Bab 15

21K 1.8K 39
                                    

[Typo Bertebaran.]
.
.
.
***

Di lain tempat sepasang suami-istri bertengkar di meja makan, seakan tidak ada tahu malu, mereka bertengkar di depan kedua anak mereka.

Sedangkan kan kedua anak yang juga berada di meja makan itu hanya diam mendengarkan pertengkaran kedua orang tua nya itu seolah sudah biasa.

"AKU CAPEK NGADAPIN KAMU TERUS!"

"KAMU PIKIR AKU GAK CAPEK NGADAPIN KAMU YANG SELALU NUDUH AKU YANG ENGGAK-ENGGAK TERHADAP AKU HAH!"

"AKU GAK NUDUH KAMU TANPA ALASAN MAS, AKU LIHAT SENDIRI KAMU SELINGKUH DI BELAKANG AKU."

"BERAPA KALI AKU HARUS BILANG SAMA KAMU, WANITA ITU HANYA REKAN BISNIS AKU."

"OH! JADI GIMANA DENGAN SELAMA SATU BULAN KAMU GAK PULANG KE RUMAH, KAMU KEMANA HAH?"

"UDAH KESEKIAN KALINYA KAMU NANYA TENTANG MASALAH INI."

"AKU UDAH BILANG AKU KERJA DI LUAR SANA. LAGI PULA KAMU JUGA PERGI WAKTU ITU, APAKAH AKU ADA BERTANYA SAMA KAMU?"

"AKU SEDANG LIBURAN SAMA TEMAN-TEMAN AKU!KAMU JANGAN JADI NUDUH AKU DONG!"

"AKU GAK NUDUH KAMU, KAMU AJA YANG SELALU NUDUH AKU YANG ENGGAK-ENGGAK!"

Bentakan dan teriakan yang saling bersahutan tidak ada yang mau mengalah di antara mereka. Padahal sudah lama mereka tidak berkumpul bersama di meja makan ini. Tapi, bukan nya suasana yang harmonis, hanya ada pertengkaran yang tidak berujung di antara mereka berdua. Hanya karena kesalahpahaman yang tidak diketahui benar atau salahnya.

Brak!

Gebrakan di atas meja yang keras, menghentikan pertengkaran kedua pasangan itu. Mereka menatap sang anak yang sudah mencoba menghancurkan meja makannya.

"Pisah aja, gak usah di bikin ribet!" Sarkasnya pedas dan terkesan dingin, setelah itu pergi meninggalkan ketiga orang yang berada di sana. Bahkan makanan yang di atas meja sudah dingin tak tersentuh karena tidak ada satupun yang memakannya. Kedua orangtuanya sibuk bertengkar, sedangkan ia dan adiknya tidak berselera untuk makan.

"Kak!" Panggil sang adik yang langsung menyusul kakaknya itu.

"Lihat! ini semua salah kamu!" tuduh sang istri kepada suaminya itu.

"Ya salah aku, semuanya salah aku. Bahkan walaupun kamu yang memulai tetap saja aku yang salah!."

Bukannya berhenti mereka malah melanjutkan perkelahian mereka seolah tak sadar mereka sudah membuat hati kedua anak mereka terluka.

"Kak Lo mau kemana?" Sang adik bertanya kepada kakaknya yang akan meninggal kan rumah.

"Lo gak usah ikutin gue!" Ia pun pergi menggunakan sepeda motornya meninggalkan adiknya yang berdiri di perkarangan rumah menatap kepergian dirinya.

*

Kembali lagi kita kepada Alvin yang sekarang berdiri menatap desiran ombak di depannya. Sekarang ia sudah berada di pantai bersama Daddy nya itu, karena keinginannya.

"Daddy, Al mau berenang." ujarnya antusias saat melihat banyaknya orang yang berenang di pantai, bahkan ada juga yang mengunakan papan selancar.

ALVIN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang