#43

17.5K 1K 10
                                    

Saat ini Livania tengah menyiapkan air hangat untuk Veronica mandi, jujur Livania lebih baik menyiapkan air dinginnya sendiri dari pada tu lampir.

"Males amat dah gw" ucap Livania menaburkan kelopak mawar ke bak berisi air untuk Veronica mandi.

"Mending gw nyiapin bak mandi buat gw sendiri dari pada buat tu mak lampir" ucap Livania lalu mengambil sebuah wewangian dan menaruhnya di sudut ruangan.

"Hm... Kira kira ada nggak ya bunga yg harumnya itu beracun? Oh! Gw tau!" Ucap Livania lalu berdiri dan menatap bak mandi dan jika dirasa sudah cukup akhirnya dia pun keluar.

"Selir Veronica, airnya sudah siap" ucap Livania membuat Veronica menengok ke arah Livania lalu berdiri dan masuk ke kamar mandi.

"Kenapa kau di luar? Ayo, kau juga harus membantu selir Veronica mandi" ucap Jasmine membuat Livania menatapnya lalu ikut masuk dengan hati dongkol.

'Ck, sialan, kenapa juga harus ikut mandiin tu nek lampir' batin Livania lalu menatap Veronica yg melepas pakaiannya dan terlihat tubuhnya yg montok 🗿.

'Montok juga ni nek lampir, gw kira tepos' batin Livania lalu mengambil sabun yg dia campur dengan bunga Lutgha.

"Ini" ucap Livania memberikan sabun yg ada di tangannya ke Jasmine dan di terima oleh Jasmine.

Jasmine langsung menuangkannya ke tangannya yg terbalut dengan sarung tangan.

Livania tersenyum tipis, untung setiap memandikan Veronica Jasmine menggunakan sarung tangan, jadi Livania bisa menggunakan alasan bahwa itu perbuatan Jasmine atau pelayan yg lain.

"Bawakan aku sampo" ucap Jasmine membuat Livania mengambil sampo lalu memberikannya ke Jasmine.

'Lama bet anjing' batin Livania yg berdiri diam dan menatap sekitar, enggan menatap Veronica.

"Rina, cek lah gaun selir Veronica" ucap Jasmine tanpa menatap Livania dan fokus untuk membilas tubuh Veronica.

Livania langsung keluar dan pergi keluar dan masuk ke dalam ruang pakaian Veronica bersama Sina.

"Males bgt anjing" ucap Livania dan duduk di sofa yg ada di sana dan menatap langit langit kamar.

"Gw baru di sini dua hari apa sehari ya? Lupa gw, hmm keknya gw harus liat apa yg di lakuin sama duplikat gw" ucap Livania dan mengambil sebuah batu berwarna lavender dan menyalurkan sedikit mana.

Lalu muncul sebuah hologram yg memperlihatkan duplikat Livania dan temannya.

Ke sisi duplikat Livania.

"Livania, bagaimana caranya bisa pintar sepertimu? Aku sangat iri" ucap Fiona dan menaruhkan kepalanya di bahu Livania.

"Entahlah, sudah dari kecil aku pintar, mungkin karena efek sering membaca buku?" Ucap d Livania yg mengusap kepala Fiona.

Lalu Adeline datang dengan teman temannya membuat Livania dkk merotasikan matanya malas.

"Selamat ya kakak karena anda mendapatkan posisi pertama di kelas, suatu hari nanti pasti saya juga akan menjadi posisi pertama" ucap Adeline tersenyum manis membuat siapapun gemas tapi tidak untuk Livania dkk.

"Seperti bisa saja" ucap Valerie membuat Adeline menatap Valerie dengan tajam tapi hanya beberapa detik.

"Apa maksud anda putri Valerie? Tentu saja saya bisa karena saya sama seperti kakak" ucap Adeline membuat suasana langsung hening dan mencekam karena aura yg di keluarkan oleh Fiona, Elena, dan Valerie.

"Kau sama seperti Livania?" Tanya Fiona menegakkan kepalanya dan menatap Adeline.

"Tentu saja kita saudara" ucap Adeline membuat Elena dan Fiona tertawa.

"Sejak kapan kalian saudara? Ibu mu hanya beruntung bisa menikah dengan duke Acheron" ucap Isabella menatap Adeline sinis karena ucapan Adeline.

"Walaupun begitu tetap saja Adeline itu adik lady Livania! Apakah karena anda selalu di manja anda menjadi bodoh?" Tanya Alicia membuat suasana semakin mencekam karena aura Isabella.

"Lady Alicia, bukankah anda yg bodoh?" Tanya d Livania menatap Alicia tajam membuat Livania yg menyaksikannya tersenyum.

'Mirip banget sama gw fufufu' batin Livania tersenyum miring, namanya juga duplikat lu.

"Apa maksud anda?" Tanya Alicia menatap d Livania.

"Jika Isabella bodoh maka dia tidak akan menempati posisi ketiga, sedangkan kau? Posisi ke 16" ucap Livania tersenyum mengejek membuat Alicia ingin membalas ucapan d Livania.

Sebelum itu terjadi d Livania langsung berdiri dan pergi bersama teman temannya.

"Oke gak ada masalah" ucap Livania menutup layar tersebut dan menyimpan batu yg ada di tangannya.

Livania langsung berdiri saat mendengar suara langkah kaki mendekat.

"Kau sudah menyiapkannya?" Ucap Jasmine dan menatap gaun yg ada di tengah ruang pakaian.

"Sudah, dan sepertinya tidak ada kerusakan pada gaunnya" ucap Livania mendapatkan anggukan dari Jasmine.

"Baiklah, bantu selir Veronica menggunakan gaun itu" ucap Jasmine membuat Livania menatap Jasmine dengan tatapan yg mengatakan 'Gw mulu bangsat!'.

Walaupun gitu Livania tetap melakukannya dan memakaikan gaun tadi ke Veronica.

'Nggak sabar gw buat liat pertunjukkannya nanti'

T.B.C

Ilustrasi gaun Veronica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gaun Veronica

Ambil di pin, nama akun lupa

Budrek gw cuma buat ni novel end, lo pada mw happy end atau sad?

Btw, lo pada ada yg inget nggak nama panjang Alston? Author lupa soalnya.

Ato author gak pernah nyebut nama panjang Alston yak?

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang