Keesokkan harinya Livania sudah bangun pada pukul tiga pagi dan tengah memakai baju maidnya.
Kenapa Livania bangun lebih awal? Soalnya itu udah jadi kebiasaan Selena, dan kebawa ke sini.
Livania langsung keluar dari kamarnya dan berjalan di lorong yg sepi dan gelap.
"Kok serem anjir, perasaan ni novel genrenya gak horor..." Ucap Livania melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar asrama.
Saat sampai Livania langsung keluar dari asrama dan merasakan angin dingin yg menyentuh kulitnya.
"Dingin" ucap Livania lalu menggunakan sihir api untuk membuat tubuhnya hangat.
Livania langsung berjalan pergi menuju istana kaisar, lalu Livania menghentikan langkahnya saat melihat dua prajurit yg berjaga di pintu belakang, berhentinya sekitar 29 meter.
Livania langsung merubah penampilannya begitu juga tingginya, Livania berubah menjadi pelayan kepercayaan kedua selir Veronica, yaitu Jasmine.
Livania langsung berjalan kembali ke depan dengan wajah tanpa ekspresi yg selalu di tampilkan oleh Jasmine.
"Anda bangun lebih awal" ucap salah satu prajurit saat melihat Jasmine mendekat.
"Saya harus menyiapkan keperluan yang mulia selir Veronica untuk acara minum teh di kediaman duchess Tylfot nanti" ucap Livania membuat prajurit tersebut mengangguk dan mempersilahkan Livania masuk.
Livania pun masuk ke dalam istana yg masih gelap, tapi masih ada cahaya rembulan yg belum tenggelam.
Ctak.
Livania menjentikkan jarinya membuat waktu berhenti, Livania langsung merubah penampilannya menjadi dirinya yg asli, bukan menjadi Rina.
Livania pun langsung menggunakan teleportasi pergi ke kamar Veronica yg masih tidur.
Livania masuk ke dalam ruang baju milik Veronica, jika kalian bertanya kenapa Livania menggunakan sihir penghenti waktu, karena Veronica adalah orang yg sangat sensitif apa lagi saat tidur, dia hanya mendengar sebuah langkah kaki yg lewat di depan kamarnya saja sudah terbangun, apa lagi mendengar pintu terbuka.
Livania melihat baju milik Veronica yg ramai dengan permata, Livania sempat berfikir mungkin jika pakaian Veronica terkena cahaya maka cahaya itu akan memantul dan mengenai mata seseorang.
Livania pun menghidupkan lampu dan benar saja, semua permata yg ada di pakaian Veronica langsung bersinar terang.
"Ugh.... Sialan, kenapa juga tu mak lampir milih baju yg banyak permatanya" ucap Livania lalu mencari cari baju yg baru saja Veronica beli kemarin dan gotcha! Livania mendapatkannya.
"Yg bener aja, tu orang umurnya dah kepala tiga masa pake baju yg cocoknya di pake si Adeline" Ucap Livania mengambil baju tersebut dan juga mengambil sebuah patung yg di gunain buat pajang baju.
Livania langsung menaruh baju berwarna merah muda tersebut ke dalam manekin tersebut.
"Hmm... Bagusnya ni baju gw apain ya? Oh!" Ucap Livania lalu sedikit merusak bagian bawah gaun tersebut dengan cara yg simpel.
Livania sudah tau bagaimana sikap Jasmine yg dewasa, tegas, dan teliti, dia selalu menyiapkan gaun Veronica dengan teliti, seperti apakah gaun ini sudah lusuh? Apakah sudah di cuci? Sudah rusak? Dan lain sebagainya.
Jadi bisa Livania pastikan saat Jasmine melihat seutas benang yg sepertinya lepas dan terlihat pasti akan menariknya lalu memotongnya.
"Dan itu bakal bikin Veronica malu" ucap Livania tersenyum iblis lalu tertawa bak villain.
"AHAHAHAHAHAHAHAHAHHA! AHAHAHAHA UHUK! AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!! UHUK UHUK! UHUK! Ekhm"
Livania langsung keluar dari ruang baju dan pergi ke kamar mandi dan mencari sabun dengan aroma bunga Lavender.
Setelah mendapatkannya Livania langsung membuka tutup botol yg terbuat dari kaca tersebut.
Livania mengambil sebuah kantong yg berisi bubuk bunga Lutgha, sebuah bunga yg tidak memiliki aroma dan rasa serta bentuknya yg hampir seperti bunga peony, tapi walaupun begitu mereka bisa di bedakan melalui bentuk daunnya, bunga Lutgha memiliki daun yg seperti bulan sabit tidak seperti daun bunga peony.
Tapi walaupun indah bunga Lutgha juga di kenal sebagai bunga beracun karena bunga Lutgha bisa membuat sendi serta saraf tidak bekerja dan menyerang pembuluh darah putih.
Livania langsung memasukkan bubuk bunga Lutgha dan menutup kembali botol kaca tersebut.
"Oke! Udah selesai!" Ucap Livania lalu keluar dari kamar Veronika dan kembali ke asramanya lalu menjentikkan jarinya kembali membuat waktu kembali berputar.
"Gw jadi nggak sabar, btw nanti si nek lampir ikut kan ya ke acara minum teh yg di adain sama duchess Tylfot" ucap Livania memikirkan sebuah rencana untuk membuat Agatha malu di acara tersebut.
Lama berpikir membuat Livania tidak sadar bahwa matahari sudah terbit dan baru sadar saat ada yg mengetuk pintunya.
Livania bergegas merubah penampilannya menjadi sosok Rina dan membuka pintu lalu nampaklah seorang pelayan dengan perawakan tegas.
Jasmine.
"Ini waktunya untuk membersihkan istana, lalu membangunkan selir Veronica dan memandikannya lalu memilihkan baju bla bla bla bla" ucap Jasmine membuat Livania mengantuk, oh ayolah! Kenapa wanita di depannya ini sangat berisik?!
'Bacot!'
T.B.C
Habis ni nopel end lo pada mau nggak s2 nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...