#24

30.6K 2.2K 94
                                    

"Hm... Tetapi saat di kelas sihir pengobatan aku sama sekali tidak melihat ketiga temanmu yg biasanya mengikuti mu, kemana mereka?" Tanya Livania dengan memiringkan kepalanya ke kiri seolah sedang bingung.

"Mungkin saja makhluk ini sedang merencanakan untuk menjatuhkan mu dengan memfitnah mu, dan mungkin saja teman temannya lah yg mengurungnya agar seolah olah kau yg mengurung makhluk ini" ucap Fiona menatap Adeline dengan tatapan merendah.

"Tidak! Saya tidak pernah berpikir untuk menjatuhkan kakak!" Ucap Adeline yg mulai berdiri dari bersujud di bawah kaki Livania.

"Jika memang kau tidak melakukannya, seharusnya teman teman mu itu berada di kelas tetapi kenapa kemarin tidak ada? Jika kau tidak percaya tanyalah kepada satu kelas bahwa teman temanmu itu tidak ada di kelas" ucap Elena membuat Adeline terdiam seribu bahasa.

"Livania!" Panggil Kyne yg tiba tiba datang seperti pahlawan kesiangan membuat Livania menatap Kyne datar.

"Apa?" Tanya Livania tidak santai dengan menatap Kyne jijik.

"Kenapa kau bicara begitu kepadaku? Dan apa apaan tatapan mu itu?!" Tanya Kyne menunjuk ke kedua mata Livania yg masih menatap Kyne dengan jijik.

"Tatapan jijik yg saya berikan kepada anda" ucap Livania enteng membuat Kyne kesal den menampar pipi Livania.

'Bajingan! LO CUMA GW TATAP JIJIK AJA UDAH NAMPAR GW LO NJING?! GW BALES LO ANAK SETAN!!' Batin Livania menatap Kyne dengan tajam seakan akan ingin membunuh Kyne.

PLAK!

Suasana tiba tiba hening karena Livania langsung menampar pipi Kyne dengan keras, bahkan pipinya sampai mengeluarkan darah karena kuku Livania.

"Anda pikir saya tidak bisa membalas tamparan anda kepada saya? Bahkan, jika anda menusukkan pedang ke perut saya, saya juga akan menusukkan pedang ke jantung dan kepala anda" ucap Livania dengan tatapan tajam dan menunjuk wajah Kyne yg terdiam.

"Isabella, sudah berapa kali Kyne menamparku?" Tanya Livania menatap Isabella yg sedang mengingat ingat karena ingatan Isabella sangat bagus karena itulah Isabella bisa mengingat hal hal yg sudah lewat dengan jelas.

"Tiga kali, pertama karena kau menampar Adeline saat acara pertunanganmu, kedua saat kau mendorong Adeline di acara ulang tahunnya dan yg ketiga baru saja terjadi" ucap Isabella dengan menunjukkan ketiga jarinya.

"Tiga kali? Kalau begitu..."

Plak!

Plak!

"Sekarang kita impas" ucap Livania setelah menampar Kyne dikedua pipinya.

"Kakak! Jangan menampar yang mulia putra mahkota Kyne, ia tidak bersalah-"

Plak!

"Tidak bersalah?" Tanya Livania menampar pipi Adeline saat mendengar kata tidak bersalah, GOBLOK ANJING! ORANG SI KYNE SALAH SI ADELINE BILANG KAGAK BERSALAH! KAN GOBLOK!

"Apakah kau lupa siapa yg selalu dimarahi? Dibentak? Bahkan di pukul karena MELUKAIMU HA?! AKU YG SEORANG PUTRI MAHKOTA SAJA DIBENTAK, DIMARAHI, BAHKAN DIPUKUL! KAU YG BUKAN SIAPA SIAPA MENDAPATKAN PERLAKUAN LEBIH DARI KYNE!! BAHKAN AKU PERNAH MELIHATMU BERCIUMAN DENGAN KYNE!! APA KAU PUAS?!!" Teriak Livania yg merasa frustasi dan rasanya ingin menangis.

'Anjir, pengen nangis cuk, tapi ini bukan perasaan gw tapi Livania yg dulu, hiks, mamak mau pulang~' batin Livania tertekan dengan perasaan yg memenuhi hatinya.

"LIVANIA!!" Teriak Kyne dan mengangkat tangannya hendak menampar Livania lagi.

Livania langsung menutup matanya tetapi tidak ada yg dia rasakan, Livania langsung membuka matanya dan bisa Livania lihat ada Alston yg memegang tangan Kyne.

Alston langsung menggerakkan tangan Kyne untuk menampar Adeline yg kebetulan ada di samping Kyne membuat Adeline terjatuh.

"Adeline" ucap Kyne dan berjongkok mengecek keadaan Adeline.

Sumpah, gw yg buat gw yg kezel ama perilaku Kyne. Gw kalo punya pacar modelan Kyne udah gw tonjok mukanya ampe mati.

Alston langsung menarik tangan Livania pergi dengan teleportasi ke suatu tempat yg tidak bisa didatangi seorang pun.

Saat sampai Alston menatap Livania yg menundukkan kepalanya, enggan memperlihatkan wajahnya.

"Livania..." Panggil Alston mengangkat wajah Livania yg basah karena air mata.

Livania yg tidak kuasa menahan air matanya langsung memeluk Alston dan menangis.

Alston hanya bisa mengelus kepala Livania, tidak tau harus berbuat apa untuk menenangkannya.

"HUWAAAAA!! KYNE ANJING!! MATI KEK LU BANGSAT HIKS!! TUHAN JUGA GAK SAYANG SAMA LO, MATI MATI MATI!!!" Teriak Livania yg sama sekali tidak di mengerti oleh Alston, hanya beberapa kata saja.

"Tenang, laki laki seperti dia tidak pantas kau tangisi" ucap Alston mengelus rambut Livania yg masih aja mengutuk Kyne.

"KENAPA SIH PUTRA HIKS MAHKOTA RAJA HARUS HIKS DIA?!! KAN BISA KALO RICHARD AJA!!!" Teriak Livania lalu terdiam karena mendapatkan ide.

"Hmm... Richard jadi putra mahkota raja? Richard sih cocok tapi kalo Kyne... Gak kebayang nanti ini negara kek gimana" ucap Livania bergidik ngeri saat membayangkan negara yg dia tinggali hancur gara gara Kyne sama Adeline.

"Hmm... Tapi siapa ya yg cocok jadi ratu kalo Richard jadi raja? Oh! Fiona!" Ucap Livania mengangguk melupakan kehadiran Alston yg menatapnya sambil tersenyum.

'Lucu'

T.B.C

Ges, author mo curhat, jadikan author punya pacar dari Jawa Barat, dan kita LDR an.

Author seminggu ini agak sibuk jadi gak bisa luangin waktu buat telfonan sama pacar author.

Nah, tadi author kan liat liat status dan pas di status pacar author yg lagi video call sama cewek lain, bahkan ngunggah fotonya juga.

Author nangis? Nggak, gw malah pengen bangeett NONJOK MUKA TU COWOK ANJING!!

KALO MAU SELINGKUH YA BILANG BANGSAT! JADI GW JUGA BISA SELINGKUH JUGA NJING!! KEK TAI DAH TU ORANG!

KAN IMBANG GITU KALO DIA SELINGKUH GW JUGA SELINGKUH! SEKARANG KALO NYARI SELINGKUHAN SUSAH ANJENG!!

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang