Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
FEIYU mendapatkan firasat melalui sebuah mimpi. Dia menyaksikan orang tuanya sedang cekcok dan ada 1 orang berdiri tanpa bergerak di tengah-tengah mereka. Itu adalah Junda dengan sebilah pisau di depan dada, tatapan kosong tidak berkedip. Lambat laun, yang Feiyu lihat adalah ke-2 orang tuanya berpelukan erat tapi ada ribuan duri di badan mereka.
"Ayah! Papa!"
Percuma. Suara Feiyu tidak didengar, yang nampak selanjutnya adalah cipratan darah pekat yang sangat banyak, lalu Junda pun jatuh berlutut sambil mendongak ke arah Fengmian dan Allen. Darah bercucuran dari mata si asisten mafia, tapi dia tetap tidak bersuara, menyisakan 2 pasangan suami-isteri yang masih berpelukan terbalut duri-duri. Detik demi detik berlalu, mimpi pun berakhir dengan Feiyu yang menjeritkan nama Ayahnya.
"AYAAAAAAAH!!"
Fengmi ambruk dengan mulut memuntahkan darah merah pekat. Dia dan Junda terbaring bersisian, dengan Allen yang tetap berdiri dengan ribuan duri yang menjuntai erat di tubuh.
USAI sarapan bersama Fengmi, Allen bergegas menuju taman untuk membaca majalah dan tablet tentang laporan keuangan serta persenjataan Singa Hitam. Fengmi sendiri merasa heran dan sedikit tersinggung sebab ditinggalkan begitu saja, apalagi ketika Junda mendengus seolah puas ke arahnya lalu pergi mengekori si majikan utama. Tentu saja dengan perasaan jengkel, Fengmi meninggalkan meja makan untuk menyusul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Allen!"
Sang Pangeran Mafia hanya bergumam sebagai respon atas panggilan, tentu dengan Junda berdiri seperti patung paling aneh disertai mata penuh intimidasi. Namun bukan Fengmi namanya jika merasa terintimidasi oleh pria buta rasa itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
