'Akhirnya sampe' batin Livania merasa lega saat sampai di kediaman duke Tylfot.
"Salam saya berikan kepada selir Veronica" ucap duchess Tylfot yg berparas sangat cantik walaupun umurnya sudah berkepala tiga tapi wajahnya tampak masih muda.
"Halo duchess Tylfot lama tidak bertemu, anda semakin cantik saja" ucap Veronica lalu berjalan ke dalam kediaman Tylfot.
"Salam saya berikan kepada selir Veronica" ucap seseorang membuat Livania merotasi kan matanya malas, orang itu adalah ibu tirinya, Agatha.
'Wajahnya makin jelek' batin Livania menatap wajah Agatha yg seperti manusia purba.
"Duchess Acheron, lama tidak bertemu ya" ucap Veronica lalu memeluk Agatha membuat Livania ingin muntah.
Veronica mengernyitkan dahinya saat merasakan tubuhnya yg terasa seperti terbakar pun melepaskan pelukannya.
"Astaga! Kenapa tubuhku terasa terbakar!" Ucap Veronica membuat Livania heran, seharusnya tubuh Veronica bau karena efek samping bunga Lutgha.
'Jangan jangan gw salah lagi, bukannya bunga Lutgha tapi bunga Nevd, duh mau bersyukur ato ngerasa bersalah ya? Tapi bentuk mereka sama... Jadi ini salah siapa anjing? Salah gw atau dewi alam yg bikin bunga Lutgha dan Nevd sama?!' Batin Livania meratapi dirinya yg tidak bisa membedakan bunga Lutgha dengan Nevd.
Cara bedainnya juga dari daunnya, kalo bunga Lutgha berbentuk seperti daun singkong sedangkan Nevd bulat.
"AAGGHH!! INI PANAS SEKALI! AKU TIDAK TAHAN!!" Teriak Veronica membuat semua orang panik tidak dengan Livania yg cuma pura pura.
"SELIR VERONICA TENANGLAH SAYA AKAN MEMANGGILKAN TABIB!!" Ucap Jasmine lalu tangannya tak sengaja menarik benang di baju Veronica membuat gaun tersebut langsung rusak bahkan sudah tidak menyatu menyebabkan tubuh Veronica terlihat walaupun pake daleman.
"ASTAGA! SELIR VERONICA MAAFKAN SAYA!!" Ucap Jasmine panik.
"KYAAA! APA YG KAU LAKUKAN JASMINE?! APA KAU BERNIAT MEMPERMALUKAN KU?!!" Teriak Veronica dan berusaha menutupi tubuhnya.
Duchess Tylfot langsung datang dengan selimut dan menutupi tubuh Veronica.
Livania hanya diam dan berusaha untuk tidak tertawa.
'AHAHAHAHAHAHA! MAMPUS! MALU KAN LO?! MAKANYA GAK USAH SOK IYE!!' Batin Livania merasa senang dengan tontonan di depannya bahkan dia dapat melihat ada sesuatu yg tegak di masing masing penjaga.
"Hiks! Sakit... Panas... Tubuhku terasa terbakar..." Ucap Veronica lirih lalu datanglah seorang tabib dan memeriksa keadaan Veronica.
"Selir Veronica terkena bunga Resyn, sehingga kulitnya terasa terbakar, dan beliau akan sembuh keesokan harinya" ucap tabib tersebut membuat Livania terkejut.
'Jadi bukan bunga Nevd ya...' Batin Livania lalu mengingat bentuk bunga Nevd dengan Resyn.
Warna dan tekstur mereka memang kasar, tapi bunga Nevd memiliki kelopak yg lancip di ujung sedangkan bunga Rasyn tumpul.
'Keknya gw goblok deh, apa gara gara makan daon kemaren?' Batin Livania.
"Rina! Kita kembali ke kediaman!" Ucap Jasmine yg terlihat sangatlah panik dan merasa bersalah.
Livania mengangguk lalu masuk ke dalam kereta kuda dan pergi kembali ke istana kaisar.
Di sepanjang perjalanan Veronica terus saja mengeluh sakit, tubuhnya terbakar, panas dll, membuat Livania jengah.
Kalo bisa sih ya Livania pengen banget bekep mulut tuh nek lampir, berisik anjir, apa lagi pas teriak.
"Selir Veronica mohon maafkan hamba" ucap Jasmine membuat Livania jengah juga, minta maaf mulu dari tadi nggak capek apa tu mulut.
"Siapa yg melakukan ini..." Gumam Jasmine lalu menatap Livania dan perempuan di sampingnya.
"Rina Tara, apakah kalian mencampurkan bunga Resyn ke dalam sabut selir Veronica" ucap Jasmine membuat Tara menatap Jasmine lalu menggelengkan kepalanya.
"Tidak saya sama sekali tidak menyentuh sabun milik selir Veronica" ucap Tara sedangkan Livania cuma diem yg membuat Jasmine semakin curiga.
"Rina! Apakah kamu pelakunya?!" Ucap Jasmine membuat Livania menatapnya.
"Sebelum anda mencurigai saya bukankah anda yg seharusnya di curigai?" Tanya Livania membuat Jasmine bingung begitu juga dengan Tara.
"Apa maksudmu? Kamu menuduhku?!" Ucap Jasmine menatap Livania dengan tajam dan di balas datar oleh Livania.
"Tidak, tapi saya melihat anda membawa sebuah keranjang berisi bunga Rasyn" ucap Livania membuat Tara menatap Jasmine yg menampilkan raut tak suka.
"Apa apaan kamu! Saya mana mungkin membawa bunga terlarang itu! Dan jika memang saya membawanya darimana saya mendapatkannya"
"Bukankah kakak anda seorang pedagang pasar gelap" ucap Livania membuat Jasmine terdiam dan menatap Livania sangat tajam.
"Darimana kamu mengetahuinya" ucap Jasmine membuat Livania tersenyum sangat tipis.
"Saya diberitahu oleh pelayan yg berambut kuning dan memakai kaca mata" ucap Livania lalu menatap keluar jendela tanpa mempedulikan Jasmine yg menatapnya.
"Maksudmu Dyna?" Tanya Jasmine yg di jawab oleh Livania dengan bahu terangkat.
"Aku tidak tau nama orang itu" ucap Livania acuh dan tetap menatap keluar jendela lalu matanya menangkap seseorang menggunakan jubah walaupun begitu rambutnya tetap terlihat.
Livania menatap orang itu dan sepertinya orang itu juga menatapnya dengan mata hitam legam miliknya.
'Kok gw merinding ya...'
T.B.C
Lo pada Livania sama Alston punya anak berapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...