"Udah gak kerasa gw disini udah 2thn, pa kabar ama tubuh Livania ya?" Tanya Selena yg tengah duduk di tepi air mancur dan menatap kupu kupu yg berterbangan.
Sudah 2thn Livania ada di dunia atau alam sadarnya, dan 2 hari tubuhnya tak bangun bangun.
Sriing!
"Awh! Mata gw silau anjir" ucap Selena saat ada sebuah cahaya yg menyilaukan muncul dihadapannya.
"Selena" panggil Livania membuat Selena menolehkan kepalanya menatap Livania.
"Waktunya kamu kembali, terimakasih karena sudah bersamaku selama dua tahun" ucap Livania tersenyum manis membuat Selena ikut tersenyum.
Selena menatap portal dihadapannya yg menampilkan tubuh Livania yg terbaring dengan tubuh pucat tapi masih bernafas.
"Sama sama!" Ucap Selena lalu masuk ke dalam portal tersebut yg perlahan menyusut.
"Semoga berhasil, teman" ucap Livania yg pergi meninggalkan tempat terakhir yg Selena kunjungi sebelum pergi.
Di alam lain.
"Livania..." Panggil Alston yg duduk di samping tempat tidur Livania dan menatap tubuh Livania.
Dan lihatlah penampilannya, rambut acak acakan, mata panda, dengan baju yg tak rapi sama sekali.
"Kakak, makanlah, dari kemarin anda belum makan" ucap Daniel menyodorkan makanan ke Alston yg sama sekali tak digubris.
Daniel menghela nafasnya lelah, dia pusing menghadapi kedua saudaranya yg tengah terpuruk karena keadaan satu orang.
Valerie yg mengurung dirinya di kamar selama dua hari dan tak keluar untuk makan atau berjalan jalan, bahkan dia tidak membuka jendela kamarnya.
Alston yg sama sekali tidak tidur dan tak makan sama sekali apa lagi minum dan tak pernah berbicara kepada orang lain kecuali memanggil nama Livania saja.
'Ya tuhan... Kenapa anda memberikanku saudara seperti ini?' Batin Daniel yg sudah lelah akan kedua saudaranya.
Belum lagi kemarin puta mahkota dari Kekaisaran Youley datang dan mengamuk saat mendengar Livania diracuni.
Dan yg lebih membuatnya pusing adalah grand duke Gardnal yg ternyata adalah kakak kandung Livania yg juga ikut datang dan hampir saja meratakan benua utara (tempat Livania tinggal) dengan tanah.
Dan untuk Agatha dia di penjara di bawah tanah milik keluarga Acheron dan akan di bawa ke pengadilan lagi setelah Livania sadar.
Dan untuk Arthur dia sama seperti Alston sama sekali tidak tidur, tapi dia tetap makan walau sedikit, teman teman Livania selalu berdoa untuk kesembuhan Livania secepatnya.
Adeline? Jangan tanya, dia malah bersenang senang bersama teman temannya.
"Ugh..." Lenguh Livania membuat mata Alston yg semula kosong tidak ada kehidupan kembali memiliki sinar kehidupan.
"Livania!" Panggil Alston dan tersenyum saat Livania membuka matanya.
"A...ir..." Ucap Livania sedikit terbata karena tenggorokannya terasa sakit dan kering.
Alston membantu Livania untuk duduk dan langsung mengambil air di meja sampingnya dan memberikannya ke Livania.
Livania mengambil gelas berisi air transparan tersebut dan meminumnya hingga tandas tak tersisa, cuma gelasnya yg tersisa.
"Sshh... Sakit..." Ucap Livania memegang perut sampai dada yg terasa sangat sakit dan perih.
Alston kembali kalang kabut dan menyuruh Daniel memanggil tabib keluarga Acheron.
Livania menatap sekitarnya, ini bukan kamar asramanya atau rumah sakit, tapi kamarnya di kediaman Acheron.
"Perih..." Gumam Livania mencengkram baju yg dia gunakan karena jujur perut sampai dada tuh perih.
Brak!
"Livania!" Ucap seseorang membuat Livania menoleh ke arah pintu dengan lemah.
"Derrick... Sakit hiks" ucap Livania yg langsung menangis saat melihat sepupunya yg menghampirinya.
Di belakang Derrick ada seorang tabib laki laki yg cukup berumur dengan Daniel.
Tabib tersebut langsung memeriksa keadaan Livania dengan telaten takut jika ada yg tertinggal dan dirinya di penggal oleh kakak Livania.
Di ruang kerja Arthur.
Di sana terlihat tiga orang dengan gender sama tapi umur yg berbeda tengah berkumpul.
Dua orang memiliki rambut berwarna emas tetapi dengan warna mata yg berbeda.
Yg satu berwarna merah yg satu berwarna hitam, sedangkan yg satu lagi memiliki rambut berwarna hitam legam dengan mata berwarna hitam.
"Jadi akan kamu apakan wanita itu?" Tanya pria yg bermata merah menatap Arthur dengan dingin.
Arthur hanya diam menatap mantan kakak iparnya lalu menatap putra nya.
Sebastian Xireallo Acheron, atau dikenal sebagai grand duke Gardnal, anak pertamanya dengan Calista, memiliki rambut yg sama seperti Calista dan mata yg sama dengannya.
Berbeda dengan Livania yg warna rambutnya lebih ke Arthur dan mata yg mirip Calista.
"Membuatnya di hukum mati" ucap Arthur sedikit ragu, pasalnya anak Agatha masih hidup, jika Agatha tiada maka Adeline akan tinggal dengan siapa?
Sebastian yg mengetahui pikiran ayahnya hanya bisa menghela nafasnya.
"Apakah anda memikirkan anak wanita itu ayah?" Tanya Sebastian menatap ayahnya dengan dingin dan datar.
Ya... Mirip dengan Arthur saat muda. Melihat tatapan Sebastian membuat Arthur tersenyum kecil, benar kata pepatah 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.
Tok tok tok.
"Tuan duke, saya datang memberi kabar tentang nona Livania"
"Nona Livania sudah sadar"
Deg!
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...