"Biarlah aku menjadi satu-satunya yang berkorban. Kelak jika Tuhan menghendaki, pastilah ada penyesalan besar dalam diri kalian yang telah keterlaluan."
___________________________________________
___________________________________________Jingshi - jam 17.12 sore
LIAN adalah bayi yang kalem tapi akan sangat rewel ketika malam hari, sehingga Zhan perlu kerja ekstra hampir setiap tengah malam. Itu adalah waktu yang teramat rentan untuk bayi 1 bulan tersebut mudah menangis. Bukan karena popok yang penuh, sebab Zhan tidak memakaikam cucunya popok ketika akan tidur malam karena khawatir akan ada gurat merah di pinggang. Kulit Lian cukup sensitif pada pakaian yang lembab, jadi Zhan menghindari pemakaian popok terlalu sering.
"Oeeek...oeeekkk...umhkk...hummhh..."
Lian tidak berhenti menangis sejak setengah jam yang lalu sore ini. Semalam pun dia nyaris tidak tidur sehingga Yibo sempat marah. Oleh karena itu, Zhan mengalah pindah semalam ke kamar cucu mereka, tapi Lian terus saja menangis.
"Nak, kamu kenapa sebenarnya? Suhu badan normal, tapi kenapa nggak berhenti nangis?"
Zhan menimang Lian ke sana kemari, tapi bayi cantik itu tidak berhenti menangis hingga suaranya berubah serak menyakitkan. Wajah memerah, hidung sengau dan napas menjadi agak tidak normal.
"Kamu udah seduhin susu, Dek?"
"Udah, Kak Cheng. Tapi Lian nggak mau minum sebanyak biasanya, tadi aja dia sampai muntahin."
Zhan sangat cemas, sehingga ketika Hui datang membawa setas kecil lego untuk dimainkan bersama Mamanya, Zhan segera menolak.
"Mahmah, napa ndah nau nain laji?"
"Dedek main sama Kak Hua atau Bibi aja, ya. Mama lagi gendong Lian, sebentar lagi dia mungkin bobok."
Hui cemberut. Dia melihat kaki Lian menjuntai di balik selimut. Dengan usil, anak aktif itu mencubit dan...dukk! Dia menarik kaki Lian sampai selimut hampir jatuh.
"Uwaaaakk...oeeek...ammmkk...oeeekk..."
"DEDEK, ASTAGAH!!"
"Aaakh!"
Bentakan Zhan mengagetkan Hui sampai terjungkal tiba-tiba, Lian kesakitan karena cubitan dan tarikan Hui tadi hingga tangisannya semakin keras.
"Bangun, Sayang. Dedek sama Paman dulu mainnya, ya."
"PAHPAAAAH...PAHPAAAH...UWAAAA..." Hui menolak Zhuocheng, dia meraung ketakutan sambil memukuli kepala dan telinganya.
"Lian muntah lagi, Kak!" Zhan pergi, dia menangis saat cucunya terbatuk-batuk lalu muntah.
Belum sempat Zhuocheng mencerna yang terjadi pada Lian, bayi Lin Yi itu sudah dibawa ke dalam mobil oleh Zhan. Hui semakin menangis, memerosotkan diri dari gendongan Pamannya dan berusaha mengejar mobil yang disupiri In Yu.
"MAHMAAAH!! JEJEK UI NAU ICUUUT!!" Hui berguling-guling di halaman, pengawal segera menggendongnya tapi anak tersebut mengamuk. "NANGAN NINJAYIN JEJEK UI CUYUS, MAHMAAAH!!"
Si bungsu Wang sesenggukan, mengangkat tangan tinggi-tinggi ke arah gerbang utama yang menelan Mamanya. Mobil lain datang tepat waktu, itu adalah milik Yibo. Si pemilik keluar, kaget mendapati Hui menangis histeris di gendongan pengawal yang kewalahan.
"Anakku kenapa?"
"Dedek mau ikut ke rumah sakit sama Zhan, tapi isterimu udah terlanjur pergi."
"Apah?! Isteriku kenapa, Kak Cheng?" Yibo syok, dia mengambil alih Hui yang pakaian dan kulitnya berdebu akibat berguling-guling tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...