Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
"Seberat apapun ujian untukmu, juga sebahagia apapun momenmu hari ini, ingatlah aku walau sejenak sebagai orang yang pernah mengisi kekosongan hatimu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AKU bilang apa dulu ke Kak Ricky, hah? AKU BILANG APA?! Tinggalin orang yang menyakiti Kakak, lebih baik sendiri jika pada akhirnya ada orang jahat bikin terluka..."
Ricky hanya menunduk di ayunan mendengar Lin Yi memarahinya. Namun dengan kasar, si majikan menarik dagu pengawal muda itu lalu kembali memarahi.
"Kak Ricky tau sehancur apa perasaanku jika melihatmu menderita? Tau, nggak? Kakak selalu nyembunyiin rahasia, Kakak bersikap misterius di hadapan semua orang padahal teramat kesepian. Datang ke Mama. Datang ke Mama Zhan apapun masalahmu! Demi Tuhan, dia pasti akan mendekap Kak Ricky. Pemikiranku sama dengannya. Apapun keputusan Mama nanti untuk Kakak, maka itulah keputusanku juga!"
Saat Ricky mulai menangis, Lin Yi bergerak mundur. "Jangan menyerah, Kak. Tolong tunggu aku pulang..."
Ricky menjadi panik, tapi tubuhnya ambruk karena kondisi lengan yang tidak normal lagi. Meraung, berteriak memanggil nama Lin Yi.
"TUAN KECIL LIN YIIII!! JANGAN TINGGALIN SAYA! JANGAN JAUH-JAUH DARI SAYA!"
Air mata 2 orang yang tak dapat bersama; Ricky menyalahkan diri yang terlalu lemah. Keadaan sekitar yang semula hijau berubah menjadi merah, genangan darah muncul dari berbagai arah hingga si pengawal muda itu bergerak mundur.
"Tuan Kecil Lin Yi...hikss...jangan tinggalin saya lagi...hikss... Tuan Kecil!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Percuma. Tubuh Ricky ditarik banyak tangan merah lalu tubuhnya ditekan ke lautan darah pekat yang kental.
"IBUUUUUUU!!"
Junda tersentak, dia terlelap benar-benar hanya 5 detik ketika putranya menjerit.
