34. TAHUN CINTA

578 59 95
                                    

"Selamat untuk yang masih bertahan hingga detik ini. Kalian adalah pahlawan yang berharga." [YUL]🌻
___________________________________________
___________________________________________

JONG Suk tidak pernah bermimpi akan memiliki Kim Bum sebagai kekasih, kemudian menikahinya menjadi isteri. Dia tidak pernah menduga juga kalau pria Kim yang banyak bicara itu ternyata sangat setia menunggu sampai momen yang paling sakral berhasil diraih. 1 hal lagi; Jong Suk tidak pernah membayangkan akan memiliki anak dengan si isteri paling berisik, lalu Tuhan dengan cepat mengambil janin yang sangat kecil.

"Selamat pagi, dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, dr. Lee."

"Selamat pagi, dr. Lee Jong Suk."

"Dr. Lee, awas ada tong sampah!"

Gubrakk! Terlambat, Jong Suk menabrak tong sampah hingga isinya tercecer di lantai. Petugas kebersihan segera merapikan tempat itu, para perawat dan dokter membantu Jong Suk berdiri tegak juga merapikan jas putihnya. Ah, jika Kim Bum melihat dia sekacau ini, pasti akan ditertawakan lalu diledek habis-habisan.

"Kami antar anda ke kamarnya dr. Bum, ya. Jangan jalan sendirian lagi."

"Betul, dok. Tadi aja saya liat anda nabrak pintu kaca di depan, setelah itu nabrak pasien stroke di kursi roda. Astagaah~ untunglah pasien itu nggak nyunsep tadi."

Berbagai ucapan kaget para perawat mengenai betapa konyolnya Jong Suk si perfect doctor hari ini. Dialah pria yang digadang-gadang bisa menjadi aktor yang mampu melawan ketampanan Oh Sehun. Namun pagi ini, dia berubah sangat kacau akibat memikirkan isterinya. Benar saja, Jong Suk yang serba tenang, kalem dan cukup cuek terhadap para wanita/submisif itu dijaga ketat para perawat. Mereka mengantarnya menuju ruangan VIP yang terisi Kim Bum; dokter yang menjadi pasien sejak kemarin.

Cklek! Pintu dibuka oleh 1 perawat, lalu 4 perawat lain saling pandang karena Jong Suk langsung meneteskan air mata. Ya Tuhan, mereka seperti melihat sosok lain sekarang, entah ke mana kesan dingin seorang Lee Jong Suk berada. Mereka bergegas pergi setelah sang dokter masuk dan menutup pintu. Krieet~ kursi ditarik perlahan, menimbulkan decitan mendebarkan bagaikan pintu reyot film horor. Jong Suk mengumpati kursi itu dalam hati, ingin menendangnya tapi kasihan Kim Bum jika terganggu. Dia lantas duduk, segera menggenggam tangan yang diinfus begitu hati-hati.

 Dia lantas duduk, segera menggenggam tangan yang diinfus begitu hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang