1. CINTA ABANG YI

2.9K 94 104
                                    

Jingshi - jam 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jingshi - jam 07.56 pagi

JANGAN pernah membuat masalah dengan anak-anak usia bulanan atau 1 tahun, mereka bisa sangat menjengkelkan sekaligus terlalu menggemaskan. Tidak jauh beda dengan duo H dari Keluarga Wang yang kesehariannya makan-minum, tidur, bermain dan bertengkar. Kata yang terakhir sangat rutin dilaksanakan, pemenangnya pun bergilirian.

"Tatak Ua ndah yeh mamam cini. Citu, cini, citu, cini mua punana Ui."

Hui sekali lagi memperjelas area kekuasaannya pada Hua. Sementara si kakak berperut gembul tampak tidak mau tahu. Dia justru anteng memotong kacang panjang menggunakan pisau kuning plastik, benda itu meleyot ke kiri dan kanan.

 Dia justru anteng memotong kacang panjang menggunakan pisau kuning plastik, benda itu meleyot ke kiri dan kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tatak Ua cana jiji, mua punana Ui. Tatak ndah yeh camak-camak cini aji!"

Hua tetap fokus pada kegiatan sucinya, yaitu memasakkan sarapan untuk seluruh keluarga. Dia dan Hui sedang berada di sebuah dapur mini yang baru 1 bulan lalu dibuat. Terima kasih pada Lin Yi si abang kreatif. Katanya sangat lucu melihat 2 adik berpipi gendut mondar-mandir, memotong sesuatu atau mengomel bersamaan.

"TATAK UAAAA!! JIJI NANA! MUA PUNANA UIIIII...!!" Hui akhirnya berteriak, memarahi Hua dengan mengatakan semua yang ada di dapur mini mereka adalah miliknya seorang.

Hua kesal, dia menjatuhkan pisau kuning yang meleyot, lalu mengambil teflon yang tidak lebih besar dari ukuran popok XL-nya. Anak itu menaruh teflon di atas kompor lucu, memutar knop seperti yang Koki Han lakukan ketika hendak memanaskan minyak. Hua akan membuatkan kacang panjang goreng yang tidak pedas.

Melihat ada yang aneh di masakan kakaknya, Hui turun dari kursi kebesaran. Anak itu menarik ujung celemek Hua.

"Tatak Ua?"

"Apah? Jejek duduh cana, ngangan janjuin."

Hui acuh, dia menunjuk teflon yang terisi potongan kacang panjang.

"Babehna nana?"

"Ndak boyeh mam babeh, peyutna Ui acik."

Hui manggut-manggut mengerti. Dia kemudian mengambil gelas mungil, kemudian menyerahkannya pada Hua.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang