Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
"Setiap pasangan punya karakter masing-masing, mulai dari cara mereka saling menerima, cara saling mencintai dan cara saling peduli." ____________________________________________ ____________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JANGAN pakai motor, Sukie. Kamu kan belum terbiasa tanpaku di sebelahmu. Kalau ada yang godain kamu di lampu merah, gimana? Aku nggak bisa belain seperti biasa, nggak ada yang akan mengusir para lalat ijo kecentilan."
Si bawel Kim Bum memperingati Jong Suk untuk yang kesekian kali, tapi pria Lee tidak mengindahkan karena katanya lelah dengan suasana sumpek dalam mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau bosan di dalam mobil, kan bisa buka jendelanya. Otakmu apa mengkerut seperti selaput anus, Sukie?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jong Suk menoyor dahi glowing Kim Bum. "Kalau jendelanya dibuka, emang aku bakalan duduk nyelip di situ? Seluruh sel otakku udah dipakai untuk menerima isteri gembul ini."
Kim Bum menggeram kesal karena peringatannya tidak diindahkan. Alhasil, dia pergi lebih dulu ke rumah sakit menggunakan taksi, karena dilarang menyetir oleh suaminya. Untunglah si dokter gemoy tetap menjadi isteri baik hati dengan membuatkan sarapan berupa sandwhich untuk suaminya.
Sesampai di Rumah Sakit Gusu hingga selesai mengobati banyak pasien, dr. Lee Jong Suk yang tampan tidak terlihat ujung alisnya. Entah dilahap lalat ijo mana pria itu sehingga Kim Bum mendadak ngidam ingin mengunyah suaminya.
