Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
"Aku pernah berjanji akan menemani sampai batas waktu. Namun kemudian aku dikalahkan oleh waktu itu, lantas kuserahkan harapan terakhir kepada Tuhan untuk disampaikan pada kalian." #YUL🫒
"ADEK ke mall ber-2 sama Hui. Kenapa nggak izin sama Mas sebelum pergi? In Yu bilang, kamu maksa ditinggal bahkan nggak mau dikawal."
Zhan keluar dari kamar mandi sambil menyikat gigi. Terlihat Yibo baru pulang dari kantor, dia melepaskan jas serta meletakkan tas kerjanya di ranjang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emmm... Bewlawjar mandwiri, Mas."
"Apa kayak gitu caranya? Pergi tanpa pengawalan ke toko raksasa seperti mall, itu bisa bahaya buat Adek. Apalagi si Dedek sering kaget dan ketakutan denger keributan." Yibo lalu duduk di sofa, menyilangkan kaki sambil menatap isterinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emmm..." Srok srok srok! Zhan menyikat gigi dengan pelan, sengaja melambatkan gerakan supaya tidak berhadapan langsung dengan suaminya.
"Itu kamu isi lagi, Dek?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iwsi? Iwsi apwaan?"
"Hamil lagi, tuh perutmu gendutan."
Dibilang gendut, Zhan menatap suaminya dengan kesal.
