#28

32.3K 2.3K 26
                                    

Malam harinya Livania menulis surat untuk Arthur, karena Livania tau kalau surat yg dikirimkan kepala sekolah berada di tangan Agatha yg sudah keluar dari penjara, dan surat tersebut tidak di berikan kepada Arthur.

Karena itu Livania menulis surat untuk mengabari serta memanggil Arthur dan Agatha ke akademi.

Setelah selesai Livania langsung mengambil amplop dan memasukkan kertasnya ke dalam amplop dan langsung mengirimnya lewat angin.

Saat sudah berada di kediaman Acheron Livania langsung mengarahkan surat tersebut ke ruang kerja Arthur.

Sedangkan Arthur yg masih mengerjakan urusannya yg belum selesai dikagetkan dengan kemunculan surat yg terbawa angin.

Surat tersebut langsung jatuh ke hadapan Arthur, dan Arthur langsung membuka surat tersebut dan membacanya.

Arthur tersenyum saat mengetahui surat itu dari Livania yg menanyakan kabarnya.

Lalu Arthur membaca surat kedua dan terkejut dengan isinya, di surat itu tertulis bahwa Adeline telah mencuri gelang yg di miliki keluarga Goldcorna secara turun temurun untuk keturunan perempuan di keluarga Goldcorna.

Dan juga Livania menulis kalau surat pemanggilan orang tua sudah dikirimkan oleh kepala akademi ke kediaman Acheron.

Arthur langsung berdiri dan keluar dari ruang kerjanya menuju kamarnya dengan Agatha.

Brak!

Agatha yg sedang membaca buku terkejut karena Arthur mendobrak pintu dengan kasar.

"Sayang, ada apa? Kenapa ka-"

"Dimana suratnya?" Tanya Arthur memotong ucapan Agatha.

"Surat? Surat apa? Aku sama sekali tidak menerima surat apapun" ucap Agatha mencoba menetralkan detak jantungnya.

"Surat yg diberikan kepala akademi, DIMANA SURAT TERSEBUT AGATHA!!" Teriak Arthur membuat Agatha keringat dingin, walaupun begitu Agatha tetap tidak bergerak untuk mengambil surat yg dia sembunyikan.

"Aku sama sekali tidak menerima surat sayang, apakah kau tidak percaya kepadaku?" Tanya Agatha memegang lengan Arthur dengan wajah sedih.

"Percaya kepadamu? Apakah aku bisa mempercayaimu setelah kau mencoba mencelakai Livania?" Tanya Arthur membuat Agatha terdiam, lalu jendela kamar tersebut terbuka dengan lebar karena angin lalu salah satu bantal yg ada di sofa terjatuh dan memperlihatkan secarik surat.

Arthur yg melihatnya langsung menghampiri sofa tersebut dan mengambil suratnya lalu membacanya.

Arthur langsung menatap Agatha tajam dan menyimpan kembali surat tersebut.

"Besok pagi kita akan pergi ke akademi" ucap Arthur keluar dari kamar meninggalkan Agatha yg masih berdiam diri.

"SIALAN!!" Teriak Agatha dan menghancurkan barang barang yg ada di sana.

"DASAR JALANG LIVANIA!! Aku akan memusnahkan mu!!" Teriak Agatha dan membanting vas yg ada di sana.

Skip.

Pagi pagi Livania sudah siap dengan gaun yg berwarna merah, di sana ada sebuah peraturan yg sedikit aneh menurut Livania, yaitu jika kepala akademi memanggil orang tua murid untuk datang, maka murid tersebut harus  menggunakan gaun bukan seragam akademi.

Livania langsung menatap Elena yg sama dengannya menggunakan gaun berwarna hijau toska.

"Kami akan ke ruang kepala akademi" ucap Livania mendapatkan anggukan dari Fiona dan Isabella.

Livania dan Elena langsung keluar dari kamar dan pergi menuju ruang kepala akademi.

Sepanjang jalan Livania dan Elena menjadi pusat perhatian karena kecantikan mereka.

Saat sampai di ruang kepala akademi bisa Livania lihat ada kedua orang tua Elena dan ayah Livania.

Jangan lupakan Agatha dan Adeline yg juga berada di sana, Livania langsung duduk di samping Arthur yg mengelus kepalanya lembut.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Arthur yg masih mengelus kepala Livania.

"Baik" ucap Livania memberikan senyuman manis kepada Arthur yg langsung mencium kening Livania.

'Udah sadar toh' batin Livania masih tersenyum lalu menatap ke arah kedua orang tua Elena.

Livania langsung berdiri dan memberikan salam kepada mereka berdua dan dibalas dengan baik juga.

"Jadi saya memanggil anda semua kemari karena nona Adeline mencuri barang yg diturunkan secara turun temurun dari keluarga Goldcorna" ucap Aderald yg membuat orang tua Elena terkejut dan menatap Adeline yg menundukkan kepalanya.

"Berani sekali anak seperti mu mengambil gelang milik keluarga Goldcorna yg diberikan untuk putriku!" Ucap Robert ayah Elena serta duke Goldcorna dan istrinya yg bernama Lea.

"Ti-tidak tuan duke sa-"

"Kau apa? Dijebak? Memangnya siapa yg ingin menjebak perempuan rendahan sepertimu?" Tanya Elena memotong ucapan Adeline yg sedang berakting.

"Sebaiknya anda menjaga ucapan anda nona Elena" ucap Agatha menatap Elena tajam.

"Bukankah Elena benar, ibu dan Adeline itu orang rendahan" ucap Livania membuat Agatha geram dan menatap Livania.

"Dasar anak kurang ajar!" Ucap Agatha mencengkram gaun yg dia gunakan untuk menjadi pelampiasan amarahnya.

"Jika saya kurang ajar, maka ibu apa? Kurang akal?" Tanya Livania dengan tersenyum mengejek ke arah Agatha.

"Kau-"

"Diamlah Agatha" ucap Arthur memotong ucapan Agatha.

"Ta-"

"Baiklah, karena saya tidak ingin memperpanjang waktu saya akan memberikan nona Adeline hukuman uji coba selama tiga minggu" ucap Aderald memotong ucapan Agatha dan membuat Adeline terkejut.

Hukuman uji coba? Itu berarti Adeline harus melakukan apapun sendiri seperti memasak, mencuci baju, membersihkan kamarnya.

Bahkan Adeline sama sekali tidak boleh keluar dari rumah uji coba sampai masa hukumannya habis.

'Tiga minggu tanpa hama, kenapa tidak tiga tahun saja?'

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang