"Manfaatkan aku sebagai orang yang bisa membantumu di kala susah. Tapi jangan buang aku ketika kamu telah sukses. Kelak jika kamu kesepian, wajahku akan terbayang di benakmu, lalu penyesalan akan sangat menyakitkan."
__________________________________________________________________________________________
Mall - jam 09.30 pagi
"NENEH, Jejek Ui ndah cuka ji nini. Tacut manyet. Nau puyang cayang."
Hui murung dan seperti ketakutan di dalam troli belanja. Nyonya Xi Jue memang sengaja mengajak Hua dan Hui keluar dari Jingshi untuk berbelanja, mereka dikawal oleh Ken serta Max. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal menyedihkan yang bisa terjadi jika 2 bocah itu melihat Lin Yi. Zhan, Yibo, Sehun, Zhuocheng dan Haikuan berada di rumah sakit untuk menjemput Lin Yi yang akan dipindahkan ke mansion.
"Sebentar lagi kita pulang, Sayang. Nenek mau beliin Dedek sama Kak Hua banyak mainan. Dedek mau pilih sendiri? Tuh liat Kak Hua, dia mau robot."
"Om Mak! Ua mau boyot biyu!"
Ken hampir terbahak mendengar kalimat kocak menggemaskan Hua, Max si pemuda penyayang anak langsung mengangkat tubuh gembul Hua.
"Tuan Kecil mau robot yang mana?"
"Boyot biyu!" Si gembul hiperaktif melonjak riang di gendongan sang pengawal.
Max mendekatkan tubuh majikan mudanya itu ke arah deretan robot berwarna biru. Hua mengambil 2 dengan sedikit kepayahan.
"Tuan Kecil mau ambil 2?"
"Catu untuk Ua, catu untuk Jejek Ui. Nanci Jejek Ui ambil yang kecik." Hua lalu menaruh 2 mainan tadi ke troli yang diduduki Hui.
Si bungsu masih cemberut, dia mengambil robot besar yang seketika membuat Hua protes.
"Jangan, Jejek! Yang becal puna Tatak Ua!"
Hui berkaca-kaca. "Jejek Ui cujah becal jujak, tan? Nau yobot becal inih."
"Jangan, Jejek! Inih punya Tatak Ua, nanci Nenek ambilin yang becal di situ." Telunjuk kecil Hua mengarah ke etalase besar beberapa meter dari tempat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...