#3

51.9K 3.7K 8
                                    

Saat ini Livania sedang memilih perhiasan, tidak lebih tepatnya melihat lihatnya agar tidak ada permata warna kuning ataupun Oranye yg tercampur di perhiasannya.

"Ah, kakak coba lihat motif ini sangat cocok dengan kakak, apa lagi ada permata berwarna kuning" ucap Adeline menunjukkan gelang dengan permata berwarna kuning.

Livania menatap gelang tersebut dan Adeline secara bergantian, bisa dilihat di mata Adeline tersirat keinginan untuk Livania mengambilnya.

"Astaga adikku, apakah selera mu mulai rendah? Lihatlah motif tersebut, sangat cocok untuk rakyat jelata bukan untukku yg seorang bangsawan sejati" ucap Livania dan menatap reaksi Adeline yg terkejut dengan ucapan Livania.

Livania menampilkan smirk dan menatap Adeline seperti mengatakan bahwa 'seharusnya kau sadar, dirimu siapa'.

"A-ah, kakak benar sepertinya selera saya mulai rendah" ucap Adeline yg merubah raut wajahnya kembali ke wajah polosnya.

Livania menatap kembali ke arah perhiasan tersebut dan menyingkirkan perhiasan dengan permata berwarna kuning.

"Tolong kirimkan semua perhiasan permata gelap ini ke kediamanku dan tidak ada warna kuning" ucap Livania memberikan lima kantung berisi koin emas.

Livania langsung keluar bersama dengan Emmy dan Adeline yg berjalan di belakangnya dengan pelayan pribadinya.

"Nina, kenapa ya kakak berubah?" Tanya Adeline ke pelayan pribadinya yg bernama Nina.

"Mungkin itu trik barunya untuk mendapatkan apa yg sudah anda dapatkan nona" ucap Nina menatap Livania tajam, Adeline hanya diam dan tetap menatap Livania.

Sekarang kereta kuda tersebut berjalan ke toko sepatu milik baron Charles.

"Kakak, seperti hari ini akan menjadi hari yg melelahkan ya" ucap Adeline dengan senyuman yg seperti biasanya tapi palsu.

Livania hanya mengangguk tidak peduli dan menatap keluar jendela.

Mereka sekarang sudah sampai dan membeli beberapa sepatu dan masuk kembali ke kereta kuda untuk pergi ke toko renovasi.

Livania langsung turun dan masuk ke dalam toko tersebut dan yah, Adeline tetap mengikutinya.

"Selamat datang!" ucap pemilik toko menyambut mereka.

"Paman, saya ingin merenovasi kamar saya dengan warna putih dan bercorak hitam merah apakah bisa?" Tanya Livania mengeluarkan tiga kantong berisi emas yg membuat pemilik toko tersenyum.

"Tentu saja! Kapan kami bisa merenovasi kamar anda nona?" Tanya pemilik toko dengan tersenyum ramah.

"Besok pagi saja, dan jika sudah selesai dalam satu minggu saya akan menambahkan bayaran dengan lima kantong koin emas" ucap Livania memberikan tiga kantong koin emas tersebut dan mulai pergi dari toko tersebut dan pulang ke kediaman.

Saat sampai Livania melihat kereta kuda kerajaan yg ada di depan kediamannya.

'ANJIR! TU MAHKLUK DAJJAL NGAPAIN DISINI?!!' Batin Livania walaupun wajahnya datar datar saja.

Livania langsung masuk ke dalam dan dapat dia lihat putra mahkota raja atau tunangannya tersebut.

"Salam untuk yg mulia putra mahkota raja" ucap Livania lalu berjalan pergi ke kamarnya, sebelum sampai Kyne menghentikan Livania.

"Tumben kau tidak memelukku" ucap Kyne, jika saja Livania tidak menghadap ke belakang bisa dilihat raut wajah Livania yg dibuat jijik.

"Putra mahkota Kyne!" Ucap Adeline lalu memeluk Kyne yg dibalas oleh Kyne.

"Dimana sopan santun mu Adeline?" Ucap Livania yg membuat Adeline tersadar dan memberikan hormat kepada Adeline.

"Tidak perlu, lagi pula kenapa kau menyuruh Adeline untuk memberi salam kepa-"

"Bahkan salam saya tidak anda jawab, apakah itu bentuk sopan santun anda kepada saya yg seorang putri mahkota raja? Jika yang mulia ratu melihatnya dia pasti kecewa dengan anda yg sudah dididik dengan tegas tetapi tidak bisa berperilaku sopan" ucap Livania lalu pergi meninggalkan Adeline bersama Kyne yg tercengang dengan apa yg mereka dengar.

Begitu juga dengan duke Arthur yg mendengar ucapan putri nya, padahal dulu putrinya tidak akan berperilaku angkuh walaupun auranya angkuh.

"Tuan duke" ucap salah seorang pelayan laki laki yg tiba tiba datang.

"Ada apa?"

"Countess Belinda, madam Bible dan Baroness Charles datang kemari untuk mengantarkan pesanan milik nona Livania dan nona Adeline" ucap pelayan tersebut dan muncul tiga orang wanita paruh baya bersama dengan beberapa pesanan milik Livania dan Adeline.

Livania yg sedang bersantai tiba tiba terkejut dengan Emmy yg mendobrak pintu dan bilang kalau pesanannya sudah sampai.

"Astaga, anda bertiga begitu cepat ya, saya baru saja kembali tapi sudah sampai" ucap Livania yg datang dengan Emmy dibelakangnya.

Sedangkan ketiga tamu yg datang untuk mengantarkan pesanan Livania dan Adeline hanya tersenyum.

"Baiklah, tolong bawakan semua gaun perhiasan dan sepatu dengan warna gelap ke kamar saya ya, dan juga warna kuning tersebut milik Adeline bukan saya" ucap Livania menunjuk ke gaun berwarna kuning yg ada di sebelah countess Belinda.

Adeline menatap gaun tersebut dengan tatapan bingung.

'Aku sama sekali tidak memesan gaun berwarna kuning tadi, jangan jangan...' batin Adeline lalu menatap Livania yg tersenyum sinis ke arahnya.

'Sekarang, permainan ini akan gw kendalikan, Adeline'

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang