#11

40.8K 3K 13
                                    

Matahari menyapa bumi menggantikan bulan yg menemani malam penuh asap.

Livania sekarang berada di kamar Adeline sedangkan pemilik kamar masih menangis karena tamannya yg terbakar.

Tadi malam pas lihat tamannya terbakar ia langsung menangis selama dua jam lalu tertidur karena lelah menangis.

'Untung aja gw udah hapus percakapan gw sama Adeline pas di akademi' batin Livania yg setia menatap Adeline yg masih menangis di pelukan Agatha.

Untung tadi ingatannya soal ucapan pas di akademi di hapus ya ges, kalo kagak bakal susah buat bikin Adeline percaya sama omongannya.

Livania yg tidak tahan mendengar tangisan Adeline yg pura pura tapi keluar air matanya langsung menghampiri Adeline dan mengelus kepala Adeline.

"Sudahlah Adeline, tenanglah aku akan memanggil tukang untuk membuat taman baru untukmu dan menambahkan banyak bunga lily" ucap Livania yg membuat Adeline berhenti menangis dan mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

Livania yg melihatnya langsung berjalan pergi tetapi ditahan oleh Agatha.

"Dengar ini baik baik! Aku tau bahwa kaulah yg telah membakar taman milik putriku! Jika kau melakukan hal yg membuat putriku menangis maka aku akan membunuhmu" ucap Agatha menunjuk nunjuk wajah Livania dengan jarinya.

Livania hanya diam menatap Agatha dengan tatapan datar lalu Erika yg langsung melepaskan tangan Agatha dari Livania.

Walaupun Earl dan Erika itu ksatria tetapi mereka itu keturunan bangsawan.

Livania langsung pergi bersama pelayan dan ksatria pribadinya menuju kamarnya.

Saat dikamar Livania langsung menyuruh Emmy Ella dan Carla pergi meninggalkannya sendirian.

Livania langsung membuka jendela dan memikirkan rencana untuk membuat Agatha kapok.

"Agatha memiliki sihir tingkat menengah dan sihirnya adalah es, jadi kalau gw pake sihir api buat bikin dia kepanasan itu pasti gak berguna... Bagaimana kalau buat dia kedinginan? Ya itu pasti bakal bikin dia susah karena sihirnya bukan api" ucap Livania mengangguk dan memikirkan cara agar ia bisa melakukan idenya tersebut.

Malam hari.

Livania tengah mengenakan pakaian berwarna biru tua dibantu Ella dan juga Carla yg merapikan sedikit bagian yg terlihat tertekuk.

Setelah selesai Livania langsung menyuruh Carla untuk menggulung sebagian rambutnya dan sebagian lagi di gerai.

Bentar gw kasih contoh.

Nah kek gini, kaya ala ala serial china jaman dulu gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah kek gini, kaya ala ala serial china jaman dulu gitu.

Livania yg sudah selesai langsung keluar dari kamarnya dan saat keluar dia dikejutkan dengan Kyne yg berdiri di depan kamarnya.

Kyne langsung menatap Livania dari atas sampai bawah dengan tatapan datar dan juga alis terangkat satu.

"Dimana baju yg aku kirimkan?" Tanya Kyne, Livania yg ditanya langsung menundukkan kepalanya dan menatap ke kanan.

"Gaunnya hilang kemarin mungkin saja itu bertepatan dengan terbakarnya taman milik Adeline" ucap Livania dan memainkan rambutnya sendiri.

Kyne yg mendengar hal tersebut langsung menghela nafas dan berjalan lebih dulu.

Livania yg melihat hal tersebut tersenyum misterius dan berjalan menyusul Kyne.

Saat sampai di depan kediaman bisa dilihat Kyne yg sedang memeluk Adeline, oh sepertinya putra mahkota itu khawatir dengan Adeline.

Livania hanya mengangkat bahu lalu berjalan ke kereta kuda milik keluarganya.

Kyne yg melihat langsung menghentikan Livania dengan menarik tangannya.

"Kenapa kau berjalan ke kereta kuda milik keluargamu? Kereta kuda yg akan membawa kita disana" ucap Kyne menunjuk ke kereta kuda kerajaan yg ada di depan kereta kuda duke Acheron.

Livania hanya tersenyum dan melepaskan genggaman Kyne di tangannya.

"Sepertinya Adeline harus berada di sisi anda agar ia tidak menangis lagi karena teringat taman kesayangannya yg terbakar" ucap Livania lalu menaikan kereta kuda duke Acheron bersama dengan Agatha yg terkejut dengan kemunculan Livania.

Agatha langsung merasa kesal dan ingin membentak Livania tetapi tiba tiba saja mulutnya tidak bisa dibuka.

"Ada apa ibu? Apakah anda ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Livania dan Agatha langsung memalingkan wajahnya ke jendela.

Livania yg melihat hal tersebut tersenyum dan menatap keluar dan bisa dia lihat Kyne dan Adeline yg berjalan bersama menuju kereta kerajaan.

Bisa dia lihat Adeline yg melirik ke arahnya sembari tersenyum kemenangan.

Livania membalas dengan senyum misterius sebelum kereta berjalan menuju ke kerajaan.

Selama perjalanan tidak ada percakapan sama sekali, Livania sedang memikirkan apa yg harus dia katakan saat sihir manipulasi yg ia gunakan untuk menutupi gaun tersebut ia hilangkan.

Asik memikirkannya Livania tak sadar bahwa mereka sudah sampai, Livania langsung turun beserta Agatha dan mereka langsung pergi lebih dulu.

"Livania!" Panggil Kyne yg sedang memegang lengan Adeline karena habis turun.

Livania yg melihatnya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa Livania duluan dan Adeline bisa masuk bersama Kyne karena takut Adeline akan menangis atau tiba tiba jatuh karena tubuhnya masih kurang sehat.

'Permainan pertama dimulai'

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang