42. BAYI YANG BERSEDIH

509 63 73
                                    

"Jiwa kejamnya keluar dan meronta ingin menghujam banyak jantung yang jahat."

___________________________________________
___________________________________________

Jingshi - jam 10.10 pagi

RUKA mendekati ranjang kecil Lian di kamar bayi itu. Keadaan sepi karena orang-orang sedang berkumpul membahas banyak hal. Anak cerdas tersebut menatap wajah lelap Lian lamat-lamat. Dia menurunkan tangan, menyentuh dagu juga mencubit pelan pipi si bayi. Perlahan-lahan, mata bulat besar terbuka.

"Mestinya kamu jangan balik ke sini, supaya Om Zhan dan Dedek nggak kena imbas nanti."

Sosok mungil di ranjang tersenyum, memperlihatkan gusi polos tak bergigi yang menggemaskan. Hati Ruka tercubit, mengingat betapa Lian sudah sangat menderita sejak di dalam kandungan.

"Maaf, Lian. Andai aja aku bisa bikin kamu pergi sangat jauh, aku pasti udah lakuin itu. Tapi ke Korea Selatan saja, Om Zhan udah sangat hancur."

"Akk! Emuumm~" Lian membuat dengungan lucu, dia menatap tangan Ruka yang lebih besar dari miliknya.

"Kamu pembawa duka, Lian. Emang bukan kamu yang bikin takdir, tapi itu tetap akan jadi alasan kenapa Om Zhan dan Dedek terluka nanti. Jingshi akan hancur, lalu kamu akan terbakar di dalam apinya."

"Uuungmmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uuungmmm..."

Lian yang manis tidak mengerti ucapan Ruka. Dia mengira anak yang lebih besar itu sedang mencoba menggodanya. Ruka mengambil mawar putih tanpa dahan yang disimpan di saku baju, menarik kelopaknya dan digenggamkan ke tangan Lian.

"Ambillah. Ini masih seputih salju, nanti beberapa hari lagi akan jadi hitam seperti arang."

"Akk! Ummaah~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akk! Ummaah~"

Lian sangat bahagia mendapatkan mainan. Dia menatapnya seperti orang yang memahami bunga, lalu menoleh ke arah Ruka.

"Tah! Tah emmmtah~"

Ruka masih menatap Lian. Dia lantas menaikkan kerah panjang baju si bayi sebatas siku; mengelusnya lantas menangis.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang