#49

18.9K 1.3K 6
                                    

Hari yg ditunggu oleh Livania datang, hari dimana Jasmine dieksekusi dan Veronica yg tidak bisa ikut karena tubuhnya yg tiba tiba down.

"Selir Veronica harus istirahat yg banyak karena tubuh anda tiba tiba sakit" ucap seorang dokter yg habis memeriksa kondisi Veronica.

"Baiklah" ucap Hazel yg mengantarkan dokter istana kaisar ke Veronica.

Dimana Aaron? Dia sedang melihat Jasmine apakah masih hidup atau tidak.

"Kalian, jaga selir Veronica" ucap Hazel lalu keluar dari kamar Veronica diikuti dokter tersebut.

"Baik Yang Mulia" ucap mereka semua serempak dan menundukkan tubuhnya.

Veronica hanya diam karena jujur tubuhnya sangatlah berat untuk digerakkan.

Livania menatap Veronica yg hanya diam menatap langit langit kamarnya tersebut.

'Ya tunggu sedikit kekacauan maka mak lampir ini bakal mati' batin Livania lalu menatap keluar jendela.

'Satu, dua dan tiga'

BRAK!!

"KALIAN LINDUNGILAH SELIR VERONICA DARI JALANG ITU! DIA BERUSAHA MEMBUNUH SELIR VERONICA!!" Teriak Jasmine membuat semua orang terkejut.

"DASAR JALANG MENJAUH LAH DARI SELIR VERONICA!! AAKKHH!!" Teriak Jasmine yg berjalan masuk tapi langsung terjatuh karena ada sengatan listrik yg menjalar di kakinya.

"TANGKAP DIA!!" Teriak salah satu penjaga.

Jasmine kembali berdiri dan berlari ke arah Veronica dan langsung ditahan oleh semua pelayan kecuali Livania.

"LEPASKAN AKU! AKU HARUS MELINDUNGI SELIR VERONICA DARI JALANG ITU! DIA BERUSAHA MEMBUNUHNYA! DIA YG TELAH MEMBUNUH SYL!!" Teriak Jasmine dan memberontak membuat Livania tersenyum tipis.

Sebenarnya apa yg terjadi? Kenapa Jasmine bisa mengatakan hal tersebut?

Mari kita flashback kemarin malam.

Tap
Tap
Tap

Di sebuah tempat yg cukup gelap dan basah terdapat seseorang menggunakan jubah, orang itu adalah Livania.

Dan tempat yg dia kunjungi adalah penjara bawah tanah yg sedikit menyeramkan.

'Penjara bawah tanahnya serem anjir' batin Livania dan tetap berjalan melewati sel yg beberapa terdapat manusia atau tinggal kerangkanya.

Saat sampai di depan sel yg dia tuju dia melihat Jasmine yg terduduk di pojokan.

Livania pun mengetuk sel tersebut membuat Jasmine menatap ke arah Livania.

"Hai Jasmine" ucap Livania membuka tudungnya dan memperlihatkan wajah Rina (penyamarannya).

"Kau! Apa yg kau lakukan disini ha?!" Ucap Jasmine menghampiri Livania dan memegang jeruji besi yg mengurungnya.

"Aku hanya ingin mengatakan satu hal" ucap Livania lalu tersenyum iblis membuat Jasmine merinding.

"Veronica, akan mati di tanganku besok saat kamu dieksekusi didepan semua orang" ucap Livania membuat Jasmine melotot dan mencengkram jeruji besi.

"JANGAN BERANI BERANINYA KAU MENYENTUH SELIR VERONICA DENGAN TANGAN KOTOR MU ITU!! KAU TIDAK PANTAS DASAR MANUSIA HINA!!" Teriak Jasmine membuat Livania tertawa like a VILLAIN.

"Jasmine Jasmine, kau mengataiku manusia hina seperti kau itu manusia paling suci di dunia ini, kau dan Veronica lebih hina daripada diriku ini" ucap Livania lalu tersenyum iblis membuat Jasmine mengeratkan genggamannya pada jeruji besi.

"DASAR IBLIS! KAU PANTAS MATI!! IBLIS SEPERTI MU TIDAK PANTAS HIDUP DI DUNIA INI!!" Teriak Veronica dan mencoba meraih wajah Livania.

"Wow, kau seperti pendeta gereja saja" ucap Livania lalu memakai tudungnya kembali.

"Baiklah, aku akan pergi sekarang" ucap Livania lalu pergi menjauh dari sel Jasmine.

"DASAR IBLIS! AKU BERSUMPAH KAMU AKAN MATI!!"

Gitu ceritanya.

"SEHARUSNYA KALIAN MENANGKAP PEREMPUAN ITU! DIA IBLIS! DIA INGIN MEMBUNUH SELIR VERONICA!!" Teriak Jasmine yg masih memberontak membuat Livania tersenyum.

UHUK!

"SELIR VERONICA!!" Teriak Jasmine membuat semua yg ada di sana menatap ke arah Veronica dan Livania.

Terlihat darah segar yg keluar dari mulut Veronica, tapi anehnya darahnya berwarna merah sedikit hijau.

"MENYINGKIR! DIA! DIA TELAH MENARUH BUNGA BERACUN DI SETIAP MAKANAN DAN MINUMAN SELIR VERONICA! KALIAN CEPAT PANGGIL PENDETA ATAU SAINTESS SEKARANG!!" Ucap Jasmine membuat Livania merotasi kan matanya malas dan menatap Veronica datar.

"Aku sudah muak" ucap Livania lalu mengayunkan tangannya dari kanan ke kiri.

Wuss.

Tak
Tak
...

Livania menatap datar ke arah mayat yg kepalanya putus dari tubuhnya tersebut begitu juga Veronica yg kepalanya ikut putus.

"Moga tenang" ucap Livania lalu berteleportasi ke sebuah pohon yg tak jauh dari istana kaisar.

"Hey, kau mendengar suaraku?" Tanya Livania yg menggunakan telepati ke duplikatnya.

"Ya, aku mendengarmu"

"Aku akan kembali sekarang kau ada dimana?"

"Aku sedang di dalam kelas, aku akan izin ke toilet agar kau bisa kembali ke sini"

"Baiklah"

Di sisi duplikat Livania.

"Profesor" panggil Livania dan mengangkat tangannya menyita perhatian Ian.

"Ya?"

"Saya izin ke toilet sebentar" ucap Livania yg di perbolehkan oleh Ian.

Livania langsung berdiri dari duduknya dan keluar dari kelas menuju toilet.

Saat sampai dapat duplikat Livania lihat Livania asli yg sudah kembali ke wujud aslinya.

"Terimakasih karena telah menggantikan ku" ucap Livania lalu memegang kepala duplikatnya dan mentransfer ingatan duplikatnya ke otaknya.

Setelah selesai Livania langsung mengganti pakaiannya dengan seragam.

"Kau bisa pergi" ucap Livania lalu keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kelasnya.

'Akhirnya gw bisa ganggu Adeline lagi'

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang