53. MENCULIK PENGAWAL

538 60 104
                                    

"Penjahat yang salah langkah, dia laksana tikus yang masuk penjepit beracun."

___________________________________________
___________________________________________

Rumah Sakit Gusu - jam 08.12 pagi
[2 minggu setelah kebakaran Jingshi]

INI bukan pagi yang menyenangkan, ini adalah pagi yang menakutkan seperti saat Jingshi terbakar! Seluruh Keluarga Wang dihantam rasa sakit saat Lin Yi mengalami kejang-kejang parah. Frekuensi pemberian nafas buatan pada orang dewasa ialah 10-12 kali per menit dengan durasi tiap bantuan nafas sebanyak 1,5-2 detik tiap hembusannya. Namun Lin Yi tidak merespon sama sekali. Defibrillator memberikan kejutan listrik ke jantung si sulung Wang untuk mengatasi irama jantung abnormal yang berpotensi fatal (aritmia). Alat ini juga umum digunakan pada pengidap henti jantung atau ventrikel agar detak jantung kembali ke ritme normal.

"Defibrillator gagal!" Suster berseru pada Jong Suk.

"Defibrillator gagal!" Suster berseru pada Jong Suk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo, Lin Yi. Tolong jangan nyerah, jangan nyerah. Orang tuamu menunggu di luar, jangan buat mereka sedih. Bangun, Lin Yi. Jangan kalah oleh kegelapan yang kamu lihat di sana!"

Jong Suk melakukan CPR berkali-kali tapi tetap tidak ada respon. EKG berdering bagai telepon kematian, wajah Jong Suk seketika pucat dan ada Kim Bum masuk. Sang isteri mematung, para suster menunduk.

Tiiiiit....tiiiiiitt...tiiiiiiiiit...

"Nggak...nggak boleh!" Jong Suk memekik, "Lin Yi, aku sudah berjanji pada orang tua dan suamimu kalau kamu akan tetap hidup! Oh Lin Yi, jangan nyerah!"

Kim Bum berjalan pelan, lalu meraih bahu Jong Suk. "Sukie, udah...udah, ya."

"Nggak, Bumie. Nggak boleh! Lin Yi nggak boleh nyerah gitu aja!"

Untuk kesekian kali, Jong Suk menekan-nekan dada area kiri Lin Yi tapi si pemuda Wang tidak bergeming. Segala alat bantu napas seolah menyerah membantunya setelah 2 bulan ini. Tubuh Jong Suk gemetar hebat, dan air mata mulai menggenang di pelupuk menyadari kegagalan menyelamatkan pasien.

"Aku janji untuk membangunkanmu suatu hari, Lin Yi..." Jong Suk menatap Lin Yi yang bagai manekin tanpa napas. "...inikah akhirnya? Aku harus bilang apa ke keluargamu, ha? Setelah sekian banyak pengorbanan mereka kemudian kamu mau ninggalin semua orang, iya?"

Kim Bum meninggalkan Jong Suk, dia membuka pintu ruang darurat hanya demi mendapatkan hantaman di hati. Kim Bum tatap satu per satu Keluarga Wang, ada Keluarga Jiang juga serta 2 teman sekolah Lin Yi.

"Dokter, bagaimana?" Suara Yan Li terdengar pelan.

Untuk pertama kali selama mereka mengenal Kim Bum yang biasanya humoris, kini si dokter Korea Selatan terlihat pilu dan nyaris pingsan.

"Lin Yi udah nggak ada..."

"Aaaaakk! Mamm~ mamm maambhh!" Lian menjadi bayi yang menjerit paling nyaring, dia meronta-ronta di gendongan Zhan.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang