"Bukan ramalan, tapi praduga biasa. Anak itu spesial, matanya ajaib. Tapi jangan salah kaprah, karena masa depan bisa saja berubah sesuai kehendak Tuhan, bukan atas kemauan manusia yang berdosa."
__________________________________________
__________________________________________Rumah SukBum - jam 07.48 pagi
PAGI yang cerah di kediaman dr. Lee Jong Suk, sangat cerah sampai menyilaukan. Pria itu harus rela bangun pagi-pagi untuk menyetrika pakaian, mungkin menyeduh kopi pun secara mandiri nanti. Ah, menyebalkan ketika sudah punya pasangan tapi tetap mengerjakan apapun sendiri.
"Bumie, cepetan bangun atau kusetrika pipimu," dominan Lee memanggil dengan lembut, terlampau lembut sampai tidak peduli ada kata menyeramkan ikut serta.
Tidak ada respon dari kamar sebelah, dia sendiri berada di ruangan khusus yang menyimpan semua pakaian serta alat-alat perlengkapan bersih. Jong Suk akan segera selesai menyetrika jas dokter kesayangan, tidak ada titik kusut ataupun noda sekecil jarum. Aha, ingatlah betapa perfeksionisnya pria Korea ini. Berbeda dengan 1 orang yang masih terlelap nyaman di kamar.
Trak! Jong Suk meletakkan setrika, dia selesai menyetrika serta melipat baju. Pria itu menarik napas, kepala agak pusing dan tubuh meriang sejak kemarin sore. Dengan sedikit sempoyongan, Jong Suk pergi ke kamar dan mendesah melihat pasangannya tetap anteng di ranjang mereka.
"Isteri yang nggak peduli pada suaminya udah sarapan atau belum, bahkan baju aku sendiri yang setrika. Lee Bum, bisa bangun sekarang? Atau kamu beneran mau disuntik anestesi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...