Bab 6

36K 3.1K 13
                                        

[Typo bertebaran]
.
.
.
***

Di ruang tamu Alvin sedang duduk dipangkuan sang Opa, dan di sebelahnya ada sang Daddy yang juga duduk disofa panjang itu. Matanya mengerjap lucu memperhatikan satu-persatu orang yang berada di sana. Saat ia pulang, ia melihat banyaknya mobil terparkir dihalaman mansion dan sekaranglah ia berada di antara banyaknya manusia yang asing di penglihatannya.

"Aku tidak menyangka akan mendapatkan cucu pertama dari Rafa," Suara yang tegas dan berkarisma itu membuat atensi Alvin berpusat kepada sosok pria yang berada di seberangnya dengan bingung.

Imanuel Groston, anak pertama sekaligus kakak tertua dari Alex Groston itu memandangi Alvin dengan senyuman yang terpatri diwajahnya.

"Grandpa mu," bisik Alex yang melihat keterbingungan cucunya itu.

"Perkenalkan diri kalian masing-masing kepada cucuku ini!" Ujar Alex kepada seluruh penghuni yang sedari tadi memperhatikan Alvin penuh minat.

*

Alvin duduk diatas karpet bulu sambil menonton film kartun yang baru saja di tayangkan. Dengan di temani enam remaja yang sedari tadi memperhatikannya.

Mereka adalah sepupu Daddy dan Omnya yang baru datang dari Amerika.
Tadi siang ia sudah berkenalan dengan  mereka juga yang lainnya.

"Jangan pegang-pegang!" ujar Alvin kesal, karena sedari tadi Faren Omnya itu menyentuh pipi chubby nya. Dengan sekuat tenaga ia menjauhkan tangan nakal itu tapi tetap saja pemuda itu tetap tidak berhenti mengganggunya.

Faren Groston anak kedua dari Imanuel, remaja 17 tahun yang seumuran dengan Rafa itu sangat menyukai pipi yang lembut ditangannya itu, membuatnya tidak berhenti untuk mencubit dan menyentuhnya.

"Kamu lucu banget~" ujar Selina yang ikut-ikutan mencubit pipi gembul Al. Selina Groston  anak ketiga dari ayah taksa dan bunda Agatha, umurnya 16 tahun.

"Kak jangan di cubit terus liat tuh, muka nya udah merah gitu." ucap  Greisy, gadis itu mencoba menghentikan perbuatan kakak dan Abang sepupunya itu.

"Jangan ganggu keponakan gue!" Kesal Aska melihat keponakannya yang terus-terusan diganggu, ia sedari tadi sudah jengah melihat sepupu-sepupunya yang tidak mau jauh terhadap keponakannya itu, iya cemburu dan takut keponakannya itu akan lebih dekat kepada mereka. Apalagi sekarang keluarganya akan tinggal sementara di mansionnya.

Sedangkan dua orang lainnya lagi hanya diam memperhatikan, ia adalah Arselio anak bungsu Imanuel dan Jefran anak kedua sekaligus kakak dari Selina dan Greisy.

"Jangan ganggu putraku!" Suara dingin Rafa mampu menghentikan ulah dari Faren dan Selina. Membuat Alvin mengehela nafas lega, akhirnya sudah berakhir penderitaannya.

"Hehe, sorry Raf, soalnya anak Lo lucu banget sih " Ujar Faren terkekeh.

Para remaja Groston itu akan menggunakan Lo-gue ketika hanya berhadapan dengan mereka-mereka saja, apabila di depan orang yang lebih tua Mereka akan menggunakan aku-kamu.

"Iya kak, Al nya lucu." Ucap Selina membenarkan.

Alvin yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas sabar, lagi-lagi kalimat lucu itu yang ia dengar. Apakah mereka tidak lihat wajahnya ini sangat tampan dari mananya coba lucunya itu.

Dari arah dapur Chris berserta kakak ipar dan mertuanya berjalan mendekat sambil membawa minuman untuk cucu dan anak-anaknya.

"Kalian sudah-sudah jangan ganggu Al terus." ujar Chris, ia menaruh nampan yang berisikan jus jeruk juga sebotol susu. Di atas meja yang terletak di samping Sofa.

"Ayo diminum jusnya," para wanita itu pun duduk di sofa memperhatikan anak beserta cucunya. Sedangkan Chris berjalan mendekati Al dengan sebotol susu ditangannya.

"Al, Ayo di minum susunya." Chris memberikan sebotol susu itu kepada Al tapi cucunya itu menolaknya.

"Ih~Oma, kan Al sudah bilang jangan pakai dot~" sudah berapa kali ia menolak susu buatan Omanya itu, ia tak masalah harus meminum susu, tapi masalahnya sang Oma selalu saja memberikan susu di dalam botol dot itu. Ia mana mau.

"Kenapa baby tidak mau,hm" tanya Roslanda, wanita paruh baya yang sekarang sudah menyandang dengan sebutan nenek buyut itu memperhatikan cicitnya.

"Tidak mau, Al sudah besar. Tidak menyusu botol lagi. Oma pakai gelas saja ya." Banyak nya ekspresi saat berbicara membuat mereka yang ada di sana menahan untuk mencubit dan memeluk anak itu dengan gemas. Lihat lah pipinya yang bergerak-gerak saat ia membuka dan menutup mulut manisnya itu.

"Kamu masih bayi jadi harus minum pakai dot" Perkataan dari Arselio itu mampu membuat Al bertambah kesal. Bahkan ia menatap garang kepada Lio, tapi bukannya kelihatan seram dan sangar itu hanya membuatnya bertambah menggemaskan.

Arselio menampilkan senyum smirknya"memang benar kan, kamu itu masih bayi."

"Enggak, Al sudah besar tuh, sudah....sudah, em...berapa ya?.... Daddy umur Al berapa?" Yang tadinya menampilkan raut kesalnya segera berganti dengan raut kebingungan, bahkan pertanyaan yang dilontarkan dari si kecil membuat mereka semua tertawa. Rafa hanya tersenyum melihat tingkah putranya itu. Anaknya ini sangat cepat berubah suasana.

"Empat tahun," jawab Rafa atas pertanyaan putranya.

"Ya, empat tahun. Alvin sudah empat tahun, sudah besar tidak bayi lagi." ucapnya sombong, bahkan ia sampai menunjukkan angka umurnya dengan menggunakan jarinya.

"Itu tiga" perkataan Jefran membuat mereka semua tertawa lagi bahkan Faren dan Selina sudah tertawa terbahak-bahak.

Mendengar hal itu, tentu saja membuat Alvin malu, bagaimana bisa ia menunjukkan angka tiga dengan jari kecilnya itu, masih kurang satu lagi bagaimana ia bisa lupa. Bahkan wajah nya sudah bersemu merah.

Dengan segera ia berlari memeluk sang Daddy dan segera bersembunyi di kaki panjang Daddynya itu.

Melihat hal itu, Rafa segera menggendong putranya, dan dengan segera Alvin menyembunyikan wajahnya di dada sang Daddy.

"Daddy, ayo kekamar." Pinta Alvin pelan.

"Kenapa?"

"Malu~" cicit Alvin yang sayangnya masih terdengar oleh mereka yang ada di sana.

"Oma susunya buat Marsel saja." setelah Alvin mengatakan itu, ia pun segera pergi di bawa sang Daddy menuju kamarnya. Meninggalkan mereka yang berada di lantai bawah yang tersenyum lebar mendengar perkataannya. Sedangkan Chris hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan cucunya itu. Sedangkan orang yang di sebutkan namanya itu sedang tertidur dikamarnya karena kelelahan habis dari perjalanan jauh. Om kecilnya Alvin, bocah 6 tahun putra bungsu dari kakek Taksa dan neneknya Agatha.

.
.
.
.
.
~Next

ALVIN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang