Saat pagi hari Livania berjalan bersama dengan Fiona, Isabella, dan Elena menuju papan pengumuman untuk mengecek mereka ada di kelas mana.
Saat sampai banyak sekali orang yg berkerumun di papan pengumuman dan mereka langsung menerobos kerumunan tanpa perlu menunggu lama.
"Hei! Lihat ini, ini bukannya tulisan tangan lady Adeline ya?"
"Wah, benar ada namanya dan juga tanggal saat dia menulis ini, bagaimana bisa disini ya?"
Bisa Livania dan teman temannya dengar percakapan tersebut dan mereka langsung membacanya padahal mereka sudah membacanya semalam.
"Hari ini adalah hari yg sangat membuatku senang karena ibuku menikah dengan duke Acheron dan ternyata duke Acheron mempunyai satu putri yg sangat dia sayangi! Aku harus membuatnya terlihat buruk supaya duke Acheron memperhatikan ku bukan si jalang Livania itu, dia tidak pantas menjadi seorang Acheron, dan aku juga melihat tunangannya yaitu putra mahkota Kyne, dia sangat tampan! Aku ingin memilikinya, aku harus merebut putra mahkota Kyne dari si jalang Livania itu dan saat itu terjadi aku akan menjadi seorang ratu yg akan memimpin negeri ini dengan kuasaku! Tunggu saja Livania aku akan merebut semua yg kau miliki, hahahahahaha!
-Adeline, 14/02/***
Saat membacanya kembali Livania langsung mengepalkan tangannya entah kenapa dia merasa marah karena dipanggil jalang.
"Kakak, ada apa ini?" Tanya Adeline yg baru saja datang dengan teman temannya di belakang.
Livania langsung menatap Adeline dengan marah dan langsung menampar pipinya dengan keras membuat Adeline tersungkur dengan pipi terluka.
"Ka-kakak hiks kenapa kakak menampar ku? Hiks aku tidak-"
"KAU TIDAK MELAKUKAN APA PUN BEGITU?! LALU INI APA?! KENAPA KAU MENYEBUTKU JALANG DI KERTAS INI?! DAN KAU BILANG APA?! KAU INGIN MEREBUT SEMUA YG KU MILIKI?! APA KAU SENANG SEKARANG?!" Teriak Livania dan menunjuk ke arah kertas yg dia tempel semalam.
Adeline yg mendengarnya sedikit mematung mendengar ucapan Livania.
"A-apa maksud kakak? Aku tidak memanggil kakak jalang!" Ucap Adeline dengan air mata yg membasahi pipinya.
Livania langsung menarik Adeline dan mengarahkan kepalanya ke kertas yg ia tempel semalam.
Adeline langsung terdiam tidak percaya dengan apa yg dia lihat, kenapa ada kertas di buku diary nya tertempel di papan pengumuman ini.
Adeline langsung menatap Livania yg juga menatapnya dengan marah, bukan Livania saja tetapi beberapa orang menatap Adeline dengan tatapan menjijikkan.
"Jadi sikap lady Adeline yg baik, polos, dan lugu itu hanya topeng?"
"Dasar bermuka dua!"
"Di luar seperti malaikat di dalam seperti iblis"
"Ternyata ibuku benar, orang rendahan walaupun menikah dengan bangsawan tetaplah orang rendahan"
Dan berbagai bisikan lainnya membuat Adeline meremas seragamnya dan menatap kertas tersebut dengan mata bergetar.
"Ka-kakak, saya tidak menulis ini dibuku saya, bahkan buku saya masih berada di kamar!" Ucap Adeline membuat Livania tersenyum dalam hati.
"Itu sama saja kau mengakuinya kalau kau yg menulisnya di kertas tersebut" ucap Isabella membuat Adeline terdiam.
Lalu datang seorang guru dan menyuruh mereka untuk pergi ke kelas mereka.
Livania langsung mengecek kelasnya yg berada di 1 A dan ternyata dia sekelas dengan Adeline.
Livania langsung pergi bersama teman temannya meninggalkan Adeline dkk yg masih ada di papan pengumuman.
"Pfftt... Kau lihat wajahnya tadi? Sangat lucu, saat dia sampai wajahnya sudah sangat pucat seperti orang mati dan ditambah melihat kertas dari buku diary nya yg kau tempelkan semalam wajahnya lebih dari kata pucat" bisik Elena membuat mereka menahan tawanya agar tidak di curigai.
Saat sampai Livania langsung duduk di baris ke tiga bagian ke dua, dia duduk bersama Fiona dan sedikit berbincang sampai guru datang dan bertepatan dengan datangnya Adeline dkk.
"Baiklah, selamat pagi semuanya dan selamat datang di akademi Blizzard kalian semua akan tinggal disini selama tiga tahun dan akan pulang saat awal musim panas dan dingin, perkenalkan juga nama saya profesor Lidya Caitlin Malayfaisa, saya adalah wali kelas 1A" ucap Lidya memperkenalkan diri dengan senyuman yg muncul di wajahnya.
"Baiklah! Mari kita perkenalan dimulai dari pojok kiri depan" ucap Lidya dan mereka semua memperkenalkan diri mereka sampai pojok kiri btw satu barisan ada enam meja yg diisi dua orang.
"Baiklah kita sudah perkenalan jadi sekarang kita akan belajar tentang tumbuhan sihir dan jika jawabannya benar maka akan saya berikan permata sihir ini" ucap Lydia menunjukkan permata berwarna biru safir dan membuat Adeline ingin memilikinya.
"Ini pertanyaannya, apa perbedaan tumbuhan Ziecma dan tumbuhan Loreprom dan apa kegunaannya?" Tanya Lydia dan Adeline langsung mengangkat tangannya.
Jika di dalam novel jawaban Adeline kurang tepat dan berakhir permata itu tidak diberikan kepada siapa pun karena tidak ada yg benar.
'Dan permata itu bakal jadi milik gw'
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...