Sekarang Livania sedang berada di taman bunga yg di penuhi dengan bunga peony, bunga favorit ibu tirinya.
Hmm... Sepertinya Livania tidak sendirian, lebih tepatnya dia sedang memantau beberapa orang yg sedang membuat rumah kaca besar dan mengganti bunga peony dengan bunga mawar.
"TAMAN BUNGAKU!!!" Teriak Agatha yg datang dengan beberapa pelayan pribadinya.
Livania hanya melirik Agatha sekilas dan lanjut memantau orang orang yg menatap Agatha karena tadi berteriak.
"ANAK SIALAN!! KENAPA KAU MENGHANCURKAN TAMAN BUNGA KU! -"
"Apa maksud mu soal taman bunga mu?" Tanya Livania memotong ucapan Agatha.
"INI ADALAH TAMAN BUNGAKU!! TAMAN BUNGAKU YG DIBERIKAN OLEH TUAN DUKE KEPADA KU!!" Teriak Agatha dengan menunjuk ke taman bunga yg sudah sebagian terganti dengan bunga mawar.
Dan saat itu juga Arthur muncul dengan Adeline karena mendengar keributan.
"Ada apa ini? Kenapa taman ini terganti dengan bunga mawar" ucap Arthur dan menatap taman yg tadinya dipenuhi dengan bunga Peony justru sekarang hampir menjadi bunga mawar.
"Sayang! Lihatlah apa yg dilakukan Livania dengan taman bunga peony ku" ucap Agatha dan mengadu dengan wajah memelas kepada Arthur.
Arthur yg mendengar hendak memarahi tetapi di hentikan dengan ucapan Livania.
"Taman bunga ini milik ibuku, Calista Brianna Acheron, dan dalam surat wasiat ibu tertulis bahwa jika ia sudah tiada semua yg di kerjakan oleh ibuku termasuk taman bunga ini akan diturunkan kepadaku, yg berarti saya berhak untuk mengelola setengah dari kediaman Acheron" ucap Livania menatap Arthur yg terdiam, Livania yg melihat ke terdiaman Arthur tersenyum.
"Tetapi justru anda malah melanggar apa yg ada di surat wasiat milik ibu, anda tau kan apa konsekuensi nya" ucap Livania menunjukkan sebuah amplop dengan segel keluarga duke Acheron.
Adeline yg melihatnya terkejut begitu juga dengan Arthur dan Agatha, dan jangan lupa para pelayan yg berbisik membicarakan perbuatan Arthur yg melanggar aturan surat wasiat.
Di kekaisaran tempat Livania tinggal ada sebuah aturan yaitu, jika seseorang sudah tiada dan sudah menuliskan surat wasiat itu adalah hal mutlak, dan jika di langgar akan di berikan hukuman penjara tiga hari.
"Kakak! Tolong jangan kirim surat tersebut ke kaisar kasihan ayah ia tak sengaj-"
"Tidak sengaja? Padahal dulu surat tersebut sudah dibacakan oleh pengacara ibu dengan jelas dan juga sudah di baca oleh duke. Dan juga, ini hanya amplop kosong, yg asli sudah saya kirim ke kaisar kemarin malam" ucap Livania dan tepat saat itu muncul seorang penjaga.
"Tuan duke! Yang mulia kaisar datang untuk bertemu anda" ucap orang tersebut yg membuat Livania berpura pura terkejut.
"Astaga, yang mulia kaisar datang dengan cepat ya, Emmy bantu aku bersiap dan kalian! Lanjutkan saja pekerjaan kalian jika ingin dibayar" ucap Livania lalu pergi bersama Emmy yg menatap ketiga orang yg sedang menatap Livania tajam.
'Apa apaan wanita itu!'
Dikamar Livania.
"Nona anda sangat hebat, dengan tuan duke yg akan di penjara selama tiga hari anda bisa memanfaatkan hari hari tersebut untuk membuat para pelayan yg ada di kediaman ini mendukung anda" ucap Emmy yg membantu Livania menggunakan gaun berwarna merah tua.
Mendengar ucapan Emmy membuat Livania tersenyum akan ide tersebut.
"Ide mu sangat bagus Emmy" ucap Livania yg selesai menggunakan gaun dan sekarang tinggal menata rambutnya saja.
"Tentu saja! Anda harus menguasai kediaman ini karena anda putri asli tuan duke bukan wanita lampir itu" ucap Emmy menata rambut hitam legam milik Livania.
Setelah selesai mereka keluar kamar dan bisa mereka lihat ada empat orang pelayan yg menunggu Livania di depan kamarnya.
"Ada apa ini? Kenapa kalian ada disini?" Tanya Livania menatap orang orang yg menundukkan kepala mereka.
"A-anu nona, apakah kita bisa menjadi... Mmm pelayan pribadi anda?" Tanya salah satu dari mereka yg membuat Livania bingung.
"Ha? Bukankah kalian pelayan pribadi Agatha dan Adeline? Kenapa tiba tiba ingin menjadi pelayan pribadiku, apakah karena kalian di suruh oleh Agatha dan Adeline?" Tanya Livania dan bisa dia lihat wajah terkejut mereka yg menandakan bahwa mereka memang disuruh.
Salah satu pelayan tersebut ingin membantah tetapi di potong oleh ucapan Livania.
"Jika aku menginginkan pelayan pribadi lagi aku akan memilihnya sendiri bukan menunggu seorang pelayan mengajukan dirinya sendiri" ucap Livania lalu pergi bersama Emmy meninggalkan ke empat pelayan tersebut.
'Pelayan pribadi baru ya' batin Livania lalu berhenti dan menatap Emmy.
"Emmy, apakah di sini ada pelayan baru?" Tanya Livania kepada Emmy yg mulai berfikir.
"Ah! Ada nona, namanya Carla dia baru jadi pelayan disini satu hari" ucap Emmy dan mendapatkan anggukan dari Livania lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka.
'Carla ya'
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...