#40

19.1K 1.3K 14
                                    

Ucapan Veronica membuat Livania tersenyum, jika di lihat memang senyum hangat tapi aslinya senyum iblis.

"Tapi..." Ucapan Veronica membuat Livania meremat pakaian yg dia gunakan.

"Kau belum bisa menjadi pelayanku jika kau tidak membereskan kamarku" ucap Veronica membuat Livania menatap kamar Veronica yg berantakan.

'Asu ni orang, tadi pas awal awal keliatan rapi bersih tapi pas gw datang lagi sambil bawa teh langsung berantakan kek kapal pecah' batin Livania menatap setiap sudut kamar Veronica.

"Aku memberikanmu waktu 30 menit untuk membereskan kamarku, setelah waktunya habis aku akan kembali untuk mengecek apakah kau membersihkannya atau tidak" ucap Veronica berdiri dari duduknya dan menjatuhkan cangkir berisi teh ke lantai.

Livania hanya bisa menghela nafasnya dan mencoba agar tidak mengeluarkan kata kata kasar.

Veronica langsung keluar bersama dengan para pelayan yg mengikutinya, menunggu beberapa saat Livania langsung merubah fisiknya kembali semula.

"Anjing banget tu orang, mentang mentang jadi selir kaisar aja belagu lu!" Ucap Livania mengambil serpihan gelas di lantai dan membakarnya.

"Dari pada capek capek mending-" ucapan Livania yg tergantung karena merasakan sesuatu yg menyengat seperti listrik.

"Oh, jadi di sini ada sensor sihir rupanya" ucap Livania menatap seluruh penjuru kamar Veronica dan tersenyum miring.

Livania langsung menjentikkan jarinya membuat sensor sihir yg di pasang oleh kaisar menghilang.

"Gw gak suka kalo pekerjaan gw ada yg tau" ucap Livania lalu membereskan kamar Veronica dengan sihirnya.

"Untung di dunia ini ada sihir kalo nggak paling udah capek gw" ucap Livania menekan jari jari tangannya yg pegal.

Livania yg berpikir jika dia menunggu Veronica kembali mungkin dia akan bosan.

"Gw buatin tu nenek lampir kue kali ya?" Ucap Livania merubah fisiknya kembali menjadi fisik Rina lalu keluar dari kamar Veronica menuju dapur.

Sesampainya di dapur Livania langsung membuka pintu dan menampakkan dapur yg kosong, hanya ada kepala koki saja.

"Apakah ada yg anda inginkan?" Ucap kepala koki saat melihat Livania.

"Saya calon pelayan baru selir Veronica, saya berniat untuk membuatkan beliau kue" ucap Livania yg langsung di setujui oleh kepala koki yg juga pergi keluar.

"Bagus" ucap Livania lalu segera membuat adonan kue dengan rasa stoberi.

Livania juga mencampurkan kelopak bunga Axyzena ke dalam adonan dan menunggunya memudar.

Setelah memudar Livania langsung mengaduk adonannya dan memasukkannya ke cetakan.

"Pemanggang nya dimana sih?" Ucap Livania melihat sekeliling dapur dan mendapati pemanggang dengan tulisan 'Maaf, pemanggang ini sedang rusak'.

"Bajing malah rusak" ucap Livania dan memanggang adonan tersebut menggunakan sihir api hingga matang.

Lalu memindahkan kue tersebut ke piring dan membawa nya ke kamar Veronica.

"Lama banget tu mak lampir" ucap Livania saat masuk ke kamar Veronica dan menaruh piring berisi kue di meja.

"Anjir! Gw lupa bawa cangkir lagi" ucap Livania saat melihat sebuah teko teh yg masih ada di sana.

"Duh, mana gw males ke dapur lagi" ucap Livania lalu membuat sebuah cangkir dengan sihir kristal membuat cangkir tersebut terlihat indah.

"Entar kalo tu orang ngeh kalo ni gelas terbuat dari kristal gimana ya?" Ucap Livania menatap cangkir yg dia buat dan memikirkan jawaban apa yg akan dia berikan ke Veronica.

Lima menit berpikir Livania pun mendapatkan jawabannya dan menaruh cangkir tehnya lalu menjentikkan jarinya kembali untuk mengembalikan sensor sihir yg di pasang oleh kaisar.

"Gw cepetin aja kali ya waktunya? Tapi gw udah pasang sensor sihirnya lagi, bego bego" ucap Livania menepuk dahinya tiga kali.

Livania pun keluar dari kamar Veronica dan menjentikkan jarinya untuk mempercepat waktu.

Setelah selesai Livania langsung masuk kembali dan menunggu Veronica datang.

Selang tiga menit akhirnya Veronica muncul beserta para pelayan yg mengikutinya.

Veronica langsung menatap seluruh isi kamarnya yg terlihat sangat rapi dan bersih.

"Sangat rapi dan bersih, kau sangat cekatan saat membersihkan kamarku" ucap Veronica menepuk pundak Livania lalu duduk di sofa.

"Terimakasih atas pujian anda selir Veronica" ucap Livania menundukkan kepalanya.

"Saya tadi juga sempat membuat kue untuk anda selir Veronica" ucap Livania membuat Veronica menatap kue yg ada di meja dan mengambil satu lalu memakannya.

"Kue ini sangat enak..." Ucap Veronica membuat Livania tersenyum tipis, bukan senyum karena senang masakannya di puji, tapi karena Veronica yg memakan kue dengan bunga Axyzena.

"Hm? Darimana kau mendapatkan gelas kristal ini?" Ucap Veronica mengambil gelas kristal yg ada di mejanya.

"Itu karena ayah saya seorang penambang kristal dan ibu saya seorang pengrajin kristal, beliau membuat sebuah gelas dengan kristal tersebut lalu di simpan dan tak pernah di gunakan" ucap Livania menjelaskan karena apa yg dia prediksi kan benar adanya.

"Lalu kenapa kau ingin menjadi seorang pelayan istana kaisar?"

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang