#55

18.9K 1.1K 23
                                    

"Ibu! Kamu terlalu serakah dan egois! Apakah ibu lupa rencana kita masuk ke dalam keluarga Acheron?!" Ucap Adeline dan menatap ibunya tajam bahkan tangannya sudah terkepal erat.

"Tentu saja aku ingat! Aku hanya ingin bersenang senang seperti dulu" ucap Agatha menatap Adeline yg tengah menahan amarahnya karena ulah ibunya sendiri.

Adeline memegang keningnya yg terasa pusing, kenapa ibunya ini sangat keras kepala.

"Ibu jika duke bodoh itu tau dengan apa yg ibu lakukan maka dia akan menceraikan mu!" Ucap Adeline mencoba untuk membuat ibunya ini paham.

"Hoho, apakah kamu lupa putri ku sayang? Ibu ini sudah memiliki rencana untuk itu" ucap Agatha membuat Adeline penasaran dengan rencana Agatha.

"Rencana apa itu ibu?" Tanya Adeline, Agatha memberikan isyarat kepada Adeline untuk mendekat.

Adeline pun mendekat dan langsung saja Agatha memberi tau rencana yg telah dia susun sedemikian rupa.

"Itu rencana yg sangat luar biasa! Ibu memang hebat!" Ucap Adeline lalu memeluk Agatha yg juga memeluknya.

"Tentu saja, dan ibu jamin rencana ini akan berjalan dengan lancar" ucap Agatha tersenyum iblis tapi sayang, mereka tidak menyadari ada seseorang yg sudah mendengar pembicaraan mereka dan rencana Agatha lewat bros di baju Adeline yg memang diberikan oleh pihak akademi.

"Dan aku yakin rencana itu tidak akan berhasil"

Sedangkan Livania sekarang tengah menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.

"Gw jadi miskin..." Gumam Livania, jujur dia masih tidak percaya jika dia menjadi miskin.

Walaupun belum sih.

"Nona, ayo makan" ucap Carla menyodorkan sesendok nasi daging bakar ke Livania.

Livania membuka mulutnya dan mengunyah daging tersebut dengan malas lalu sebuah ide muncul di otaknya.

"Ella!" Panggil Livania, Ella pun yg tadinya ada di dapur langsung menghampiri Livania.

"Iya nona?" Tanya Ella dan menatap mata Livania yg penuh binar.

"Bawakan aku kertas, pena, tinta, dan amplop" ucap Livania, Ella langsung pergi mengambilkan apa yg Livania minta lalu kembali.

Livania langsung mengambil semua yg dia minta dan berjalan ke meja belajarnya.

Livania langsung menuliskan sebuah surat lalu memasukkannya ke dalam amplop dan memberikannya ke Ella.

"Kirim ini ke Kekaisaran Youle" ucap Livania kepada Ella yg langsung pergi keluar kamar Livania.

'Nah, kalo kek gini gw nggak bakal miskin' batin Livania lalu memakan makanan yg di siapkan Carla dengan senang.

Lalu pergerakan tangan Livania berhenti saat sebuah ide muncul di otaknya.

'Bentar, di jaman inikan belum ada minyak goreng kan? Dan penambangan minyak bumi, jadi gw bisa memanfaatkannya di jaman sekarang' batin Livania lalu tersenyum miring dan memakan sisa daging terakhir.

"Ahh~ enaknya, masakanmu sangat enak Carla" ucap Livania memuji masakan Carla yg memang sangat enak.

"Terimakasih nona" ucap Carla tersenyum lalu membereskan alat makan yg di gunakan Livania.

'Dan juga mungkin gw bisa menemukan santen, minyak kayu putih, dan sambel' batin Livania lalu menganggukkan kepalanya mantap.

"Nona" ucap Emily yg masuk ke dalam kamar Livania dengan membawa sebuah surat.

Livania langsung menengok ke arah Emily dan menatap surat di tangannya.

"Ini ada surat dari tuan Dave, beliau tadi lupa mengatakannya jadi beliau mengirimkan surat" ucap Emily, Livania langsung mengambil surat tersebut dan membacanya.

Nona Livania, maaf tadi saya lupa untuk mengatakannya, di desa Difb terjadi sebuah fenomena, yaitu di sebuah tanah lapang yg mengeluarkan sebuah minyak misterius.

Para penduduk pun juga resah karena merasa bahwa fenomena itu akan membuat desa Difb akan terjadi bencana besar, anda bisa melihatnya secara langsung.

Dari Dave.

"Desa Difb... Kalau tidak salah saat Adeline sudah menikah dengan Kyne dia akan menjadi penemu minyak bumi di jaman ini, tapi bukan aku jika tidak melakukannya terlebih dahulu' ucap Livania yg di akhiri dengan batin lalu tersenyum.

"Desa Difb dekat dengan akademi kan?" Tanya Livania kepada Emily yg langsung menganggukkan kepalanya.

"Desa Difb ada di sebelah selatan nona" ucap Emily kembali dan mendapatkan anggukan dari Livania.

'Dan kalo gak salah di desa Defb ada pemandangan yg indah dan sebuah sungai suci, bisa kali ya sekalian liburan kesana tiga hari' batin Livania dan tersenyum lalu mengambil kertas dan menuliskan surat balasan untuk Dave.

Livania langsung memasukkan suratnya ke amplop dan menyerahkannya ke Emily yg langsung keluar.

"Livania apakah kamu sudah sehat?" Tanya Isabella yg masuk ke kamar bersama dua orang lainnya.

Livania terkejut melihat kedatangan ketiga sahabatnya dan menatap jam yg sudah menunjukkan pukul 10 yg berarti sudah waktunya istirahat.

"Ya, tubuhku sudah  mendingan, sungguh aku syok saat mendengar nominal hutang Agatha" ucap Livania lalu duduk dan memijat keningnya mengingat nominal hutang Agatha.

"Apakah kamu tau? Tadi Adeline menuduh mu sering melukai Agatha di kelas"

T.B.C

Karena author gabut jadi author ngadain QnA, jadi silahkan ajukan pertanyaan kepada tokoh² di sini ato author.

Livania.

Alston.

Kyne.

Adeline.

Agatha.

Fiona.

Valerie.

Isabella.

Elena.

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang