58. KEJADIAN DI TAMAN

441 53 48
                                    

"Jika mau mengajakku berkencan, suguhkan aku segelas darah segar. Aku tidak suka bunga, sebab favoritku hanyalah pelukan sebilah pedang tajam."

____________________________________________
____________________________________________

Rumah Baru ZuuRei - jam 06.49 pagi

NAKAMURA Keiran sudah berpakaian rapi juga sangat wangi. Zuu rupanya seorang ayah yang tanggap dan patut diteladani. Di tengah-tengah tugas mengawal serta menjaga keamanan banyak majikan, pria Nakamura itu bisa menyempatkan diri merawat bayinya. Usia Keiran berbeda berbeda bulan dari Huan anak Prof. Yuan dengan Bow, dia sudah bisa tengkurap dan menyeret badannya untuk merangkak. Si kecil cukup aktif, sangat senang melihat sesuatu yang berkerlip.

"Kei-chan siap untuk jalan-jalan sama Mommy?" Zuu selesai memakaikan kaus kaki mungil pada bayinya.

"Uffahh! Jaaa~ aaamm!" Si imut menggemaskan nan cantik, dia menjawab seperti memahami pertanyaan Daddy-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uffahh! Jaaa~ aaamm!" Si imut menggemaskan nan cantik, dia menjawab seperti memahami pertanyaan Daddy-nya.

"Tunggu Mommy sebentar, ya. Sini biar Daddy gendong sebelum pergi. Ah! Anak Daddy udah berat banget nih, dikasih banyak nenen sama Mommy?" Zuu mencium Keiran bertubi-tubi, membuat anaknya tertawa dan menunjuk-nunjuk ke pintu kamar mandi.

"Mooom! Aaaa~ ahaaaakk!"

"Panggil Mom, Sayang. Ayo cepetan, Mooom~ Kei-chan udah nggak sabar nih mau jalan-jalan."

Cklek! Pintu kamar mandi dibuka, memperlihatkan sosok pria mungil bertubuh ramping berbalut jubah mandi hitam. Dia mendekat pada Zuu serta Keiran, lalu mencium mereka.

"Bee wa kirei da."

"Ung? Apa artinya, Abang Zuu?"

"Bee cantik." Zuu menjawab lalu mengecup kening serta hidung mungil Rei.

"Hihi~ Rei harus tetap cantik biar Abang Zuu selalu cinta, ung. Iya 'kan, Kei?"

"Moommm akk! Daah daaah!" Bayi laki-laki cantik itu melonjak riang, dia kini melihat ke arah jendela terbuka yang memperlihatkan langit. Bola mata hitamnya terpukau menangkap keindahan di luar sana.

Rei tidak berdandan, hanya mengganti jubah mandi dengan terusan hitam selutut serta celana panjang warna senada. Rambut agak ikalnya dibiarkan tanpa diikat, lalu dia menyemprotkan parfum di leher serta ke-2 pergelangan tangan. Zuu menghirup aroma itu, kemudian tersenyum.

"Hati-hati di jalan, Bee. Nanti segera pulang, ya. Jika terjadi sesuatu, cepat hubungi Abang."

Rei mengangguk sambil memasang baby wrap. Zuu membantu dengan memasukkan Keiran di kain itu dan membiarkan kaki si kecil menjuntai, bergerak-gerak lucu menyambut momen jalan-jalan.

 Zuu membantu dengan memasukkan Keiran di kain itu dan membiarkan kaki si kecil menjuntai, bergerak-gerak lucu menyambut momen jalan-jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang