67. SATU UJIAN KECIL

395 44 54
                                    

"Ujian terus berdatangan, karena Tuhan ingin melihat sampai mana usahamu mensyukuri hidup yang Dia berikan. Jika menyerah dan mengakhiri hidup itu semaunya, maka bukan salah Tuhan, karena Dia telah memberimu kebebasan memilih. Ingat, setiap pilihan ada resiko dan kebaikannya tersendiri."

____________________________________________
____________________________________________

Jingshi - jam 08.00 pagi

BANGUNAN Jingshi yang baru memiliki banyak teori yang nenggiurkan untuk dibahas, apalagi oleh para wartawan yang siap membuat berita-berita berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BANGUNAN Jingshi yang baru memiliki banyak teori yang nenggiurkan untuk dibahas, apalagi oleh para wartawan yang siap membuat berita-berita berlebihan. Haikuan sudah menjelaskan mengenai tata bangunan atau arsitektur Jingshi. Telah dipasangkan sebuah patung sosok wanita cantik bergaun serta bersayap besar. Patung itu ada di bagian kiri Jingshi, akan terlihat saat memasuki kawasan mansion.

Yibo memaparkan pada wartawan saat peresmian tempo hari, bahwa patung itu adalah perwujudan Mei Xin yang telah meninggal, tapi masih menjadi orang yang dicintai serta dinantikan meski dalam mimpi. Posisinya yang ada di area kiri mansion bermakna, wanita tersebut tetap ada di jantung hati seluruh keluarga. Sempat ada pertanyaan bernada protes dari wartawan mengenai perasaan Yibo untuk Zhan. Wartawan berpikir Yibo tidak benar-benar mencintai isteri keduanya. Namun dengan tegas, Zhan menjelaskan.

"Yang merancang konsep patung Mba Mei Xin adalah saya sendiri. Saya kebetulan suka menggambar, dan tiba-tiba tercetus 1 ide dan meminta tolong ke Mas Yibo. Suami saya ini sempat menolak, karena dia berpikir sudah waktunya bagi kami untuk menjalani kehidupan yang baru, juga dengan orang-orang baru."

Zhan saat itu menggenggam tangan suaminya, lantas tersenyum lembut ke arah kamera.

"Mas Yibo sangat setia pada Mba Mei Xin saat dia masih hidup. Itu alasannya nggak mau patung itu dibuat. Saya terus meyakinkan, bahwa patung Mba Mei Xin bukan untuk mengabadikan kesedihan serta rasa kehilangan. Bukan sama sekali. Saya ingin kebaikan, keteguhan serta kehadiran Mba Mei Xin tetap abadi dalam diri kami yang ditinggalkan. Anak kami Lin Yi, tentu akan bahagia juga."

"Sangat hebat, itu definisi serta perwujudan yang luar biasa! Tapi apa anda yakin Lin Yi akan bahagia juga dengan patung Nyonya Mei Xin? Dia kan belum bisa melihatnya."

Pertanyaan salah satu wartawan membuat Yibo dan Zhan berpandangan. Mereka lantas tersenyum hangat secara kompak.

"Karena kami orang tuanya, jadi kami tau apa yang Lin Yi cintai dan rindukan juga," tutur Yibo penuh ketulusan seraya membayangkan wajah Mei Xin serta Lin Yi yang tersenyum.

Wartawan mengangguk, beberapa dari mereka beekaca-kaca; sedih mengetahui kondisi Lin Yi yang masih saja koma.

"Keluarga Elit selalu mengutamakan warna khas keluarga masing-masing. Begitu juga Keluarga Wang yang mendominasi warna putih kebiruan. Bagaimana anda menjelaskannya?"

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang