"Moga gak nyasar lagi" ucap Livania yg sudah merubah penampilannya kembali seperti tadi dan melakukan teleportasi.
Dan untungnya sekarang dia teleportasi tepat di belakang antrian di istana.
"Loh, kok ke sini...." Gumam Livania lalu menatap sebuah poster besar.
Di poster tersebut tertulis bahwa selir ke empat mencari seseorang untuk menjadi pelayan barunya.
"Njir, cepet amat, gw kira besok" gumam Livania lalu seorang perempuan di hadapannya langsung menoleh ke belakang menatap Livania.
"Kau juga ingin menjadi pelayan selir Veronica?" Ucap perempuan tersebut yg membuat Livania terkejut dan menatap perempuan di hadapannya.
"E... Iya" ucap Livania sedikit kaku saat bicara dengan orang di hadapannya.
"Siapa namamu? Namaku Rina" ucap Rina dengan senyum hangat.
"Namaku.... Julia" ucap Livania yg sempat berfikir nama apa yg akan dia gunakan.
"Nama yg cantik" ucap Rina membuat Livania tersenyum tipis.
"SELANJUTNYA!!" Ucap salah satu penjaga setelah seseorang perempuan di seret keluar istana.
"Oh, giliranku, sampai jumpa! Semoga kita bertemu lagi Julia" ucap Rina lalu masuk ke dalam istana.
'Kayaknya gw kudu berhati hati dalam bertindak mulai sekarang, soalnya penjagaan sekarang di perketat' batin Livania menatap para penjaga yg menatap orang yg mengantri dengan tajam.
Cukup lama menunggu akhirnya keluar lah Rina dengan wajah murung dan baju yg basah serta pipinya yg memerah seperti bekas tamparan.
"SELANJUTNYA!!" Ucap penjaga sedangkan Livania menatap Rina yg juga menatapnya.
"Semoga berhasil ya" ucap Rina lalu pergi meninggalkan Livania yg diam.
"Gak bisa di biarin tu orang" gumam Livania lalu masuk ke dalam istana.
'Heran gw, biasanya tuh kalo kaisar ato raja punya selir biasanya selirnya itu di buatin mansion sendiri buat tinggal, tapi napa ni kaisar malah naruh selir ke empat ke istana utama?' Batin Livania menatap para pelayan yg berlalu lalang melewatinya.
Saat sampai di depan kamar selir ke empat Livania langsung mengetuk pintu dan masuk saat di suruh.
"Salam saya berikan untuk selir ke empat" ucap Livania memberikan salam dengan ogah ogahan.
'Najis gw bungkuk sama ni mak lampir' batin Livania lalu menegakkan tubuhnya kembali.
Livania menatap wanita di depannya yg juga menatapnya dengan tajam, warna rambut ungu lavender dan mata hijau zamrud.
"Siapa namamu?" Ucap Veronica menatap Livania dari atas sampai bawah.
"Rina selir Veronica" ucap Livania membungkuk sedikit lalu kembali menegakkan tubuhnya.
"Bawakan aku teh, sekarang!" Ucap Veronica, Livania langsung membungkuk dan pergi ke dapur.
Saat sampai Livania langsung membuka pintu dan ada banyak pelayan yg langsung menatapnya.
"Apakah kau orang yg mengikuti seleksi pemilihan pelayan selir Veronica?" Ucap kepala pelayan menghampiri Livania yg menganggukkan kepalanya.
"Apa yg kau butuhkan?" Ucap kepala pelayan kembali.
"Cangkir dan teko teh" ucap Livania menatap kepala pelayan dan melepaskan tudungnya.
"Cangkir dan teko teh ada di sana, ambillah" ucap kepala pelayan menunjuk ke tempat cangkir dan teko teh.
Livania langsung berjalan ke arah tempat yg di tunjuk kepala pelayan dan segera membuat teh.
Livania melihat sekitarnya dan melihat para pelayan yg sibuk, Livania tersenyum miring dan mengeluarkan sebuah kantung.
Livania langsung membuka kantong tersebut dan mengambil sebuah bunga yg sangat indah.
Livania langsung mengambil salah satu kelopak bungan dan menaruhnya ke teh yg ada di teko dan kelopak tersebut langsung memudar.
Livania menyembunyikan kantong tersebut dan membawa nampan berisi teko teh dan cangkir.
Jika kalian penasaran bunga apa yg di masukkan Livania ke dalam teh itu adalah bungan Axyzena salah satu bunga beracun.
Tapi bunga tersebut akan menggerogoti seluruh organ, saraf, sendi, bahkan tulang orang yg mengonsumsi bunga itu.
Dan ini adalah salah satu bunga yg di larang oleh kekaisaran untuk tumbuh di benua ini, tapi walaupun begitu bukan berarti pasar gelap tidak boleh menjualnya kan?
Saat sampai Livania langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Veronica.
Livania menaruh nampan tersebut di depan Veronica dan menuangkan teh ke dalam cangkir membuat harumnya menguar.
"Hmmm... Apa yg kau masukkan ke dalamnya? Ini sangat harum" ucap Veronica menikmati aroma yg di keluarkan oleh teh yg tercampur dengan bunga Axyzena.
"Teh ini saya campur dengan bunga mawar dan sedikit bunga melati untuk menambahkan khas harumnya dan rasanya, silahkan" ucap Livania menaruh cangkir berisi teh di hadapan Veronica.
Untung aroma bunga Axyzena hampir mirip dengan aroma melati di campur bunga mawar.
'Terus, minumlah dan gw jamin lo bakal ketagihan untuk meminumnya setiap waktu' batin Livania tersenyum kecil dan menatap Veronica yg meminum teh buatannya.
"Teh yg sangat nikmat!"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...