#20

35.4K 2.6K 81
                                    

Sekarang adalah pelajaran ke dua tentang sejarah terciptanya sihir dengan profesor yg bernama Adney.

"Baiklah, itu adalah cerita sejarah terciptanya sihir menurut kitab suci, sekarang saya ingin bertanya apa cerita terciptanya sihir menurut keluarga Acheron?" Tanya Adney dan menatap semua siswa siswi dan lagi lagi Adeline yg mengangkat tangannya.

"Terciptanya sihir menurut keluarga Acheron karena terjadi sebuah fenomena yg membuat kristal mana dan sihir pecah sehingga semua orang bisa menggunakan sihir karena terkena mana yg sudah bercampur dengan udara" ucap Adeline dengan senyuman dan Adney yg terlihat sedang memikirkan jawaban milik Adeline.

"Salah" ucap Livania membuat semua orang menatapnya bahkan Adeline juga menatapnya.

"Cerita tentang terciptanya sihir menurut keluarga Acheron bukan seperti itu, tetapi karena peperangan antara dewa malaikat dan dewa iblis yg menyebabkan munculnya beberapa tumbuhan sihir dan salah satunya adalah pohon buah Anermsa, dan saat dewa kehidupan mencipta dua manusia pertama di bumi, mereka diperintahkan untuk memakan buah Anermsa yg dimana pohon buah Anermsa adalah inti dari semua sihir dan itulah yg menjadikan semua manusia memiliki sihir secara turun temurun, dan sekarang pohon buah Anermsa tidak berbuah lagi yg menyebabkannya menjadi pohon dunia" ucap Livania yg membuat Adney tersenyum dan mengangguk dengan jawaban Livania.

"Benar, jawabannya memang seperti apa yg nona Livania ucapkan. Anda sungguh seorang Acheron sejati" ucap Adney membuat Livania tersenyum dan menatap Adeline yg memandangnya dengan tatapan kebencian.

Pelajaran masih berlanjut sampai istirahat tiba dan semua orang langsung ke kantin lagi.

Livania dkk tidak pergi ke kantin melainkan pergi ke taman yg ada di akademi, taman tersebut sangat indah dengan berbagai bunga dan kupu kupu yg menambah keindahan.

"Taman ini sangat indah" ucap Isabella dan duduk di bangku taman dan memperhatikan taman tersebut.

"Ya, kau benar, taman ini terlihat indah jika tidak ada hama yg selalu mengikuti kita" ucap Elena menghembuskan nafasnya lega.

"Livania" panggil seseorang dan membuat Livania dan teman temannya menengok ke belakang dan bisa mereka lihat Kyne yg berjalan ke arah mereka.

Mereka langsung memberikan salam kepada Kyne yg tidak dipedulikan oleh Kyne.

"Dimana Adeline?" Tanya Kyne saat berada di hadapan Livania yg menatapnya datar.

Livania langsung memutar bola matanya malas dengan pertanyaan Kyne.

"Kenapa anda bertanya kepada saya? Saya melihatnya kemana saja tidak" ucap Livania menatap ke arah lain dengan malas, malas menatap wajah Kyne.

"Apa? Ta-"

"Lady Livania" ucap seseorang lagi dan itu adalah Alston yg memotong ucapan Kyne.

Livania dan keempat orang tersebut langsung menunduk memberi salam dan dibalas oleh Alston.

"Ini, kalung yg kemarin anda kembalikan digantikan oleh ibunda permaisuri" ucap Alston memberikan kotak berwarna merah ke Livania yg berterimakasih.

Livania langsung membuka kotak tersebut dan terdapat kalung dengan warna biru tua yg senada dengan warna matanya.

"Apakah menurut anda warna biru tua cocok untuk saya?" Tanya Livania yg membuat Alston terkekeh dan mengelus kepala Livania.

"Tentu saja, itu seperti mata anda yg terlihat seperti langit malam yg indah" ucap Alston membuat wajah Livania memerah dan juga membuat Fiona, Elena, dan Isabella ingin menggoda Livania sedangkan Kyne hanya menatap mereka datar.

Alston langsung pamit dan dia langsung pergi meninggalkan mereka kelima.

"Sepertinya kau menggoda yang mulia putra mahkota kaisar ya, kau mirip seperti jalang-"

"Bukankah Adeline yg mirip seperti jalang? Dia sudah tau bahwa anda tunangan saya tetapi dia malah merebut anda dari saya, tetapi putra mahkota kaisar tidak memiliki tunangan jadi saya bisa melakukan apapun yg saya mau bahkan saya juga bisa melakukan hal yg sama seperti anda" ucap Livania lalu pergi bersama teman temannya meninggalkan Kyne yg terdiam.

Disisi Alston.

Sekarang Alston masih berjalan di lorong dengan wajah datar dan dingin menghiraukan sapaan orang orang.

Alston sedang menuju kamar pribadinya dan saat sampai dia langsung menutup pintunya dan terduduk di pintu dengan wajah memerah.

Tatapan mata milik Livania masih berputar di kepalanya bahkan senyumannya yg membuatnya jatuh cinta kepada Livania (gw yg nulis gw yg geli sumpah).

"Kenapa... Kenapa kau selalu membuat ku memikirkan mu Livania? Jika terus seperti ini rasanya aku ingin memilikimu seutuhnya" ucap Alston menyisir rambut peraknya dengan tangan dan tatapan mata yg seperti obsesi (author buat kaya Sho).

Alston langsung berdiri dan mengambil sebuah batu permata berbentuk bulan sabit dengan warna biru malam dan juga ada seperti bintik bintik putih yg membuatnya semakin indah.

Alston langsung menyalurkan mana sihirnya dan muncul seperti hologram menampilkan Livania yg sedang berbincang dengan ketiga temannya di kelas dengan tawa mereka membuat Alston tersenyum.

Tetapi senyumnya langsung luntur ketika melihat Adeline yg muncul dan merusak perbincangan mereka dengan aktingnya.

"Dasar hama! Berani sekali kau berdekatan dengan permata ku"

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang