Saat ini Livania sudah ada di ballroom menikmati anggur tanpa alkohol.
Tu anak kagak sendirian dia bareng tiga temennya yg berasal dari keluarga duke semua.
"Livania! Kau sangat cantik menggunakan gaun berwarna gelap" ucap salah satu teman Livania yg bernama Fiona Bitsy Dorothy.
Livania hanya tersenyum menanggapi Fiona yg dari tadi menyentuh gaunnya dan tak berhenti mengatakan Livania cantik menggunakan gaun gelap.
"Fiona! Berhentilah berbicara begitu, Livania memang cantik dari lahir tidak seperti Adeline itu" ucap Elena Hadley Goldcorna menatap Fiona jengah.
"Dimana perempuan itu?" Tanya Isabella Jovanika Mackenzie dan menatap sekitar begitu juga dengan Elena dan Fiona.
Saat mereka sibuk mencari keberadaan Adeline penjaga di depan menyerukan nama Kyne dan Adeline lalu mereka berdua masuk bersama.
Livania langsung menjentikkan jarinya dan gaun yg dikenakan Adeline langsung berubah dengan gaun yg di berikan Kyne untuk Livania.
"Astaga, kenapa lady Adeline menggunakan gaun yg sama dengan putra mahkota?"
"Kau benar, dan juga seharusnya putra mahkota datang bersama lady Livania karena lady Livania tunangan putra mahkota tetapi kenapa malah dengan lady Adeline?"
Adeline yg mendengarnya langsung menatap Livania yg balik menatapnya tidak percaya.
Akting yg bagus. Livania langsung berjalan menuju Adeline dan menunjuk ke gaun yg dikenakan Adeline.
"Adeline! Kenapa kau menggunakan gaun yg Kyne berikan kepadaku semalam?!" Ucap Livania membuat seisi aula menatap mereka dengan bingung.
"Apa maksud kakak? Saya mengg-" ucapan Adeline yg terpotong saat dia melihat gaunnya berubah menjadi gaun yg seharusnya dikenakan Livania.
Ketiga teman Livania langsung memeluk Livania dan menatap Adeline tajam.
"Dasar pencuri! Pergi kau dari sini!" Ucap Fiona menyuruh Adeline pergi dengan menunjuk pintu masuk aula.
Adeline yg tidak tau harus berbuat apa mulai menangis, dan Agatha yg melihatnya langsung memeluk Adeline dan menatap Livania tajam.
"DASAR! KAU PASTI MENGGUNAKAN SIHIR MANIPULASI KAN?! ANAK TIDAK TAHU DIRI!!" Teriak Agatha dan menunjuk nunjuk Livania yg sedang di peluk oleh tiga temannya.
Elena yg mendengar ucapan Agatha langsung melepaskan pelukannya dan menghampiri Agatha.
"Bukankah terbalik, Livania sama sekali tidak tahu diri? BUKANKAH ITU DIRIMU SENDIRI WANITA TUA!! JANGAN MENTANG MENTANG KAU MENJADI DUCHESS KAU BISA SEENAKNYA! INGAT, KAU ITU MASIH MEMILIKI DARAH RAKYAT JELATA!! WALAUPUN KAU HANYA NAIK PANGKAT TIDAK MEMUNGKIRI BAHWA KAU DAN PUTRI MU ITU RAKYAT JELATA!!" Teriak Elena tepat di wajah Agatha yg melotot tidak percaya dengan ucapan Elena.
Isabella langsung menghentikan aksi Elena yg hendak memukul Agatha, Elena itu orangnya tempramental kaya bapaknya.
"CUKUP!!" Teriak seseorang dari singgasana yg membuat semua orang langsung menatap ke arahnya.
Raja kesembilan belas, Ethan Bharion Andrizal, ayah Kyne lebih tepatnya.
Livania langsung menatap Ethan dengan mata yg sedikit berair dan disana juga ada ratu Grace yg menatap Agatha dan Adeline datar.
Adeline yg melihat Ethan dan Grace langsung mendapatkan ide dan berlari ke arah Ethan dan Grace.
"Yang mulia raja! Tolong saya hiks sa-saya sama sekali tidak hiks mengambil gaun yg diberikan yang mulia putra mahkota kepada kakak saya hiks saya di fitnah!" Ucap Adeline dengan tangisan yg membuatnya terlihat menyedihkan.
Grace yg mendengar hal tersebut menghentikan Ethan yg hendak berbicara dan menatap Adeline.
"Jika memang kau tidak mengambil gaun yg diberikan Kyne kepada Livania, kenapa kau datang bersama dengan Kyne?" Tanya Grace membuat Livania sedikit memutar otak bagaimana jika nanti Adeline bisa menjawabnya.
"Itu karena kakak yg menyuruh saya" ucap Adeline dan Grace langsung menatap Livania meminta penjelasan.
Livania yg mendapatkan tatapan tersebut langsung tertunduk dan terbesit ide yg membuatnya tersenyum.
Livania langsung menatap Agatha dengan taku takut dan menatap Grace lalu menunduk kembali.
"I-ibu yg menyuruh saya untuk bilang kepada Adeline agar masuk bersama putra mahkota dan saya masuk bersama ibu, ibu juga bilang bahwa saya tidak pantas untuk berada di dekat Kyne dan yg pantas adalah Adeline dan jika saya tidak melakukannya ibu akan menghukum-"
"BOHONG!! AKU TIDAK BERBICARA APA PUN DENGANMU ANAK TAK TAHU DIRI!!" Teriak Agatha dan melemparkan es runcing ke Livania.
Isabella yg melihatnya langsung melindungi teman temannya dengan membuat semacam tembok menggunakan sihir esnya.
Es runcing tadi langsung tertancap di tembok yg di buat oleh Isabella tetapi bagian ujungnya mengenai pundak Isabella hingga berdarah.
"PUTRIKU?!!" Teriak ibu Isabella saat melihat Isabella yg menahan sakit yg luar biasa di pundaknya.
Livania yg melihatnya langsung menangis dan memeluk Isabella begitu juga dengan yg lain.
"Tidak apa apa Livania, ini tidak sakit" ucap Isabella mengelus kepala Livania mencoba menenangkannya.
"APANYA TIDAK SAKIT?! WAJAHMU SAJA SEPERTI ORANG NAHAN SAKIT TAU!!" Teriak Livania membuat Isabella tertawa dan memeluk Livania kembali.
Livania menyembunyikan wajahnya dan tersenyum senang.
'Rencana ku berhasil'
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Fiksi Sejarah(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...