"Ada apa ini? Kembali ke tempat duduk kalian!" Ucap profesor Adney yg baru saja memasuki kelas Livania.
"Profesor! Saya ingin melaporkan pencurian gelang yg hanya dimiliki oleh keluarga Goldcorna" ucap Elena dan langsung mengangkat tangan Adeline sehingga Adney melihatnya.
Adney tersebut langsung menaruh bukunya dan menghampiri meja Adeline lalu memperhatikan gelang tersebut baik baik.
"Nona Adeline, ikut saya untuk bertemu guru konseling sekarang" ucap Adney menarik tangan Adeline sehingga berdiri dari duduknya.
"Ta-tapi guru, bukan sa-"
"Anda bisa menjelaskannya ke guru konseling, anak anak kalian saya beri tugas untuk merangkum sejarah tentang terciptanya kerajaan Envuella" ucap Adney lalu keluar kelas dan masih menarik tangan Adeline yg menatap Livania tajam.
Livania juga membalas tatapan Adeline dengan tersenyum licik yg tidak di lihat oleh siapapun.
Skip.
Saat ini adalah jam istirahat dan semua orang langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, begitu juga dengan Livania dkk.
Saat sampai Livania dkk langsung memesan makanan dan duduk di tempat biasanya dan datanglah Valerie dengan nampan lalu mengambil kursi yg ada di belakang.
"Kudengar perempuan rendahan itu mencuri gelang milik keluarga Goldcorna yg di turunkan ke Elena" ucap Valerie membuka percakapan nya terlebih dahulu.
"Benar! Entah bagaimana perempuan itu bisa masuk ke kamarku dan mengambil gelang berharga dari keluarga ku!" Ucap Elena menggenggam garpu yg ada di tangannya hingga meleleh.
"Tenangkan dirimu" ucap Isabella memberikan garpu lagi untuk Elena.
Valerie cuma mengangguk paham, tidak ingin membahas hal tersebut lebih lanjut, takut Elena akan membakar kantin ini karena amarah.
Saat mereka sedang asik makan tiba tiba saja Kyne datang dan menyiram Livania dengan jus yg di pesan oleh Livania.
"APA APAAN?!!" Teriak Livania berdiri dari duduknya dan menatap Kyne yg juga menatapnya.
"BERIKAN GELANG PEMBERIANKU KE ADELINE SEKARANG!!" Teriak Kyne menyodorkan tangannya membuat Livania tersenyum miring dalam hati.
"Darimana kau tau bahwa Livania dituduh oleh perempuan itu?" Tanya Isabella menggenggam tangan Livania dan menatap Kyne.
"KARENA SAAT ADELINE DI BAWA KE GURU KONSELING AKU PUN JUGA ADA DISANA! DAN ADELINE MENGATAKAN BAHWA GELANGNYA DI AMBIL OLEH LIVANIA KARENA ADELINE MENGATAKAN BAHWA DIA MERASAKAN AURA SIHIR MI-"
"HAHAHAHAHAHAHA!!!" Tawa Livania pecah saat mendengar ucapan Kyne yg membuat sekitar menjadi terdiam.
"Hahaha... Kau dan Adeline sama ya, sama sama bodoh" ucap Livania membuat Kyne terkejut mendengar ucapan Livania tersebut.
"A-apa? DASAR PEREMPUAN TAK TAHU DIRI! ENYAH LAH KAU!!" Teriak Kyne lalu menyerang Livania dengan senjata sihirnya yg berupa pedang dan terdapat percikan petir.
Livania hanya tersenyum dan menahan senjata Kyne dengan tangan kosong dan mulai menyerang mana yg ada di senjata tersebut.
"A-apa yg-"
"Apakah kau lupa? Jika keluarga Acheron adalah keluarga tertua? Bahkan kami sudah ada sejak zaman kuno jadi tak mustahil bila aku bisa menguasai sihir penyerap mana" ucap Livania lalu menghempaskan Kyne hingga menabrak dinding cukup keras hingga membuat dinding tersebut retak.
Tak lama setelah itu para guru bahkan kepala sekolah dan Adeline pun juga ada.
"Apa yg terjadi?" Tanya Aderald saat melihat Kyne yg berada di dinding dengan beberapa lupa yg mungkin cukup parah.
"Putra mahkota Kyne?!!" Teriak Adeline terkejut dan berlari ke arah Kyne, tetapi saat di hadapan Livania dkk Adeline tersandung dengan sebuah akar yg entah dari mana hingga menyebabkannya terjatuh.
Adeline langsung menatap Livania yg juga menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Yang mulia, siapa yg melakukan ini?" Tanya Aderald saat melihat kondisi Kyne lebih dekat, kondisi Kyne yg cukup parah membuat Aderald merinding.
Kyne dengan susah payah mengangkat tangannya dan menunjuk Livania yg hanya diam.
Aderald langsung menatap Livania dan langsung menghampirinya dengan keringat dingin.
"Lady Livania, kenapa anda melukai yang mulia putra mahkota Kyne? Ia adalah tunangan anda" ucap Aderald hati hati sedangkan Livania cuma diam menatap Aderald.
"Tunangan? Bahkan laki laki itu tidak menganggapku sebagai tunangannya, dan dia lah yg duluan menyerangku karena Adeline menuduhku bahwa akulah yg mengambil gelang pemberian laki laki tersebut. Apakah saya tidak boleh membalas perbuatan orang itu? Jika dia menjadi raja mungkin saja kekaisaran Envuella hancur karena keegoisannya" ucap Livania menatap Kyne dengan tatapan sinis.
Livania langsung berjalan ke arah Adeline dan melepas gelang yg di pakai Adeline dengan kasar dan memberikannya ke Elena.
Livania langsung pergi dari kantin bersama keempat temannya ke taman belakang akademi.
Saat sampai Livania langsung duduk di bangku yg ada disana dan menghela nafasnya secara kasar.
Elena, Fiona, Isabella, dan Valerie hanya diam tidak mengucapkan sepatah katapun karena mereka tau bahwa Livania sedang membutuhkan suasana hening.
Livania hanya menatap depannya dengan pandangan kosong dengan tangan yg meretakkan bagian samping bangku.
'Pengen gw grogotin sumpah tu dua makhluk hidup'
T.B.C
Udah gw publish ye, baru prolognya doang
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist? No! I'm a Villain (END)
Historical Fiction(Bakal direvisi kalo authornya gak males.) Selena, seorang perempuan nolep yg pinter, dia ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis di buku novel yg dia baca terakhir kali sebelum tidur dan yg dia bakar juga. Dengan berbekal cerita alur yg dia i...