"Oho~ gitu cara main lo" ucap Livania lalu sebuah ide terlintas di benak Livania yg langsung tersenyum licik.
Agatha pun pergi meninggalkan Emily yg menundukkan kepalanya dan menggenggam botol racun di tangannya dengan erat.
"Emily" panggil Livania membuat Emily terkejut dan buru buru menyembunyikan botol racunnya di belakang tubuhnya.
Melihat itu membuat Livania tersenyum kecil dan mulai menghampiri Emily.
"Tidak perlu menyembunyikannya, aku sudah mengetahuinya" ucap Livania membuat Emily terkejut dan langsung menangis.
"Maaf nona..." Ucap Emily dengan lirih membuat Livania tersenyum dan mendekati Emily dan mengambil racun di tangan Emily.
"Racun Ergeon, aku memiliki sebuah rencana apakah kamu ingin mendengarnya?" Tanya Livania membuat Emily penasaran dan langsung menganggukkan kepalanya.
Livania memberikan kode untuk menundukkan kepalanya, Emily pun langsung menundukkan kepalanya.
Livania langsung membisikkan rencananya membuat Emily khawatir.
"Ta tapi nona itu terlalu berbahaya..." Ucap Emily yg justru mendapatkan senyuman miring dari Livania.
"Kamu tenang saja, karena hal itulah aku bisa menyingkirkannya..." Ucap Livania lalu sebuah lubang berwarna hitam muncul di samping Livania membuat Emily terkejut.
Livania langsung memasukkan tangan kanannya dan mengeluarkannya membuat Emily melihat sebuah gelas berisi jus alpukat.
Livania membuka tutup botol racun tersebut dan menuangkan setengah racunnya ke minuman tersebut.
"Tapi nona... Bagaimana jika ada yg menggunakan sihir pendeteksi sidik jari?" Tanya Emily membuat Livania tersenyum kembali.
"Tenang saja, aku sudah memalsukan sidik jari ku menjadi sidik jari Agatha" ucap Livania dan hendak meminum jus ditangannya.
"Tapi bagaimana jika ada orang yg melihat kita?" Tanya Emily membuat Livania menghela nafasnya kasar dan menatap Emily.
Livania langsung menunjuk ke belakang Emily membuat Emily menengok ke belakang dan terkejut mendapati Agatha.
"Itu bukan Agatha tapi kloning ku yg menyamar menjadi Agatha" ucap Livania lalu meminum jus alpukat tersebut hingga habis.
Uhuk!
Uhuk!"NONA?!" Teriak Emily saat melihat Livania terbatuk darah dan langsung menatap kloningnya yg menyamar menjadi Agatha yg tengah tersenyum miring lalu pergi.
"Se... Uhuk! Sekarang la lakukan ren... Rencananya..." Ucap Livania lalu jatuh pingsan membuat Emily langsung menahan tubuh Livania.
"SIAPAPUN TOLONG! NONA LIVANIA DI RACUNI DUCHESS!! TOLONG!" Teriak Emily membuat beberapa siswa datang dan membantu Emily membawa Livania kembali ke asrama.
Di sisi lain.
"Salam yang mulia putra mahkota" ucap Ella saat melihat Alston yg ada di ruang tamu asrama putri.
Alston hanya berdehem dan hendak bicara, saat mulutnya baru saja terbuka tiba tiba siswa yg menggotong Livania masuk membuat kedua orang itu terkejut.
"LIVANIA!!" Ucap Alston menghampiri Livania yg terlihat sesak nafas walaupun sedang pingsan.
"DRAL! PANGGIL TABIB DIVONNE!!" Ucap Alston ke pengawal pribadinya yg langsung teleportasi entah kemana.
Alston langsung mengambil Livania dari para siswa yg membantu Livania tadi.
Alston langsung pergi ke kamar Livania dengan perasaan cemas dan takut jika dia akan kehilangan Livania untuk ke dua kalinya.
'Apakah ini juga rencanamu? Atau memang tidak sengaja?' Batin Alston yg membuka pintu kamar Livania dengan cara di tendang.
Liat aja tuh pintunya ampe copot dari tempatnya gara gara ditendang ama Alston.
"Salam yan-"
"Jangan buang buang waktu mu untuk memberi salam! Cepat obati kekasihku!" Ucap Alston memotong ucapan Divonne yg langsung memeriksa Livania yg sedikit kejang kejang.
Wait... Tadi dia bilang kekasih? Heh, jadian aja belom_-.
Alston menggenggam tangan Livania yg mulai sedikit mendingin dan itu membuat Alston tambah takut dan khawatir.
Tes.
"Y-yang mulia? Anda menangis?" Tanya Dral saat melihat tuannya meneteskan air mata membuat yg melihat terkejut.
Putra mahkota yg tak pernah menangis dari dia kecil sampai besar langsung menangis saat melihat keadaan Livania yg kritis.
"Kumohon... Jangan tinggalkan aku lagi..." Ucap Alston lirih dan mengeratkan genggamannya pada tangan Livania.
Uhuk!
"NONA?!" Teriak ketiga pelayan pribadi Livania saat melihat Livania yg muntah darah dalam keadaan yg masih tidak sadar.
"KEADAAN LADY LIVANIA KRITIS! TOLONG YANG MULIA ANDA KELUAR DAHULU!!" Ucap Divonne yg langsung melepaskan genggaman Alston pada tangan Livania.
"TIDAK AKU-"
"SAYA HARUS MENGOPERASI LADY LIVANIA KARENA RACUNNYA TELAH MENYERANG HATI DAN JANTUNGNYA!!"
"AKU AKAN TETAP DISINI!!"
"DRAL BAWA YANG MULIA!!" Ucap Divonne lalu mengambil sebuah pisau bedah dengan tergesa gesa.
Dral langsung menahan Alston yg memberontak membuat Dral kesusahan.
Emily yg mengerti keadaan pun juga menahan Alston dan mencoba menarik Alston.
"KAKAK! TOLONG DENGARKAN UCAPAN DIVONNE!!" Ucap Daniel yg entah kapan datang dan juga menarik Alston begitu juga Valerie yg entah kapan datang.
"LIVANIA!! JANGAN MENAHANKU KEPARAT! LEPASKAN!!" Ucap Alston yg masih memberontak membuat beberapa orang mulai menarik Alston keluar tapi tak berhasil.
"ALSTON!!"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...