#34

24.2K 1.7K 12
                                    

Di pagi hari Livania bangun sedikit terlambat tidak seperti biasanya dan juga tiba tiba merasa tak enak badan.

"Kenapa harus tidak enak badan dah? Perasaan aku makan teratur, makan dengan seimbang, tidur pun tak pernah lewat dari jama 11 malam" ucap Livania yg berbaring di kamarnya sendirian karena teman temannya berada di kelas.

Sebenarnya tadi teman temannya ingin membawa Livania ke UKS, tapi ditolak sama Livania dengan alasan dia gak suka bau obat obatan di UKS.

Livania kembali menghela nafasnya, salah satu hal yg paling dia tidak sukai saat sakit adalah hidungnya tersumbat.

Dia harus bernafas lewat mulut karena saking gak bisa buat nafas hidungnya, andai kalo ada minyak kayu putih, pasti udah fresh hidungnya.

"Tunggu, minyak kayu putih" ucap Livania yg langsung mendapatkan ide untuk membuat minyak kayu putih.

Livania langsung berdiri dari duduknya dan mengambil jubahnya lalu pergi ke suatu tempat agar mendapatkan pohon kayu putih.

Dan saat Livania pergi tepat saat itu pintu kamar terbuka dan nampak lah Adeline yg sepertinya tadi izin untuk pergi ke asramanya karena ada yg tertinggal.

"Dimana lacur itu?" Tanya Adeline saat tidak melihat siapa pun disana kecuali dirinya sendiri.

Adeline pun semakin masuk dan mencari Livania, untuk apa? Untuk di celakai tentunya.

"Kemana perempuan itu?! Katanya dia ada di kamarnya!!" Ucap Adeline frustasi karena tidak menemukan Livania dan melemparkan vas bunga yg ada di sana.

Sedangkan Livania sudah menemukan beberapa kayu putih dan berjalan jalan sebentar.

Saat berjalan jalan tiba tiba terdengar suara seperti semak semak yg bergerak dan membuat Livania menatap ke belakang.

"Siapa di sana?!" Tanya Livania sedikit berteriak dan menatap sekitar dengan waspada.

Tapi tidak ada seorang pun yg menyahut pertanyaan Livania, walaupun begitu dia tidak mengurangi rasa waspada nya sama sekali.

Tapi suara tersebut tetap muncul dan membuat Livania mau tak mau menghampiri semak semak.

Saat Livania membuka semak semak tersebut di sana terdapat seekor hewan yg terluka.

"Hewan apa ini? Seperti kucing tapi seperti rubah juga" ucap Livania lalu menaruh kayu putih dan mengambil hewan tersebut yg langsung menggigit tangannya.

"Ssshhh... Tenanglah" ucap Livania mengelus bulu hewan tersebut yg masih menggigit tangannya tapi sedikit mengendor.

Livania langsung mengeluarkan sihir penyembuhan dan luka yg ada ditubuh hewan tersebut langsung menghilang.

"Sudah" ucap Livania lalu menurunkan hewan tersebut yg langsung pergi.

Livania yg melihatnya hanya tersenyum lalu menyembuhkan luka gigitan hewan tadi dan pergi dengan kayu putih di tangannya.

Lalu Livania pun menggunakan teleportasi nya dan kembali ke kamarnya yg masih sepi.

"Siapa yg memecahkan vas ini?" Ucap Livania saat menemukan serpihan vas bunga.

"Jika ini pecah karena jatuh itu tidak mungkin, seharusnya serpihan ini ada di dekat tempat awalnya bukan di depan almari" ucap Livania lalu memegang salah satu serpihan vas tersebut dan menggunakan sihirnya untuk mengetahui siapa orang yg memecahkan vas tersebut.

"Oh" ucap Livania lalu tersenyum miring saat mengetahui siapa pelakunya.

Livania langsung berdiri dari jongkok nya dan memandang serpihan vas tersebut.

"Ini akan menarik" ucap Livania memandang atas almari yg terdapat sebuah batu.

Livania langsung mengambil batu tersebut dan menatap langit.

"Tidak sia sia aku membuat kamera pengintai" ucap Livania lalu mengeluarkan sihirnya untuk melihat hal yg sebenarnya terjadi.

Livania langsung menyembunyikan batu tersebut dan kembali ke kayu putih yg dia ambil.

Setelah selesai membuat minyak kayu putih Livania langsung menaruhnya di botol yg tidak terpakai.

"Hm, tangan gw bau minyak" ucap Livania saat menghirup aroma minyak kayu putih yg cukup menyengat.

Livania langsung mencuci tangannya dengan sabun.

"Livania" panggil Isabella membuat Livania kaget dan langsung menatap Isabella.

"Kau membuatku terkejut" ucap Livania yg menggelengkan kepalanya pelan.

"Apa ini?" Ucap Fiona yg melihat botol yg berisi minyak kayu putih.

"Ugh, baunya sangat menusuk" ucap Elena menutup hidungnya karena bau minyak kayu putih.

"Oh, ini minyak kayu putih" ucap Livania mengambil botol yg ada di tangan Fiona.

"Apa kegunaannya?" Ucap Valerie menyenderkan bahunya di dinding.

"Ini berguna untuk menghangatkan tubuh dan membantu untuk menghilangkan sakit perut, walaupun ini akan sangat panas jika di gunakan" ucap Livania menyimpan botol minyak kayu putih di almari.

"Livania, apakah aku boleh bertanya?" Ucap Valerie yg masih di tempat yg sama.

"Apa yg ingin kau tanyakan?" Ucap Livania yg kembali ke dapur dan melanjutkan masakannya.

"Bukankah rakyat jelata itu tidak bisa menikahi seorang bangsawan kecuali baron, tapi kenapa ibu tiri mu bisa menikahi duke yg berada di atas baron?"

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang