Setelah selesai mengukur level sihir Livania sekarang sedang beristirahat di sebuah kamar dengan empat kasur dan dia sekamar dengan teman temannya.
Besok adalah ujian tulis paling seputar sejarah dan juga sihir jadi sebelum kemari Livania sempat meminjam beberapa buku dari perpustakaan untuk dia pelajari.
"Livania lihat ini, bahasa ini cukup aneh" ucap Elena menunjukkan sebuah buku dengan sampul berwarna merah tua.
Livania langsung melihat isinya dan benar saja bahasanya sedikit aneh tetapi Livania seperti mengerti dengan kosa kata tersebut.
"Apakah itu bahasa kuno?" Tanya Isabella yg juga melihat bahasa tersebut dengan seksama.
Elena yg mendengarnya langsung menatap ke arah Livania yg masih membaca buku tersebut.
"Berarti hanya Livania yg mengerti dengan bahasa Kuno" ucap Fiona yg dateng sambil bawa minuman.
Elena dan Isabella mengangguk dan menatap Livania yg masih aja baca tu buku dengan tulisan kuno.
"Hmm, kenapa tidak ada judulnya ya? Aku kira ini tadi novel aksi atau misterius" ucap Livania menutup bukunya dan menatap sampul buku tersebut dengan seksama.
Livania langsung mengusap sampul buku tersebut dan benar dengan dugaannya buku itu di beri sihir manipulasi.
"Wah! Ternyata buku itu diberi sihir manipulasi" ucap Fiona yg kagum dengan Livania yg menghapus sihir manipulasi dari buku tersebut.
"Apa judulnya?" Tanya Isabella yg kepo dengan isi judul dengan bahasa kuno.
Kalian masih inget kenapa tadi Fiona ngomong hanya Livania yg mengerti bahasa kuno tersebut? Karena keluarga Acheron sudah ada sejak jaman jaman kuno dulu jadi bisa dibilang hanya keluarga Acheron saja yg bisa mengerti bahasa kuno dan juga sihirnya.
"Mantera sihir kuno" ucap Livania dan membuat Fiona, Isabella, dan Elena terdiam dan memandang satu sama lain.
Livania langsung mengembalikan sihir manipulasi di buku tersebut dan meletakkan lalu kembali belajar lagi.
Isabella, Elena, dan Fiona yg melihat hal itu menggelengkan kepala mereka secara bersamaan dan mereka mulai belajar bersama.
Skip.
Pagi hari Livania dkk sudah siap dengan gaun yg simpel dan tidak terlalu ramai.
Mereka langsung keluar kamar dan berjalan bersama ke aula seperti kemarin ujian tulis ini berada di aula tetapi di berikan sihir penghalang agar tidak ada yg menyontek.
Livania langsung duduk di barisan depan bersama dengan ketiga temannya, di aula belum ramai orang karena ini belum saatnya memulai ujian tulis.
Sambil menunggu Livania mengeluarkan buku mantra sihir kuno dan membacanya.
"Selamat pagi kakak, apa yg sedang kakak baca?" Tanya Adeline yg datang dan berdiri di depan Livania bersama tiga orang, hmm? Sepertinya perempuan ini menemukan teman.
"Kau tidak akan paham karena kau bukan Acheron sejati" ucap Livania lalu melanjutkan membacanya tanpa menatap Adeline yg memasang wajah sedih.
"Apa yg anda maksud lady Livania? Lady Adeline ini saudara anda yg berarti dia juga seorang Acheron" ucap perempuan di belakang Adeline yg menggunakan gaun yg sangat ramai dan cerah.
"Livania memang benar, orang ini bukan Acheron sejati karena dia awalnya berasal dari rakyat jelata dan karena keberuntungan ibunya menikah dengan duke Acheron bukan berarti bisa menghapus darah rakyat jelata yg mengalir ditubuhnya" ucap Fiona yg berdiri dari duduknya dan menunjuk ke Adeline yg menundukkan kepalanya dan juga meremas gaunnya.
"Walaupun begitu lady Adeline tetaplah saudara lady Livania meskipun-"
"Diam!" Ucap Livania lantang yg membuat suasana aula yg semula ramai karena perdebatan tadi seketika hening.
Livania langsung menutup bukunya dan menaruhnya di bawah kolong meja atau biasa disebut laci.
"Duduklah sebelum aku melempar kalian ke atas untuk duduk di sana" ucap Livania dan mereka langsung duduk di tempat mereka dan bertepatan dengan itu muncul semua calon siswa siswi akademi dan juga beberapa guru pengawas.
Seperti kemarin hanya saja yg ini hanya di sebutkan peraturan yg tidak boleh mereka lakukan.
Ujian tulis berjalan dengan tenang walaupun sedikit berisik dengan perbincangan para guru pengawas.
"Guru saya ingin bertanya!" Ucap Elena yg mengangkat tangannya untuk bertanya tetapi tidak di pedulikan oleh para guru yg asik bercerita.
Livania yg melihatnya langsung menggebrak meja yg menyebabkan para guru langsung terdiam dan menatap Livania serta Elena yg masih mengangkat tangannya.
Seorang guru pria langsung berjalan menghampiri Elena dan membantunya untuk menjelaskan soal yg belum di pahami nya.
Sedangkan guru yg lainnya saling diam karena sedikit takut dengan Livania yg menggebrak meja dengan keras.
Lihat aja tuh meja retak gara gara gebrakan Livania yg keras, untung itu cuma retak bukan hancur.
Livania langsung mengelus retakan tersebut dan menggunakan sihir pembalik keadaan ke keadaan semula.
Livania langsung menatap ke Adeline yg juga menatapnya dengan tatapan sinis.
Livania hanya tersenyum dan menggerakkan bibirnya seolah berbicara dan Adeline yg mengerti bahasa bibir langsung mengepalkan tangannya dengan rahang bergetar.
'PE-CUN-DANG'
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...