[Typo Bertebaran.]
.
.
.
***
***"Vero, hari ini kita kekantin ya!"
"Kenapa tidak disini saja?"
"Al hari ini gak bekal, jadi makan dikantin aja."
Vero begitu enggan untuk mengiyakan ajakan Al yang sekarang anak itu sudah berdiri mencoba menarik tangannya untuk segera keluar dari kelas mereka. Bukannya kenapa, ia lebih suka disini saja berdua dengan Al. Lagipula ia tak terlalu suka keramaian. Tapi, saat melihat tatapan memelas yang ditampilkan oleh Al membuatnya hanya bisa mengiyakan ajakan tersebut. Ia tak ingin Al kelaparan karena penolakannya atau Al akan meninggalkan ia sendiri disini? Ia tak mau hal itu terjadi.
Disisi Al, ia mencoba membujuk sahabatnya itu, ia tahu Vero tak mau, tapi ia harus memaksanya. Ia sengaja hari ini mengajak anak itu untuk keluar menuju kekantin. Selama Vero bersamanya anak itu hanya berada dikelas atau ditaman, itu saja. Jadinya ia menyuruh sang Oma untuk tidak membekalinya karena ia akan makan dikantin saja. Memberi suasana baru untuk sahabatnya itu.
Setelah sampai dikantin, banyak tatap mata yang menatap kagum kearah mereka tapi, lebih tepatnya kearah Vero. Walaupun anak itu masih sekolah menengah pertama, tak dapat dipungkiri anak itu memiliki wajah yang cukup tampan dengan rambut hitam yang senada dengan warna matanya, kulitnya yang putih dan postur tubuhnya yang sedikit lebih tinggi daripada anak seusianya yang lain membuat ketampanan anak itu semakin bertambah hanya saja tertutupi oleh wajah datarnya.
Para siswi yang seangkatan mau kakak kelas disana memekik heboh akan kedatangan Vero disana. Seolah keberadaan Al tak terlihat oleh mereka.
Al mengedarkan pandangannya mengamati dengan pandangan malasnya menatap seluruh pengunjung kantin disana. Kalau bukan karena ia ingin mengajak Vero, ia cukup malas berada disini.
Menarik tangan Vero untuk menuju penjual makanan yang ada disana.
Sedangkan Vero hanya mengikuti kemana Al membawanya pergi.Antrian yang tidak terlalu panjang membuat mereka dengan mudah mendapatkan makanan yang mereka inginkan. Sekali lagi Al menarik tangan Vero mencoba mencari bangku kosong dikantin itu.
Menelisik seluruh tempat yang ada disana, hingga matanya berbinar saat melihat ada satu meja yang tidak diduduki oleh siapapun.
Baru saja akan melangkahkan kakinya kesana. Al seketika berhenti saat atensinya berpusat pada beberapa objek tak jauh disana, sebuah keributan terjadi disana. Keningnya seketika mengernyit dengan ekspresi wajahnya yang seketika berubah masam. Ia melepaskan tangan yang memegang pergelangan tangan Vero itu, dengan cepat memberi makanan ditangannya di salah satu tangan Vero yang tadinya ia pegang.Al melangkahkan kakinya dengan cepat sedikit berlari meninggalkan Vero disana. Menuju tempat dimana seorang anak laki-laki mencoba melakukan kekerasan terhadap anak perempuan.
Disisi tempat terjadinya keributan sekolompok anak laki-laki mengelilingi ketiga anak perempuan yang ada disana. Karena ketidak sengajaan yang dilakukan oleh salah satu anak perempuan disana. Membuat satu anak laki-laki tersebut dibuat kesal olehnya.
"Kak, aku minta maaf_aku gak sengaja tadi buat baju kakak jadi basah." ucap siswi itu yang terdengar gugup dan ketakutan.
"Lo, pikir dengan Lo minta maaf baju gue bisa kering hah?" bentak anak itu dengan keras. Membuat atensi seluruh siswa-siswi disana mengarah kearah sekumpulan anak itu.
"Kak, temanku sudah minta maaf, lagi pula dia gak sengaja." ucap teman siswi itu mencoba membela.
Tatapan penuh ejekan mereka bertiga dapatkan dari teman-teman anak laki-laki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/342439360-288-k252097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN ✓
Teen Fiction~ Familyship, Brothership, Bromance dan Friendship *** Kisah seorang remaja yang meninggal akibat kecelakaan dan bertransmigrasi ke tubuh seorang anak berumur empat tahun yang hidup di jalanan. Disaat meratapi nasibnya remaja itu di kejar-kejar pre...