Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"MAS, mau minum banana smoothie? Tuh si Dedek sama Endut suka banget tadi Adek bikinin."
Yibo semula sedang membaca laporan keuangan Wang's White Emperor yang Lusi kirimkan, harus tersita atensinya akibat tawaran Zhan. Ketika menoleh, dia ingin tertawa melihat cara sang isteri minum.
"Kok belepotan banget, Dek? Sana ambil tisu, bersihin tuh bibirnya."
Zhan sedikit cemberut. "Dulu Mas Yibo suka banget manjain Adek. Bibir belepotan aja Mas yang bersihin, sekarang muka Adek udah keriput dan tua, Mas jadi malas bantuin rawat. Ikh, nyebelin banget."
"Tangan Mas jauh dari kotak tisu. Ambil itu lalu biar Mas yang usapin, yah. Sini, Sayang."
Bukannya patuh, Zhan justru meraih tablet mewah Yibo dan meletakkannya cukup jauh di meja. Aneh, pria manis tersebut naik ke pangkuan Yibo yang berselonjor di sofa.
"Dek, jangan main-main dulu. Mas masih kerja."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kerja aja, emang siapa yang larang? Tapi Adek... Unhhh~ banana smoothie-nya maniiis banget. Mas serius nggak mau bersihin bibir Adek, ah?"
Usai menoleh ke sana kemari, Yibo lalu mendekap pinggul Zhan kemudian mendekatkan bibir di telinga kiri isterinya.
"Kita nggak di Jingshi lagi, jadi 3000 peraturan nggak ada di tengah-tengah kita. Jadi Mas bisa bersihin bibirmu, tapi bukan pakai tisu."
Zhan berkedip polos, padahal tentu saja itu hanya dibuat-buat. "Uhh? Kalau bukan pakai tisu, terus pakai apa?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
