[Typo Bertebaran.]
.
.
.
***Pagi ini Al menunggu sang Oma yang sedang bersiap-siap dikamarnya, ia menunggu di ruang tamu sambil menonton film kartun kesukaannya.
Hari ini Omanya itu akan mengajaknya untuk berkumpul bersama teman-teman Omanya itu. Awalnya ia menolak tapi, karena Omanya sudah berjanji kalau ia ikut akan di belikan eskrim jadinya apa boleh buat. Eskrim adalah makanan kesukaannya."Al ayo kita pergi!" Ajak sang Oma yang baru saja turun dari tangga.
"Iya Oma." Al pun segera pergi bersama Omanya itu, dengan diatar oleh supir kepercayaan mereka menuju salah satu Cafe tempat mereka janjian.
*
Di tempat lain di Sekolah ternama Groston high school, Rafa, Aska dan sepupunya berjalan menelusuri kawasan sekolah, untuk menuju kekelas mereka.
Di sepanjang koridor sekolah, Aska terus saja memperhatikan kakak nya itu yang tampak gelisah.
"Kak, Lo kenapa?" tanya Aska, membuat para sepupunya itu berfokus kepada Rafa.
"Kak Rafa kenapa?" tanya Greisy bingung.
"Tidak apa-apa." jawab Rafa singkat, sebenarnya ia cukup gelisah pagi ini tapi, ia tak tahu kenapa? Seolah-olah akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Dimana membuatnya seketika khawatir terhadap putranya yang berada di mansion.
"Lo beneran gak apa-apa Raf?" tanya Faren memastikan, ia juga dapat melihat sepupunya itu tampak gelisah.
"Hm," mendengar jawaban singkat dari Rafa, membuat mereka tak ambil pusing. Merekapun tetap melanjuti perjalanan mereka menuju kelas mereka itu.
Saat akan menaiki tangga sekolah yang di karenakan kelas mereka berada di lantai atas. Langkah mereka terhenti saat ada seseorang yang tiba-tiba saja menghalangi jalan mereka.
"Lo kenapa Fer?" tanya Selina saat orang yang menghalangi mereka adalah Xifer. Dapat ia lihat pemuda di depannya itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Gue mau bicara dengan Kak Rafa!"
"Tumben banget, ya udah ngomong aja di sini." Ujar Selina kepada Xifer.
"Gue mau bicara berdua aja." jawabannya dingin.
"Lo ada urusan apa sama kakak gue?" Xifer tak menjawab pertanyaan Aska, ia hanya menatap Rafa dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Kalian pergi duluan!" Perintah Rafa, setelah itu mereka pun meninggalkan Rafa bersama Xifer berdua.
"Kamu mau bicara apa sama saya?" tanya Rafa datar, saat tidak ada siapapun selain mereka berdua.
"Kak, Aku_aku mau_" Xifer tampak gugup, sedangkan Rafa hanya diam menatap sahabat adiknya ini menunggu apa yang ingin dikatakannya.
"Aku_"
"Rafa!" Panggil dari seseorang yang cukup keras itu membuat perkataan Xifer terpotong.
Rafa dan Xifer pun segera menatap ke arah sumber suara. Di sana Kak Arya berjalan mendekat kearah mereka.
"Kak Arya? Bukannya kata Leon kak Arya gak masuk?" tanya Xifer heran menatap kakak kelasnya itu, sebab tadi Leon mengatakan kakaknya hari ini tidak sekolah karena ada urusan.
Bukannya menjawab Arya menatap Xifer tajam." Kakak kamu mana?" tanyanya dengan nada yang terkesan dingin.
"Dia gak sekolah." jawab Xifer pelan.
"Sia*, aku gak nyangka dia akan bertindak dengan cepat."
"Pantas saja dia sedang tidak ada di rumah saat ini." Ucap Arya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN ✓
Fiksi Remaja~ Familyship, Brothership, Bromance dan Friendship *** Kisah seorang remaja yang meninggal akibat kecelakaan dan bertransmigrasi ke tubuh seorang anak berumur empat tahun yang hidup di jalanan. Disaat meratapi nasibnya remaja itu di kejar-kejar pre...