"Nona Adeline, apa jawabannya?" Tanya Lydia dan Adeline langsung berdiri dengan senyuman di wajahnya.
"Jawabannya tumbuhan Ziecma di gunakan untuk penyembuhan penyakit yg bisa merenggut nyawa sedangkan tumbuhan Loreprom digunakan untuk penyucian manusia yg bersekutu dengan iblis" ucap Adeline yg sudah percaya diri dan membuat Livania memutar bola matanya.
"Sayangnya itu kurang tepat nona, tumbuhan Ziecma memang benar tapi ada efek samping dan kegunaan lainnya dan untuk tumbuhan Loreprom itu salah" ucap Lydia membuat Adeline menatapnya tidak percaya karena dari buku yg dia baca memang seperti itu kegunaannya.
Livania langsung mengangkat tangannya saat Adeline duduk dan itu mendapatkannya perhatian semua orang.
"Nona Livania, apa jawabannya?" Tanya Lydia dan Livania langsung berdiri dan melirik Adeline yg menatapnya dengan tatapan mengejek seperti mengejek dia tidak akan bisa mendapatkan permata tersebut.
"Sesuai ucapan Adeline tumbuhan Ziecma digunakan untuk penyembuhan penyakit yg merenggut nyawa kegunaan lainnya adalah tumbuhan Ziecma biasanya digunakan oleh orang orang yg ingin bersekutu dengan iblis karena tumbuhan Ziecma diciptakan oleh raja iblis dan efek sampingnya jika dikonsumsi berlebihan akan membuat organ ditubuh membusuk dan membunuh orang yg mengonsumsinya secara perlahan sedangkan tumbuhan Loreprom digunakan oleh keluarga bangsawan tertua seperti keluarga Acheron untuk mengenang para leluhur dan menghormati dewa kehidupan dan dewi alam" ucap Livania mendapatkan tepuk tangan dari Lydia yg terlihat senang dan berjalan ke Livania.
"Ini nona, jawaban nona Livania sangat benar dan detail beri tepuk tangan!" Ucap Lydia dan semua orang langsung memberikan tepuk tangannya.
Livania melirik ke arah Adeline yg menatapnya tidak percaya dan mengepalkan tangannya.
'SEHARUSNYA PERMATA ITU MILIKKU!! DASAR KAU JALANG!!' Batin Adeline yg dibaca oleh Livania yg langsung duduk dan menyimpan permata nya.
"Baiklah, sekarang pelajaran berganti menjadi pelajaran rune sihir, kalian pasti taukan dengan rune sihir yg selalu ada saat pemujaan dan juga jika kita ingin menciptakan sihir kita juga harus menciptakan rune sihir dan memberi sihir itu nama, dan juga saat kita mempelajari sihir tersebut kita juga harus mempelajari rune nya terlebih dahulu. Sekarang siapkan kertas dan pena kalian, profesor ingin kalian menggambar rune sihir apa pun, sekarang menggambar lah" ucap Lydia dan semua orang langsung menyiapkan kertas dan pena.
Livania sedang menatap kertas tersebut dan berfikir rune apa yg ingin dia gambar.
Jika di novel Livania hanya menggambar lingkaran saja tetapi Adeline menggambar rune sihir penyembuhan yg cukup rumit.
"Ah! Aku tau" ucap Livania dan mulai menggambar rune dan sesekali melihat ke arah Fiona.
"Kau menggambar rune apa?" Tanya Livania menatap ke arah kertas Fiona yg sudah menggambar dua lingkaran.
"Ah, aku menggambar rune sihir terbang" ucap Fiona dan mendapatkan anggukan dari Livania.
"Dan kau menggambar rune apa?" Tanya balik Fiona dan menatap kertas Livania yg sudah terbentuk sebuah lingkaran.
"Nanti kau akan tau" ucap Livania memulai menggambar lagi jika dibandingkan dengan rune penyembuhan rune yg Livania gambar sangat sulit karena ada bahasa kuno.
Selang beberapa jam Lydia yg awalnya berkeliling dan sekarang berada di depan.
"Baiklah anak anak, sekarang kumpulkan di depan dan jangan dorong dorongan mengerti" ucap Lydia dan semua orang langsung maju untuk mengumpulkan gambaran mereka.
Lydia langsung mengecek gambaran mereka dengan teliti dan berhenti di gambaran milik Adeline.
"Nona Adeline, anda menggambar rune penyembuhan ya?" Tanya Lydia dan mendapatkan anggukan dengan senyuman manis (huek).
Lydia langsung memberikan nilai A dan lanjut meneliti gambaran rune sihir dan berhenti di gambaran milik Livania.
"Nona Livania, anda menggambar rune apa? Kenapa ini terlihat sangat rumit" ucap Lydia dan memperlihatkan gambaran Livania yg sangat rumit.
"Itu adalah rune pemanggil roh suci, salah satu dari sihir kuno" ucap Livania membuat semua orang terkejut begitu juga Adeline.
"Bagaimana anda tau?" Tanya Lydia bisa dilihat matanya yg terlihat bersemangat.
"Tentu saja saya tau, saya itu Acheron sejati jadi semua hal yg berkaitan dengan sihir kuno ataupun bahasa kuno saya pasti tau" ucap Livania dan menekan kata Acheron sejati dan melirik ke Adeline yg mencengkram seragamnya.
Lydia langsung memberikan nilai A+ dan pelajaran rune sihir pun berakhir dan mereka langsung pergi ke kantin.
Saat di kantin Livania dkk langsung memesan makanan dan langsung duduk di salah satu meja yg mempunyai empat kursi doang.
"Kakak, apakah saya boleh bergabung?" Tanya Adeline dengan senyum di wajahnya.
Livania langsung memutar bola matanya malas begitu juga dengan Fiona, Elena, dan Isabella.
"Apakah kau buta? Lihatlah disini hanya ada empat kursi bukan delapan sana pergi" ucap Elena mengusir Adeline yg langsung memperlihatkan ekspresi takut.
"Ta-tapi say-"
"Jika Elena bilang pergi maka pergi lah" ucap Livania dan Adeline langsung pergi dengan kepala menunduk.
'Merepotkan'
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...