"Silahkan di pilih lady, maaf karena lama" ucap Belinda yg datang dengan beberapa pegawai yg membawakan sebuah gaun yg indah dan pastinya ramai.
"Countess" panggil Livania menatap ke arah gaun yg ditujukan kepadanya dengan warna cerah bahkan sangat ramai.
"Iya lady? Apakah gaun berwarna kuningnya kurang? Kalau-"
"Singkirkan gaun ini dari hadapanku" ucap Livania menatap Belinda yg hendak menyuruh salah satu pegawai untuk mengambilkan gaun warna kuning.
"A-apa?" Tanya Belinda menatap Livania tidak percaya begitu juga dengan Adeline.
"Saya bilang singkirkan gaun di hadapanku dan ganti dengan gaun berwarna gelap tetapi, jangan ada warna kuning ataupun oranye, dan beberapa warna putih" ucap Livania menyesap teh yg ada di hadapannya.
Belinda langsung mematuhi perintah Livania dan semua gaun yg tadinya berwarna terang sekarang berganti dengan warna gelap dan beberapa berwarna putih.
Livania langsung mengecek gaun tersebut memastikan tidak ada warna kuning dan oranye.
"Baiklah saya membeli semua gaun dengan warna gelap yg ada di butik ini kecuali warna kuning dan oranye, dan beberapa warna putih" ucap Livania lalu memberikan lima kantung berisi emas yg sangat banyak.
"Apakah kau sudah selesai?" Tanya Livania menatap Adeline yg sedang memilih gaun.
"Ah, belum kak mungkin karena bajunya sangatlah cantik jadi susah untuk memilihnya" ucap Adeline dengan senyuman yg dia tunjukan.
Livania hanya memutar bola matanya dan menyuruh Adeline cepat.
"Cepatlah kita akan pergi ke toko perhiasan milik madam Bible" ucap Livania lalu menyesap tehnya dan menatap keluar.
Livania memikirkan apa yg harus dia lakukan untuk bertemu dengan Alston, Alston Edellyn Arcelio seorang putra mahkota kaisar yg dikenal dingin, bahkan dia sama sekali tidak pernah menampakkan dirinya di depan orang ramai.
'Tapi mungkin gw bisa nemuin dia, soalnya pas chapter ke 58 terungkap kalo Alston menggunakan sihirnya untuk merubah penampilannya agar tidak di kerubungi bahkan menggunakan nama palsu' batin Livania yg larut akan hal bagaimana dirinya harus bertemu dengan Alston.
"Kakak, saya sudah selesai!" Ucap Adeline menyadarkan Livania dari lamunannya.
Livania langsung berdiri dan meminta countess Belinda untuk mengirimkan semua gaunnya ke kediaman Acherron.
Saat di perjalanan menuju butik milik madam Bible Livania hanya diam saja sedangkan yg berceloteh adalah Adeline, Livania hanya menanggapi yg penting saja.
"Putra mahkota Kyne sangat hebat! Dia bahkan selalu memperlakukan saya dengan baik! Saya tak menyangka akan mempunyai kakak ipar seperti pu-"
"Apakah tidak ada hal lain yg ingin kau bahas selain putra mahkota yg bodoh tersebut?" Tanya Livania yg mulai muak mendengar nama putra mahkota.
"Kenapa? Bukankah kakak sangat mencintai putra mah-"
"Itu dulu, tapi tidak sekarang. Jika kau menyukai putra mahkota ambil saja, aku membuangnya untuk mu" ucap Livania menatap keluar tanpa memedulikan tatapan terkejut dari Adeline.
"A-ap-"
"Nona, kita sudah sampai di toko perhiasan madam Bible" ucap supir kuda yg mengantar mereka ke tempat toko perhiasan madam Bible.
Livania langsung keluar dari kereta dan mulai masuk ke dalam toko dengan Emmy, sedangkan Adeline berada di belakang dan menatap Livania tajam.
"Selamat datang lady Livania dan lady Adeline, silahkan duduk saya akan membawakan beberapa perhiasan permata yg sangat indah!" Ucap madam Bible menyambut mereka dengan riang walaupun usianya sudah menginjak kepala tiga.
"Tolong bawakan perhiasan dengan permata berwarna gelap untukku madam" ucap Livania dan langsung di patuhi oleh madam Bible.
"Mmm... Kakak, kenapa kakak tidak mau dengan warna cerah lagi? Dan juga saat melihat warna kuning kakak langsung menatapnya dengan tajam" ucap Adeline dengan mata yg terlihat sedikit takut, Livania yg melihatnya menaikan satu alisnya menatap perilaku Adeline yg mencari muka dengan berharap kalau dirinya akan memarahi Adeline.
Livania langsung tersenyum menatap Adeline lalu berdiri dan berjalan ke tempat sebuah perhiasan yg di pajang dengan permata kuning.
"Karena warna cerah membuat mataku sangat sakit, dan juga aku sudah tidak suka lagi dengan warna kuning, warna tersebut tidak cocok dengan diriku yg angkuh ini. Tetapi warna kuning sangat cocok untukmu yg memiliki kepribadian yg hangat Adeline" ucap Livania dan memasangkan kalung tersebut ke leher Adeline dan menekan kata cocok sama hangat.
Adeline sedikit terkejut dengan perilaku dan kata kata Livania yg sekarang duduk di hadapannya.
".... Kakak, saya izin ingin berkeliling dulu" ucap Adeline lalu bangkit dari duduknya dan hendak pergi.
"Dimana sopan santun anda nona Adeline? Yg ada di hadapan anda ini putri mahkota yg akan menjadi ratu di kerajaan ini" ucap Emmy yg membuat Adeline mengeraskan rahangnya dan menatap Emmy tajam.
Adeline langsung membungkuk hormat dan pergi meninggalkan Livania untuk berkeliling.
"Nona, anda harus menyingkirkan wanita itu" ucap Emmy menatap Adeline yg mulai menghilang dari tikungan.
Livania tersenyum dan menatap kalung yg dilepas oleh Adeline, Livania langsung mengambilnya dan menatapnya.
"Tentu saja Emmy" ucap Livania menatap kalung tersebut dan secara perlahan membuat kalung tersebut hancur dengan sihirnya.
"Aku akan menyingkirkan perempuan itu secara pelan pelan"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...