menarik tanganku agar ikut terduduk bersamanya.
"Iya, quality time." balasnya membuat aku mendengus.
"Me time kali? Lo aja sendirian di sini." Dia menggeleng. Menunjuk satu orang laki-laki yang mulai berjalan dengan ipad di tangannya.
"Siapa?" tanyaku membuat dia tersenyum tidak jelas. Aku mendengus, mendorong bahunya saat tahu bahwa kali ini ia sedang salah tingkah.
"Jujur gue pengen banget cakar muka lo An." balasku membuat ia tertawa pelan. Membuat laki-laki yang tengah berjalan itu mendongkak, menatap Ana dengan senyuman kecil.
"Nunggu lama?" tanyanya sambil menghampiri Ana. Tampak belum sadar akan kehadiranku di sana.
"Lumayan, kamu darimana dulu si?" tanya Ana, dia mengambil alih tangan laki-laki itu yang mengelus pipinya dengan lembut.
"Sorry, ada pelajaran tambahan tadi." balasnya. Dia menoleh, menatap ke arahku dengan pandangan mengintrogasi.
"Dia sahabat aku." aku tertegun saat kalimat itu terlontar dari Ana. Ada perasaan hangat menjalar saat dia mangatakan kata sahabat.
"Anak yang waktu itu ribut sama Fitri?" tanyanya dengan wajah penuh tanya ke arahku. Aku menghela nafas mendengar itu.
"Kesan pertama gue masuk SMA ini, ternyata udah langsung jelek ya?" sautku membuat dia tertawa.
"Wajah lo terpampang di mading sekolah. Hampir semua orang tahu lo ada problem." ucapnya.
"Gue hanya melakukan pembelaan ya Kak, kalo aja dia gak jambak gue duluan." ucapku membuat ia mendengus pelan.
"Ay? Aku ada rapat OSIS. Boleh di sini aja gak? Cuma berdua kok, sama-"
"Lo OSIS?" tanyaku memotong. Dia dan Ana sempat tersentak saat nada bicara ku sedikit meninggi.
"Iya, kenapa?" tanyanya membuat aku tersenyum remeh. Pantas Ana bisa mendapat foto diam-diam Kak Ghifar yang sedang memarahi cabe-cabean itu.
"Pantes lo tahu gue ada problem, pasti dapet aduan nggak-nggak dari cabe itukan?" dia tertawa mendengarnya.
"Namanya Fitri. Kalo dia denger, lo bakal di cakar lagi."
"Lo pikir gue peduli? Yang kayak gitu kok di jadiin OSIS." tepat ucapanku selesai, seseorang hadir. Menatapku sekilas sebelum kembali mengalihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Pulang [END]
Romance"Kak Ghifar! Suka cewek yang kayak gimana?" "Taat sama Tuhan." "Mau memantaskan boleh?" Dialog yang membuat aku ingin sekali tenggelam di dasar samudra. Dialog awal yang membuka cerita baru dengan ending yang ternyata kembali menguras pilu. Ya, ka...