Suasana hening setelah Alston mengatakan hal tersebut membuat Livania tidak nyaman.
'Berasa kek di kuburan njir' batin Livania lalu menatap Adeline yg menatapnya dengan marah bahkan menggigit bibir bawahnya dengan kuat dan tangan terkepal.
"Apa maksud anda Yang Mulia?" Tanya Kyne menatap Alston tajam tapi itu tak membuat Alston takut.
"Maksudku, Livania adalah milik saya sampai mati, dan tidak ada yg bisa mengambilnya" ucap Alston memeluk pinggang Livania dengan satu tangannya membuat Livania kaget.
'AAAAA EMAK! ANAK MU AKHIRNYA LAKU MAK!! AKHIRNYA GW NGGAK HALU PUNYA PACAR SPEK NOVEL!!' Batin Livania yg sedang tantrum berat di dalam, di luarnya stay cool.
"Tapi Yang Mulia, Livania ada tu-"
"Maaf pangeran, tapi jika anda lupa ayah saya telah membatalkan pertunangan kita, jadi kita tidak memiliki hubungan apapun, saya permisi" ucap Livania lalu pergi dari sana meninggalkan empat orang yg tengah menatapnya dengan pandangan berbeda.
"Pangeran-" panggil Adeline yg terpotong karena Kyne yg ikut pergi membuat Adeline menggigit bibir bawahnya kembali.
Alston yg melihatnya hanya diam dan pergi meninggalkan Lisa dengan Adeline.
"Adeline, apakah kamu baik baik saja?" Tanya Lisa lalu mengusap punggung Adeline dan kepalanya dengan lembut.
"Hiks... A apakah pangeran sudah tidak mencintai Adeline? Hiks... Apakah Adeline melakukan kesalahan sehingga pangeran tidak mencintai Adeline?" Tanya Adeline serta isakan kecil keluar dari mulutnya dan air mata yg keluar.
"Tidak, Adeline tidak melakukan kesalahan apapun, yg salah itu Livania, dia telah merebut pangeran Kyne darimu" ucap Lisa memeluk Adeline yg tengah menangis dan meremat roknya.
'SIALAN! Kenapa pangeran sudah berpaling dariku?! Ini pasti ulah Livania! Dasar penyihir jahat!' Batin Adeline dan mengeratkan rahangnya.
Sedangkan Livania sekarang tengah berbaring di kasurnya dan menatap ke atas.
"Huft... Sakit juga kalo kena mana sihir" ucap Livania lalu menatap bekas luka miliknya dan kembali menghela nafasnya.
Srek.
Livania langsung menatap ke arah meja belajar yg ada di kamarnya dan mendapati sepucuk surat tanpa logo keluarga.
Livania langsung berdiri dan mengambil surat tersebut lalu membukanya.
Salam nona Livania, ini saya Ella, saya mengirimkan surat ini kepada anda karena ingin melaporkan tindakan Agatha yg sudah tidak bisa ditoleransi, Agatha sekarang sering melukai para pelayan di kediaman, bahkan saat duke tidak ada Agatha selalu membawa laki laki ke kediaman atau pergi ke rumah bordil.
Agatha juga sekarang selalu datang ke casino dan menghabiskan uang sekitar 300.000.000 koin emas dan bahkan sekarang keuangan tengah menurun drastis akibat ulah Agatha dan membuat duke berhutang kepada duke Torfan dan count Berl.
Itu saja yg ingin saya sampaikan, selamat istirahat dengan nyaman nona.
"Bangsat" ucap Livania lalu meremas kertas yg ada di tangannya dan menatap keluar jendela.
Livania langsung menyimpan surat itu dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
"Wanita sialan! Cuma bisa bikin keluarga gw bangkrut aja!" Ucap Livania setelah minum air dan melemparkan gelasnya ke dinding.
Tap.
Livania langsung menatap ke arah jendela setelah mendengar suara seperti ada yg baru saja mendarat dan melihat sosok laki laki rambut putih dan mata merah.
"Ada apa hm?" Tanya Alston menatap Livania yg tengah menahan amarahnya.
Alston pun langsung mendekat ke arah Livania dan mengusap tangannya yg terkepal dengan lembut.
"Apa yg membuatmu marah?" Tanya Alston setelah merasa Livania sudah tenang.
"Wanita itu... Dia membuat keluarga ku berhutang kepada duke Torfan dan count Berl" gumam Livania yg masih di dengar oleh Alston yg tersenyum tipis dan memeluk Livania.
"Tenanglah... Aku akan membantumu" ucap Alston mengelus kepala dan punggung Livania guna untuk menenangkannya.
Livania hanya diam dan membalas pelukan Alston dan mencium harum yg keluar dari tubuh Alston.
"Sehari setelah pemakaman Veronica, tunggu aku di taman belakang akademi" ucap Alston tepat di telinga Livania yg membuat Livania geli.
"Iya, jika aku ingat" ucap Livania membuat Alston tertawa kecil lalu mencium dahi Livania.
"Aku akan membayarkan hutang keluargamu ke duke Torfan dan count Berl" ucap Alston menatap wajah Livania yg sangat cantyk dan imoet tersebut.
"Terimakasih" ucap Livania tersenyum menampakkan giginya dan mata yg menyipit membentuk bulan sabit.
Alston ikut tersenyum lalu mencium pipi kiri Livania dan menggigitnya.
"AAKKHH! APA YG KAU LAKUKAN BODOH!!" Teriak Livania lalu memukul kepala Alston dengan keras membuat Alston meringis.
"Maaf" ucap Alston mengelus pipi Livania lembut.
"Sudah sana kembali!" Ucap Livania lalu mendorong Alston menuju jendela dapur dan menendang pantatnya.
"Aduh! Pelan dong, sakit" ucap Alston menatap Livania dengan tatapan seolah tersakiti.
Sedangkan Livania menampilkan ekspresi jijik saat melihat tatapan Alston.
"Bct" ucap Livania pelan lalu menuju kamar mandi buat buang hajat.
"Bct? Apa itu?"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...