"Tolong pinjamkan bahu kecilmu untuk Ayah, Nak. Sebentar saja..."
____________________________________________
____________________________________________"KALAU lagi tidur begini, Mas Yibo mirip banget sama Hui. Tapi banyak yang bilang si Dedek malah mirip sama aku. Hemmm~ jadi penasaran pas besarnya nanti Dedek bakalan mendominasi wajah siapa. Tapi sekarang dia kok jadi jahil banget, ya? Hua Endut aja bisa kalah sama tenaganya. Apa prediksi Ruka dulu akan jadi kenyataan tentang Hui yang mendominasi semua orang? Eeeng... Mendominasi, ya? Mendominasi yang gimana maksudnya? Ah, 1 lagi tentang prediksi itu, kalau si Dedek bakalan ngerusak tatanan kemakmuran Jingshi."
Zhan terus berbicara sendiri seraya memperhatikan wajah lelap Yibo. Dia merasa tenang menatap wajah suaminya meski terlihat sedikit konyol. Bicara sendiri? Astaga, memang konyol tapi Zhan suka apalagi yang ditatap adalah wajah suaminya yang teramat tampan. Puas dengan aktifitas kecil itu, Zhan memilih pergi untuk mengumpulkan pakaian kotor. Akan tetapi...
"Mahmaaaaaah!" Drap drap drap drap! Langkah kaki begitu ribut memanggil, "Mahmaaaah, coyongin Jejek Uiiii! Tatak Ua nacalin Jejek cuyuuus!"
Dukk! Bayi imut bernama Wang Zhaohui menubruk perut Zhan. Sang mama tertawa lalu menggendongnya saat Hua yang mengejar datang. Anak usia 2 tahun tersebut membawa sebuah kotak kayu berisi tanah dan dedaunan, belum terlalu jelas.
"Apa itu, Endut?"
"Cemut langlang lakcaca, Jan Jan mau?" Hua dengan polos menyodorkan kotak kaca tadi, Hui diturunkan tapi bocah itu bergerak gelisah.
"Nangan cuyunin! Huwaaaaa nangan cuyunin Jejek Ui, Mahmah! Tatak Ua nacal manyet iniiiii!" Hui bersembunyi di belakang punggung Zhan saat Mamanya akan membuka kotak kayu Hua.
Hua sendiri nyengir tengil, dia pasti punya sesuatu yang akan membuat Zhan terkejut, sangat terkejut dan...clek! Kotak kayu dibuka, Zhan memeriksa apa sebenarnya yang ada di sana. Hanya ada tanah, setumpuk daun hijau serta...
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...