#35

24.9K 1.5K 17
                                    

Perkataan Valerie membuat Livania terdiam memikirkan alasan kenapa duke bisa menikah dengan Agatha padahal Agatha itu rakyat jelata.

'Ada benarnya juga, di kekaisaran ini ada peraturan untuk rakyat jelata yg ingin menikah dengan seorang bangsawan hanya bisa menikahi seorang dengan gelar baron atau knight, tidak di atasnya, jangan jangan Arthur...' Batin Livania lalu menyelesaikan masakannya dan mencuci tangannya.

"Entahlah, tapi ini hanya menurutku saja, keluarga Acheron itu sangatlah berpengaruh terhadap kekaisaran, jadi kesimpulan ku, ayahku pasti pernah memberontak untuk menikahi Agatha, dan karena keluarga Acheron sangat istimewa jadi ada beberapa bangsawan dan kerajaan yg membantu ayahku agar bisa menikahi Agatha" ucap Livania lalu menatap ke pintu keluar dengan senyuman tipis.

"Lalu, bagaimana caranya agar ayahmu berpisah dengan wanita itu?" Ucap Fiona membuat Livania tersenyum miring dan mengeluarkan sihir esnya membentuk sebuah panah.

"Mudah, aku hanya perlu menghancurkan reputasi Agatha dan Adeline lalu..." Ucap Livania menarik senar dan muncul anak panah.

"Menghilangkan mereka dari dunia ini" ucap Livania melepaskan senar tersebut dan tembus ke pintu dan mengenai Adeline yg menguping pembicaraan mereka.

"AAKKHH!!" Ucap Adeline yg merasakan sakit pada perut bagian kirinya.

Livania langsung menjentikkan jarinya dan tiba tiba saja Adeline sudah berada di antara mereka berlima.

"Wah, ternyata ada serangga busuk yg menguping pembicaraan kita rupanya" ucap Elena menatap Adeline nyalang karena sudah menguping pembicaraan orang.

"Hah... Benar benar ya, rakyat jelata sama sekali tidak memiliki etika" ucap Fiona lalu menarik rambut Adeline.

"Apakah kau tidak di ajari etika atau sopan santun ha?!" Ucap Fiona lalu menampar pipi Adeline.

"AAKKHH!! APA YG KAU LAKUKAN?! SINGKIRKAN TANGAN KOTOR MU DARIKU!!" Ucap Adeline mencoba melepaskan tangan Fiona.

"Wah, sudah berani ternyata" ucap Elena, sedangkan Livania hanya diam menatap Adeline yg ditindas.

"Padahal ibumu sudah menikah dengan duke Acheron tapi kau masih saja tidak memiliki etika dan sopan santun!" Ucap Elena lalu menampar pipi Adeline dengan keras.

"AAKKHH!! SIALAN! AKU AKAN LAPORKAN INI KE PUTRA MAHKOTA KYNE!!" Ucap Adeline yg sudah menangis, untung saja kamar mereka kedap suara jadi tidak ada yg dengar.

"Laporkan saja" ucap Valerie yg menghampiri Adeline.

"Karena laki laki bodoh itu sudah di lengserkan dari posisi putra mahkota dan di gantikan oleh pangeran Richard" ucap Valerie membuat Adeline terkejut tidak percaya.

"Ba-bagaimana..."

"Kyne bisa naik ke posisi putra mahkota karena Livania memilihnya sebagai tunangannya, dan karena sekarang tunangan tersebut sudah batal jadi Kyne tidak dapat ke posisi raja" ucap Valerie membuat Adeline menatap Livania yg tersenyum miring.

"Terkejut" Ucap Livania yg memberikan Adeline tatapan serta senyum mengejek.

"Sudahlah, lebih baik kau pergi sana, aku sedang malas untuk memulai perdebatan" ucap Livania menjentikkan jarinya dan secara ajaib Adeline yg semulanya ada di hadapan mereka pun hilang.

"Oh iya, sepertinya besok sepertinya kita bebas seharian karena ada guru rapat" ucap Fiona lalu duduk di kursi di meja makan.

"Benarkah? Kenapa mereka rapat?" Ucap Elena mendapatkan angkatan bahu dari Fiona.

"Mungkin untuk membahas ujian sihir dua minggu lagi" ucap Livania membuat semuanya menatap ke arahnya.

"Benarkah? Cepat sekali..." Ucap Isabella.

"Itu karena bulan depan akan terjadi musim dingin panjang, jadi kemungkinan besar ujian sihir di ajukan" ucap Valerie mendapatkan anggukan dari mereka semua.

'Ujian sihir? Ini akan menarik' batin Livania memikirkan apa saja yg terjadi pada Adeline saat ujian sihir dan hal hal yg juga terjadi pada Livania.

Skip besok pagi.

Sesuai ucapan Fiona sekarang seluruh siswa akademi Blizzard sedang dalam keadaan jamkos alias jam gosong.

"Jamkos gini enaknya ngapain ya" gumam Livania yg ada di dalam kelasnya yg kosong.

Tok tok tok.

Livania langsung menatap ke arah depan kelas saat mendengar ketukan pintu.

"Bolehkan aku masuk?" Ucap Kyne membuat Livania seperti di samber petir gede.

'Kesurupan apa ni orang tiba tiba jadi murah senyum ke gw cok' batin Livania menatap Kyne dari atas sampai bawah.

"Kalau ingin masuk silahkan jika tidak anda boleh pergi" ucap Livania mengambil sebuah buku sihir dan membacanya.

Kyne langsung masuk ke dalam kelas Livania dan duduk tepat di sebelah Livania.

'Buk, Selena takut buk...' Batin Livania saat merasakan tatapan Kyne yg menatapnya.

Mana dia nggak bisa pergi lagi gara gara dia ada di dekat jendela, mana bisa kabur dia.

"Apakah aku boleh bertanya?" Ucap Kyne masih setia menatap Livania yg memfokuskan untuk membaca buku.

"Silahkan, tidak ada yg melarang" ucap Livania tanpa menatap mata hitam legam milik Kyne.

"Apakah... Kau masih mencintaiku?"

T.B.C

Ada yg tau ini dmn?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yg tau ini dmn?

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang