Livania berjalan menyusuri lorong yg penerangannya hanya sebuah lilin di masing masing dinding.
"Dimana sih kamarnya?" Ucap Livania membaca setiap nama pelayan di depan pintu.
Lalu matanya menangkap satu nama yg sedang dia cari cari yaitu 'Syl' pelayan kepercayaan selir keempat.
Livania langsung membuka pintu kamar Syl dengan perlahan agar orangnya tidak terbangun.
Bisa Livania lihat sosok perempuan berambut coklat susu yg tengah tidur di kasurnya.
Livania mengambil belatinya dengan sihir pengendali barang agar sidik jarinya tidak tertempel.
"Selamat tidur, putri tidur" ucap Livania lalu menusukkan belati tersebut ke jantung Syl yg langsung membuka matanya dan hendak teriak sebelum di bekap dengan bantal.
"Jangan teriak, aku tidak ingin ada orang lain yg mendengar teriakan indah mu" ucap Livania yg bertatapan dengan mata hijau mint milik Syl.
Syl yg sudah tidak kuat pun langsung menutup matanya, Livania langsung menarik bantal yg dia pegang dengan belati.
"Tinggal nunggu waktunya" ucap Livania lalu keluar dari asrama pelayan.
Livania menyusuri taman istana kaisar yg cukup luas dan sangat indah tersebut.
"Bagus njay" ucap Livania dan tak sadar bahwa ada dua pengawal yg sedang berpatroli dan melihat Livania.
"SIAPA DI SANA?!!" Teriak salah satu pengawal membuat Livania kaget dan menatap kedua pengawal itu.
"Anjir ketahuan!" Ucap Livania lalu lari dari kejaran kedua pengawal tersebut.
"JANGAN LARI!!" Teriak salah satu pengawal menyerang Livania dengan sihirnya tetapi justru terhalang dengan pelindung yg Livania buat.
Livania langsung ber teleportasi membuat kedua pengawal tersebut bingung.
"Dia cepat sekali menghilang" ucap salah satu pengawal yg clingak clinguk mencari keberadaan Livania.
"Mungkin dia memiliki sihir tingkat tinggi" ucap salah satu pengawal lalu mereka lanjut berpatroli.
Livania sekarang tengah berada di sebuah gang gelap dengan nafas yg tersenggal senggal.
"Huft... Keknya gw jangan pake penampilan ini lagi deh, mereka udah pada liat muka gw soalnya" ucap Livania melepas tudungnya dan merubah kembali penampilan fisiknya.
Warna rambutnya yg panjang menjadi pendek dengan warna ungu pastel dan warna matanya yg menjadi hijau telur asin.
Livania langsung membuat sebuah es yg dapat memantulkan wajahnya alias kaya cermin.
"Hm... Gini bagus" ucap Livania lalu menghilangkan es tersebut.
"Jadi gw tinggal nunggu waktu sampai tu kaisar membuka lowongan pelayan baru" ucap Livania terduduk dan menatap langit yg indah.
Livania langsung menutup matanya untuk tertidur karena ini sudah sangat larut.
Skip.
Livania perlahan membuka matanya karena terik matahari dan suara orang ramai.
Livania merenggangkan otot tubuhnya dan mulai berdiri dan keluar dari gang.
Pemandangan yg asing, sebab pasar yg ada di dekat istana kaisar berbeda jauh dengan pasar yg dia lihat.
"Ini dimana anjir..." Gumam Livania lalu menatap istana kaisar yg sangat berbeda jauh dengan istana kaisar.
"Permisi tuan" ucap Livania merubah penampilannya fisiknya menjadi semula.
"Ada apa?" Ucap seseorang dengan tudung menatap Livania yg lebih pendek darinya.
"Anu... Ini kekaisaran mana ya?" Ucap Livania membuka tudungnya dan memperlihatkan wajahnya.
"Kau!" Ucap orang itu membuat Livania kaget dan bingung.
"A-ada apa tuan? Apakah anda mengenal saya?" Ucap Livania dan orang itu ikut membuka tudungnya dan memperlihatkan rambut emasnya dengan mata ungu pastel.
"Ini aku! Apa kau tidak mengingatku Ania?" Ucap orang itu membuat Livania mengingat kembali memori dari pemilik tubuh ini.
Lalu sebuah memori muncul di kepala Livania, memperlihatkan Livania kecil dengan anak seusianya yg memiliki ciri ciri sama dengan orang di depannya.
"Oh! Derrick!" Ucap Livania membuat senyum Derrick muncul dan memeluk Livania dengan erat.
"Akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu Ania~" ucap Derrick menggoyangkan tubuh Livania ke kanan ke kiri.
"Berhenti! Aku mual! Hoek!" Ucap Livania karena merasa mual dengan perlakuan Derrick.
"Oh, maaf" ucap Derrick lalu melepaskan Livania yg langsung memegang kepalanya yg muter muter.
"Ini di Kekaisaran Youley?" Ucap Livania menatap sekitarnya.
"Ya, bagaimana kau bisa kemari?" Ucap Derrick membuat Livania menggaruk tengkuknya.
"Ee... Itu aku..." Ucap Livania mencari alasan apa yg akan dia gunakan agar Derrick percaya.
"Apa?" Ucap Derrick dengan tersenyum.
"Aku... Ber teleportasi tapi sayangnya aku salah tempat" ucap Livania yg akhirnya jujur membuat Derrick tertawa.
"Kau perlu belajar lagi" ucap Derrick mengelus kepala Livania yg tersenyum kikuk.
'Buset ganteng banget dah ni orang, tapi sayang, ni orang sepupu Livania, kenapa sih harus ada peraturan gak boleh nikah dengan saudara kandung ataupun bukan?!!' Batin Livania memarahi peraturan yg ada di setiap kekaisaran.
"YANG MULIA PUTRA MAHKOTA!!" Panggil seorang pelayan laki laki bersama empat ksatria berlari ke arah mereka.
"Hm, mereka menemukanku lagi, kalau begitu sampai jumpa Ania!"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...