"Bangsat, sakit banget anjing, dasar Adeline anjing! Gw doain lo jatoh dari tangga terus leher lo kena pedang!" Ucap Livania dan menatap luka di lengannya tanpa melihat kedepan.
Namanya juga sibuk sama dunia sendiri sampe nggak sadar kalo di depannya ada orang.
Bruk.
"Aduh, maaf ya aku tak sengaja" ucap Livania lalu mengambil buku yg berserakan dan menatap orang yg nggak sengaja dia tabrak.
Deg.
'Da- Daniel?!' Batin Livania menatap Daniel dengan terkejut sedangkan Daniel menatap wajah Livania.
'Kaya kenal... Oh! Calon kakak ipar!' Batin Daniel yg sedikit merubah ekspresi wajahnya.
Sedangkan Livania tetap diam menatap Daniel dengan terkejut, bagaimana mungkin dia bisa bertemu dengan sang antagonis pria.
Ya tuhan, dosa apa yg dia lakukan sehingga bertemu dengan sang antagonis yg membawa kematian untuknya?
"Kakak ipar!" Panggil Daniel membuat Livania mematung.
'Ha? Ka kakak ipar? Siapa? Gw?' Batin Livania lalu menatap Daniel yg juga menatapnya dengan polos.
'Topeng yg bagus' batin Livania lalu berdiri dan membantu Daniel berdiri.
"Kakak!" Panggil Adeline yg tak jauh dari Livania membuat Livania menghela nafasnya.
'Ck, ni setan ngikut mulu' batin Livania lalu berbalik menatap Adeline yg menghampirinya dengan Lisa.
"Kenapa kamu disini?" Tanya Livania menatap Adeline dengan datar sedangkan Adeline hanya menunduk.
Melihat Adeline yg menunduk membuat Lisa menatap Livania sinis dengan tangan terkepal.
"Adeline akan pergi ke asrama untuk beristirahat, dan seharusnya kamu minta maaf-"
"Yg salah Adeline bukan aku, dia yg mengeluarkan mana nya terlalu banyak" ucap Livania memotong ucapan Lisa membuat Lisa semakin geram.
"Tidak kusangka lady Livania secara tidak sopan memotong ucapan orang lain" ucap Lisa menatap Livania sinis sedangkan Livania tersenyum miring.
Saat akan membalas ucapan Lisa ada seseorang yg mendahuluinya terlebih dahulu.
"Tidak kusangka seorang putri viscount berucap tidak sopan kepada keluarga duke" ucap seseorang membuat semua yg ada di sana menatap ke arah orang dengan rambut putih dan mata merah.
"Yang Mulia Putra Mahkota" ucap mereka kecuali Daniel dan langsung menundukkan kepalanya.
Alston hanya diam dan menatap Daniel yg juga menatapnya.
"Apa?" Tanya Daniel membuat Livania sedikit speechless, ya mau gimana lagi, Alston itu tipikal orang yg irit bicara dan tidak peduli, sedangkan Daniel itu tipikal orang yg tidak peka sama sekali dan kaku.
"Ibunda menyuruhmu kembali ke istana, Veronica mati" ucap Alston membuat Livania tersedak ludahnya sendiri.
Itu juga kelakuanmu sendiri Liv.
"Astaga! Benarkah selir Veronica tiada Yang Mulia? Saya turut berduka cita atas meninggalnya selir Veronica" ucap Adeline menatap Alston dengan ekspresi sedih dan tatapan kasihan.
"Kenapa kamu memberikan tatapan menjijikkan itu kepadaku?" Tanya Alston membuat Adeline terkejut dan menundukkan kepalanya.
Lisa yg melihat Adeline menunduk pun mengusap punggung Adeline agar tenang.
Sedangkan Livania memutar matanya malas melihat tingkah Adeline yg lebih dari kata pick me.
"Sshh" ringis Livania saat merasakan sakit kembali dari bekas lukanya.
Alston pun langsung menarik lengan kanan Livania dan menatap bekas luka yg ada di lengannya.
"Siapa yg melakukannya?" Tanya Alston bekas luka di lengan Livania lalu mengelus nya.
Walaupun itu hanya bekas tapi tetap masih merasakan sakit, sihir penyembuhan hanya bisa menyembuhkan luka tidak dengan rasa sakit.
Saat akan menjawab tiba tiba Lisa memotong ucapannya.
"Lady Livania sangat ceroboh Yang Mulia, dia bermain main dengan sihir api lalu terkena lengannya" ucap Lisa menatap Livania sinis seolah mengatakan 'jika kamu mengatakan yg sebenarnya aku akan membunuhmu'.
"Dan kamu pikir aku percaya?" Tanya Alston menatap Lisa dengan dingin dan tajam.
Lisa langsung bungkam dan menundukkan kepalanya dengan tubuh sedikit bergetar.
"Katakan saja, hmm?" Ucap Alston merubah tatapan dan nada bicaranya menjadi lembut kepada Livania.
Livania melirik ke arah Adeline yg mendongakkan kepalanya terkejut saat mendengar nada bicara Alston.
"Adeline" ucap Livania kembali menatap Alston yg tengah menatap Adeline dengan tatapan membunuh.
Sedangkan Daniel hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi dari sana menuju perpustakaan.
"Sa saya tidak sengaja Yang Mulia saat itu sa saya se-"
"LIVANIA!!" Panggil seseorang membuat semua orang menatap ke asal suara.
"Ck" decak Livania saat melihat Kyne yg berlari ke arah mereka dan itu membuat Adeline senang.
"Pangeran Kyne!" Panggil Adeline dan sedikit berlari kecil ke arah Kyne dan hendak memeluknya sebelum Kyne yg melewatinya.
Senyuman yg ada di bibir Adeline kini luntur karena Kyne yg melewatinya dan membuatnya mematung tidak percaya.
"Apakah kamu tidak apa apa? Aku dengar kamu terluka saat di kelas sihir pengobatan" ucap Kyne menyentuh bahu Livania dan menatapnya lembut membuat Livania merinding.
'Njir, dia kalo jadi lembut gini lebih serem dari setan...' Batin Livania dan merasakan tangan Kyne yg di lepaskan dari bahunya.
"Lepaskan tanganmu dari milikku"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...