S~2 Bab 26

6K 697 47
                                    

[Typo Bertebaran.]
.
.
.
***

"Mas, Aku sudah tidak tahan melihat anak itu!"

Fiona berjalan menghampiri sang suami yang berdiri diam menatap keluar jendela yang terdapat langit malam disana.

"Kau harus sabar."

"Bagaimana aku bisa sabar Mas! Lian sangat membutuhkan kita!"

Kandra menghela napasnya panjang, Ia berbalik menatap Istrinya itu."Bagaimana anak itu, apakah ia sudah meminum obat yang telah aku berikan?"

"Sudah! Sekarang anak itu sudah tertidur dikamarnya!"

Suara dingin dari sang Istri hanya bisa membuat Kandra pasrah."Kita harus meninggalkan rumah ini terlebih dahulu sebelum keluarga Groston itu mengetahui rencana kita. Obat tidurnya pasti sudah bekerja memudahkan kita membawanya pergi dari sini."

"Besok, aku berjanji besok kita akan segera bertemu Lian."

Fiona duduk di ranjang tempat tidurnya. Mengambil Poto yang terletak dimeja, pandangannya seketika berubah sendu.

"Mas_kau yakin Lian akan selamatkan Mas?" Suaranya terdengar bergetar.

Kandra berjalan mendekat, mendudukkan tubuhnya memeluk Istrinya itu memberikan ketenangan."Aku yakin, Putra kita itu kuat. Ia pasti selamat, Kau tahu apa yang Dokter katakan kan?" Melihat sang Istri yang menganggukkan kepalanya, Ia pun kembali melanjutkan bicaranya.

"Lian membutuhkan transplantasi jantung dan jantung Alvin sangat cocok menjadi pengganti untuk Lian."

"Bagaimanapun mereka adalah saudara kembar, satu-satunya orang yang jantungnya sangat cocok untuk Lian. Uang yang diberikan keluarga Groston itu juga sangat berguna untuk biaya operasi Lian."

Entah kenapa saat mendengar nama Alvin keluar dari mulut sang suami, wajah Fiona seketika menggelap.

"Gara-gara anak itu, Putraku harus memiliki kelainan jantung! Kenapa Ia harus lahir dan menjadi hama didalam kandungan-ku!" marahnya.

"Mengambil semua nutrisi yang seharusnya Lian miliki!"

Sebuah penyesalan yang amat besar wanita itu rasakan, kala mengingat kenapa Ia harus memiliki anak kembar. Ia sudah begitu senang memiliki seorang Putra tapi ternyata ada anak lain lagi didalam kandungannya. Dan pernyataan sang Dokter bahwa anak pertamanya memiliki kelainan jantung membuat dirinya sangat menyalahkan anak keduanya itu.

"Keluarga Groston itu terlalu bodoh!Bagaimana bisa mereka merawat anak pembawa sial itu. Seharusnya anak itu mati disaat kita membuangnya Mas. Kenapa Ia masih hidup hingga sekarang!"

"Aku sangat menyesal memiliki putra sepertinya!"

Kandra mengelus punggung Istrinya dengan lembut."Tapi, dia berguna kalau dia hidup. Dengan begitu Lian akan kembali sehat seperti semula."

Kandra, pria itulah yang memiliki rencana untuk mengambil kembali Al. Semua yang mereka lakukan sudah direncanakan pria itu sehari sebelum pergi menemui keluarga Groston. Dari memalsukan tempat tinggal dan untuk data sang anak. Memang tidak pernah mereka cantumkan didalam kartu keluarga mereka. Putranya itu sedari kecil hingga besar tidak pernah keluar rumah. Karena penyakit yang diderita sang anak, mereka harus terpaksa mengurungnya dan tidak membiarkan untuk keluar sedikitpun. Hingga tak ada satupun orang-orang sekitar yang mengetahui mereka memiliki seorang anak. Walaupun putra mereka memiliki kelainan terhadap jantungnya tak membuat Ia dan sang Istri menyerah dalam membesarkannya dengan baik.

Mereka sangat-sangat menyayangi putra mereka itu. Hingga melupakan bahwa ada satu anak yang telah mereka buang bahkan anak itu baru saja dilahirkan. Selama bertahun-tahun hidup mereka berjalan dengan damai. Tapi, sebuah kejadian yang tak terduga harus membuat putra kesayangan mereka dilarikan dirumah sakit hingga pada kenyataannya bahwa jantung putra mereka mengalami kerusakan dan harus melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa sang putra.

ALVIN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang