03

101 8 3
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK2NYA BACAAN.

Karena kesempatan tidak datang dua kali.

-Arah Pulang-

       "Jadi temen-temen kenapa si kita tu perlu banget belajar sejarah? Ya, agar kita lebih bisa mengenal kepribadian dan jati diri bangsa kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       "Jadi temen-temen kenapa si kita tu perlu banget belajar sejarah? Ya, agar kita lebih bisa mengenal kepribadian dan jati diri bangsa kita. Tahu titik darah penghabisan apa yang udah di lakukan buat ngecapai kemerdekaan ini. Biar kita sadar, harus secinta apa kita sama bangsa Indonesia tuh." ucapku sebagai pembuka presentasi pertama dari mata pelajaran Sejarah Indonesia.

"Nah jadi di sini kita mau bahas apa Nid?" Nidya melirikku sebelum mengklik slide lain di layar power point.

"Oke, kita bakal bahas tentang konsep manusia dan waktu dalam sejarah. Tapi, kita juga harus tahu nih, pengertian sejarah itu apa. Ada yang tahu nggak?" tanya Nidya agar bisa mengikut sertakan komunikasi dengan peserta.

"Peristiwa masa lalu?" jawab Zaki tampak ragu.

"Benar, sejarah adalah peristiwa nyata yang telah terjadi di masa lalu dengan melibatkan perkembangan peradaban. Atau bisa dikatakan sebuah proses perubahan secara nyata, yang di iringi oleh sebab dan akibatnya." saut Raka.

"Jadi paham ya? Kalo sejarah itu ya peristiwa nyata yang telah terjadi di masa sebelumnya." sambung Noval.

"Nah, setelah tahu nih pengertian sejarah. Kalian tahu nggak unsur atau tokoh utama dalam pencetak sejarah itu siapa?" tanyaku.

"Manusia!" jawab mereka serempak.

"Yap! Bener banget. Peran manusialah yang akan menentukan sejarah dalam setiap peristiwa. Jadi, si manusia inilah yang menjadi tokoh utama sekaligus pembuat sejarah." Tepat saat aku akan membuka suara kembali, pintu kelas di ketuk. Membuat aktivitas presentasi itu terganggu.

Dua orang laki-laki muncul dari sana. Salah satunya membuat aku tersenyum tak jelas. Dia mendekat, menyalami Pak Hendri sebagai guru sejarah kelas sepuluh. Mereka mengobrol sebentar sebelum kembali menghadap ke arah anak-anak kelas.

"Assalamualaikum warrahmatullah wabarrokatuh. Sebelumnya saya minta maaf udah ganggu aktivitas belajar kalian semua."

"Gak papa Kak, suka banget di ganggu lo kok." ucapku spontan membuat anak kelas menyorakiku.

"Baik, jadi minggu besok akan ada kegiatan seminar duta genre. Nah, kami dari perwakilan OSIS ingin mendata perwakilan setiap kelas. Wajib mengirimkan dua orang peserta ya." tambah laki-laki yang berada di samping Kak Ghifar.

Arah Pulang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang