Keadaan pengadilan kini sudah dibilang tak baik baik saja, banyak kerusakan yg terjadi karena pertarungan Adeline dengan Livania.
"Ahahahaha! Apakah kamu sudah lelah huh?!" Ucap Adeline ke Livania yg terduduk dengan memegangi perutnya.
'Sial, gw kelaparan anjing!' Batin Livania yg berdiri kembali dan membuat Adeline tertawa lebih keras.
Livania menendang salah satu puing kecil yg berasal dari dinding yg sudah hancur ke mulut Adeline membuat Adeline terkejut.
"Makan tuh batu" ucap Livania yg jengah dengan Adeline yg terus tertawa.
Adeline melemparkan batu yg ada di mulutnya ke sembarang arah dan menatap Livania marah.
"BERANI BERANINYA KAMU KEPADAKU! AKU INI JENDRAL IBLIS YG DI SEGANI!!" Ucap Adeline kembali menyerang Livania secara membabi buta.
Grep.
"Giliranku" ucap Livania yg juga menyerang Adeline dengan membabi buta.
"AAKKHH! SIALAN! BERANI SEKALI KAMU MELUKAI TUBUH INDAHKU!!" Ucap Adeline membuat Livania merotasikan matanya malas.
Adeline mengarahkan telapak tangan kanannya ke Livania dan membacakan sebuah mantra.
"Kek kenal mantranya" ucap Livania lalu sebuah lingkaran sihir berwarna merah muncul di bawahnya.
"PERGI LAH KENERAKA!!"
PRANG!
"A apa, kenapa lingkaran sihirnya hancur?" Ucap Adeline terkejut karena lingkaran sihirnya hancur begitu saja.
"Serra" panggil seseorang membuat Adeline menoleh dan menatap orang di hadapannya.
'Oh, namanya Serra toh' batin Livania.
"Yang Mulia!" Ucap Adeline dan berlari menghampiri Alston yg berjalan dengan perasaan marah.
"Yang mulia! Lihatlah pe- UKH! Ya yang mu mulia se se sesak! Uhuk" ucap Adeline saat Alston mencekiknya dengan kencang dan bisa dilihat matanya yg sudah menyala seperti api yg berkobar di rumah orang yg kebakaran.
"Berani sekali kamu melukai permaisuriku!" Ucap Alston membuat Adeline terkejut.
"Ta tapi per permaisuri su sudah tiada uhuk!" Ucap Adeline susah payah saat Alston mencekiknya dengan kuat.
Karena kasihan Livania pun menyuruh Alston untuk melepaskan cekikannya.
Alston pun awalnya tak mau tapi saat melihat raut wajah Livania Alston pun langsung melepaskan cekikannya.
"Uhuk uhuk! Ya yang mulia uhuk!" Ucap Adeline yg terduduk dengan memegangi lehernya sedangkan Alston berjalan menghampiri Livania.
"Apakah kamu tidak papa sayang?" Tanya Alston menyembuhkan luka di tubuh Livania yg cuma menganggukkan kepalanya.
Adeline yg mendengar ucapan Alston langsung menatap ke arah Alston dengan tatapan tak percaya.
"Ya yang mulia! Apa maksud anda dengan memanggil perempuan itu sayang?" Tanya Adeline dan menatap Livania.
"Dia reinkarnasi permaisuri ku, dan kamu telah melukainya" ucap Alston membuat Adeline terkejut dan mengeratkan rahangnya.
"Tidak mungkin... Aku sudah mengunci jiwanya! Seharusnya dia tidak bereinkarnasi! AKU SUDAH MEMBUNUHNYA DENGAN SIHIR YG ANDA AJARKAN UNTUKKU! DAN MENGUNCI JIWANYA DI DANAU GLEA!! TIDAK MUNGKIN WANITA PENGHANCUR ITU BISA REINKARNASI!!"
"TUTUP MULUTMU SERRA! JANGAN BERANI BERANINYA KAMU MENGATAKAN BAHWA PERMAISURIKU WANITA PENGHANCUR!!" Ucap Alston saat Adeline mengatakan bahwa Livania adalah wanita penghancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...