22. AMARAH DAN KEPOLOSAN

475 53 53
                                    

"Semula telah pergi, kini kembali. Tidak senang, justru susah. Terima atau tidak, kegelapan jiwanya itu nyata."

_____________________________________________
_____________________________________________

Rumah Pasangan Lee - jam 08.40 pagi

"MASIH pagi udah manyun gitu, ada apa? Kamu bilang kan nggak mual dari kemarin, makanya aku leha-leha aja di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MASIH pagi udah manyun gitu, ada apa? Kamu bilang kan nggak mual dari kemarin, makanya aku leha-leha aja di kasur."

"Nyenyenye! Apanya yang nggak mual? Dari tadi aku howak-howek di kamar mandi tapi kamu adem banget tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyenyenye! Apanya yang nggak mual? Dari tadi aku howak-howek di kamar mandi tapi kamu adem banget tidurnya. Semalam pun aku suruh elusin kepalaku yang pusing, kamu malah megap-megap kayak orang hiperventilasi. Lama-lama aku jedotin deh kepalaku sendiri!"

Merasa debat pagi ini akan lama dan tidak akan berhenti jika tidak mengalah, Jong Suk turun dari ranjang menuju dapur. Dia membuat kopi penyemangat lalu duduk di hadapan Kim Bum. Duh, wajah isterinya tampak galak sekaligus menggemaskan.

"Apa liat-liat? Terpesona? Iya? Nggak pernah jumpa manusia seindah dan sebohay aku?!"

"Apa liat-liat? Terpesona? Iya? Nggak pernah jumpa manusia seindah dan sebohay aku?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya ada apa, hm? Ini masih pagi, mataku masih belekan juga. Belum siap ribut-ribut."

"Ya makanya mandi kek, atau cuci muka kek biar nggak belekan! Nggak ada malu-malunya tampil kumal gitu depan orang seksi!" Kim Bum lanjut mengomel, tapi Jong Suk justru tertawa.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang